19: Dari Raja

12.1K 2.2K 20
                                    


Keadaan raja sedang di periksa oleh dokter. Ada Jacob dan Franco juga di sana sedangkan Raivia berada di bawah kursi yang berhadapan jauh dari ranjang.
Ia mengawasi sambil bertopang dagu selayaknya yang biasa hewan berkaki empat lakukan.

'Nona Imelda terlihat benar benar khawatir'
Sedari tadi ia menatap Imelda yang matanya terpancar kekhwatiran.
Serigala kecil bersyukur karena Imelda, Sang raja baik-baik saja.

Tak bisa dibayangkan jika raja mati, namun pertanyaannya mengapa raja bisa sampai terluka seperti itu. Mungkinkah karena raja pergi ke suatu tempat pada malam itu untuk berkelahi?

"Nona siapa nama anda?"
Franco mendekati Imelda dan langsung bertanya dengan sopan di saat Jacob dan dokter saling mengobrol.

"Aku Imelda De Gothel"

"Nona Imelda, aku terkejut melihat mu sudah sebesar ini. Kau teman kecil yang mulia bukan? Terimakasih sudah menyelamatkan yang mulia, kau sangat berjasa"

Imelda menjawabnya dengan senyuman dan anggukan. Mereka terlibat beberapa percakapan sedangkan Raivia masih diam di tempatnya sambil berfikir.

'Itu pasti luka sayatan pedang, Yang Mulia pastinya bertarung dengan seseorang'
Serigala kecil yakin atas hal itu.

'Ya ampun apa yang ku pikirkan, berhenti memikirkan itu. Apa kau benar benar akan terus berada di kerajaan ini ha? Bukankah kau sudah berniat untuk pergi?'

Raivia memarahi dirinya sendiri, karena semakin lama ia disini maka akan semakin sulit untuk pergi.
Tetapi mengapa? Mengapa saat ia ingin pergi hatinya menolak apakah otaknya sudah tidak selaras dengan hatinya.

Saat ia sedang berperang dengan dirinya sendiri Ek datang dan hinggap di balkon.
Raivia yang melihat itu langsung menghampirinya.

''Hei manis apa yang terjadi di dalam sana?''

''Hai Ek, Yang mulia terluka dan itu membuat semua orang khawatir. Tetapi yakinlah ia baik-baik saja, di mana Finch?"

Raivia tidak mendapati hewan lain muncul ke balkon ini.

''Oh iya, ada manusia bodoh yang sedang membuat keributan semua orang pergi ke sana untuk melihatnya apa kau juga mau?''

Raivia berfikir sejenak, apakah keributan yang sedang terjadi dan mengapa semua hewan malah menontonnya.

''Baiklah, kedengarannya itu menarik"
Ek kemudian terbang dan Serigala kecil mengikutinya. Ia kembali melewati atap atap yang pernah hampir menjadi penyebab kematiannya.

Tetapi kini Raivia akan lebih berhati-hati lagi.

Saat serigala kecil pergi keadaan di kamar Xavier tetap sama seperti, hingga ada laki laki lain masuk dan memberi hormat. Ia berdiri sambil satu tangan melingkar di perut.

"Excel, kau habis dari mana? Apa kau tahu apa yang terjadi pada yang mulia?"

"Yang mulia dan dan aku bersama beberapa pasukan menyerang daerah selatan kerajaan yang sudah di taklukkan tadi malam, pasukan yang tidak cukup membuat kami sedikit kewalahan dan babak belur. Tetapi kabar baiknya kita menang"

Semua orang di situ bisa melihat bahwa Excel juga terluka di wajah juga bibirnya. Ia terlihat kotor, namun yang lain tak bisa melihat apakah ada luka lain di tubuhnya karena baju yang di pakai Excel bewarna hitam dan menutupi seluruh kulitnya.

"Lalu kenapa kau tak melindungi Raja?"
Gertak Franco marah.

Exel menatap balik Franco tajam sambil berkata.

"Aku sudah melakukannya, namun raja mengalihkan perhatian agar pasukan kami bisa menang''
Di Setiap kata yang di ucapkan Excel terdapat penekanan kata.

"Jangan membentaknya"
Semua orang menoleh dan mendapati sang raja sudah membuka mata dan berusaha untuk duduk.

Dokter dan lainnya membantu Raja.

"Apa kau baik-baik saja?"
Tanya Xavier pada Excel.

"Aku dan semua pasukan baik-baik saja Your highness Anda tak perlu khawatir."

Xavier menatap tangan Excel yang menahan perutnya lalu berkata.

"Semua orang keluar dari sini, aku tidak sekarat. Dan dokter obati Excel"

"Baik yang mulia" semua orang berkata tidak bersamaan

Meskipun yang lain berat untuk keluar mereka harus tetap menjalankan perintah.

Saat ini raja telah merasa lega karena telah mengambil kembali bagian dari kekuasaannya.

Raja berdiri perlahan karena luka di tubuhnya memang cukup sakit, dan saat melihat Excel terus memegangi perutnya ia tau pasti Excel juga tertusuk.

Dan hari ini ia punya satu kekuasaan kecil lagi, Raja melirik tempat tidur kecil yang berada di sampingnya dan menarik kain yang menutupi tempat tersebut.

"White! White!"
Raja memanggil Serigala kecil untuk memberikan kejutan itu. Tetapi yang di panggil tak kunjung datang, hal ini membuat Xavier keheranan.

"Bermain-main ke mana lagi anak itu"

Saat white naik ke kasurnya beberapa malam yang lalu membuat Xavier sadar bahwa mungkin serigala kecil membutuhkan tempat yang nyaman juga untuk tidur.
Jadi muncullah tempat tidur baru untuk serigala kecil dan raja yakin serigala kecil nya akan senang.

.

.

.

Hai lagi😊 andaikan sejauh ini ceritanya kurang menarik kalian bisa komen atau meninggalkan cerita ini. Dan terimakasih untuk semua vote kalian karenaaa itu bikin aku tambah semangat.😘😘

Semoga hari Kalian menyenangkan 😉❤️

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang