75...

8.5K 1.5K 73
                                    

Sorry telat up author lagi sakit

.

.

.

Esoknya

Raja merasa tersiksa dengan semua ini. Raivia tetap tidak mengatakan sepatah katapun hingga pagi hari. Ia tidak mendapatkan ciuman atau pelukan, raja terlihat hampir gila karena ini.

Raja sekarang sedang berdiri di depan pintu ruang makan menunggu Raivia keluar dari sana karena wanita hamil itu tidak ingin makan bersamanya.
Raja menunggu dengan perasaan campur aduk dan resah yang paling terlihat jelas.

Raivia benar melangkah keluar dari ruangan tersebut di ikuti Ellen yang berjalan di belakangnya.

Raja baru saja membuka mulut tetapi Raivia sudah memotongnya.

"Jangan bicara padaku"
Kata Raivia bahkan tidak menoleh sedikitpun.
Ellen menoleh ke pada raja bingung pada keadaan ini hanya memberikan hormat lalu pergi.

"White?"
Seru raja dengan suara kecil.
Mengapa malah wanita itu yang sekarang memiliki segalanya.

Raivia tak mau perduli dengan raja meskipun ia ingin pelukan hangat yang di berikan setiap malam.
Tetapi rasa kesal tetap menang atas pergolakan ini.

Raivia kembali menggelar makan siangnya bersama seluruh hewan di sana.
Zizi yang sekarang sudah menjadi tupai dewasa perlahan mendekat untuk melihat perut Raivia yang membesar.

"Bolehkah aku merasakannya?"
Tanyanya dengan lembut dengan hidung yang bergerak mendengus.

"Tentu saja"

Zizi terlihat mendekatkan telinganya.

"Apakah itu karena Raivia terlalu banyak makan kue?"
Tanya Ek polos, ia keheranan mengapa semakin lama semakin besar saja perutnya.

Finch kemudian memukul Ek dengan sayapnya.

"Ek, Raivia hamil ada anak di dalamnya bukankah aku sudah menjelaskannya?"

Marah Finch membuat Raivia tertawa lucu.
"Apakah anak itu tidak merasa sesak di dalam sana setiap waktu?"
Ek kemudian mendekat untuk ikut menyentuh perut Raivia dengan sayapnya.

"Hei apakah kau tidak mau keluar dan menyapa?"
Raivia terkekeh sambil melihat Ek yang begitu lucu.

"Dia akan keluar pada saatnya Ek."
Raivia berusaha menjelaskannya dengan baik agar Ek mengerti dengan mudah.

Ecxel terlihat berjalan di sana mengenggam tangan Ailu yang berjalan perlahan bersama beberapa orang yang lain. Kali ini Jacob ikut menghadiri pesta kecil tersebut.

"Selamat datang semuanya"

"Hormat kami pada anda yang mulia, sungguh sangat luar biasa kami datang ke pesta ini"
Kata Jacob.

Raivia mengangguk sambil tersenyum senang.

"Apa yang sedang yang mulia lakukan sekarang?"

Tanya Raivia pada mereka semua.
"Yang mulia sedang berada di perpustakaan sejak tadi"

Entah apa yang di lakukan oleh raja di sana Raivia hanya sekedar Penasaran saja.

Dan yang tidak mereka ketahui raja bisa melihat keasikan mereka dari jendela perpustakaan. Raja menatap dengan perasaan campur aduk, raja tidak pernah menyukai Raivia berada di antara tua bangka itu. Sungguh pemandangan yang sangat tidak pantas menurutnya.

.

Raja tidak mau ini berkelanjutan lebih lama memberanikan diri mendekati Raivia saat tengah malam.
Raja menggenggam tangan Raivia saat itu yang hanya diam saja

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang