33...

11K 2.1K 59
                                    

.

.

.

 
Raivia membantu memetik buah beri di luar, masih di sekitar rumah Ma Dryad yang sangat subur dan rimbun.

Kekacauan yang Luke dan Ailu buat mengharuskan mereka mencari buah beri sebagai hukuman.

Di saat Luke sedang bersungguh sungguh memetik beri di saat itu juga Ailu membantu dengan memakannya.
Raivia tidak bisa berhenti tertawa karena ini. Namun, Raivia bersikap baik dengan bicara pada Ailu.

"Ailu, kita akan makan buah beri ini lagi setelah menjadi kue yang sangat lezat apa kau setuju?"
Ailu tertawa sambil memegang pipi Raivia lembut.

"Aku anggap itu jawaban iya"

Saat Raivia kembali memetik beri ia melihat sesosok hewan berjalan dari balik pohon yang lebat.

Matanya langsung memperhatikan itu, sesosok singa yang tidak asing baginya.
Mereka saling terdiam bertatapan, seperti bicara di dalam aliran udara yang berhembus perlahan.

Luke menatap Raivia bingung penasaran dengan apa yang membuat wanita itu terdiam.

"Aeslar"
Kata Luke cukup terkejut saat Aeslar mampir ke pondok peri.

"Kau adalah singa itu. Singa yang pernah di kurung oleh raja" kata Raivia berusaha mendekati Aeslar pelan-pelan.

Aeslar tidak berbicara apapun untuk menjawab ucapan Raivia.

"Terimakasih telah menyelamatkan nyawaku, dan juga tidak menyakiti ku saat raja memasukkan ku ke dalam kandang mu. Sungguh aku sangat berterimakasih"

Ucapan yang Raivia katakan dengan setulus hati.
Aeslar hanya mendengus sekali kemudian berjalan pergi, dan saat itu ia menghela nafas panjang yang berat.

"Jangan merasa tersinggung nona, Aeslar memang begitu. Ia mungkin datang untuk melihat dirimu karena menganggap dirimu sebagai mahluk yang pantas di lindungi."

"Benarkah?"

"Aeslar adalah penjaga hutan, ia termasuk hewan yang suci. Karena itulah tugas terbesar nya adalah menjaga seluruh mahluk yang ada di hutan ini. Bahkan Ailu saja di selamatkan olehnya"

Penjelasan Luke telah cukup membuat dirinya mengerti dan paham dengan sikap yang terlihat galak namun sangat baik.

Raivia kini merasa bahwa Raja Xavier sangat lah kejam, ia memenjarakan hewan yang sangat berharga bagi hutan.
Sungguh tindakan egois yang tidak dapat ia mengerti. Beruntung saja Aeslar bisa kembali dan ia harap Aeslar tidak akan kembali tertangkap oleh mereka.

"Raivia"

Itu Ma Dryad melangkah turun dari tangga menghampiri dirinya.

"Sudah saatnya kau pergi sayang"

Saat ucapan itu terdengar jantung nya seakan berpacu dengan sangat cepat.
Raivia langsung menghampiri Ma Driad dan memeluk nya.

"Terimakasih Ma Dryad, aku akan kembali lagi setelah melakukan semua yang kau katakan"

Ma Dryad melepaskan pelukannya dan mengusap kepala Raivia.
"Dan tempat ini akan selalu terbuka untuk dirimu sayang. Luke dan yang lainnya akan mengantarkan dirimu sampai di perbatasan. Jagalah dirimu baik baik"

Raivia mengangguk, lalu menatap ke arah Ailu dan Luke.
Luke mengerakkan tangannya untuk menunjukkan jalan.
Sedangkan Ailu menatap sedih ke arahnya.

"Aku berjanji akan menemui dirimu lagi"
Kata Raivia sambil memeluk Ailu.

"Aku yakin ini milikmu"
Raivia menatap ke arah Ma Dryad yang menyodorkan sesuatu padanya. sebuah kalung bulan sabit yang raja berikan padanya.

Raivia menggeleng, entah mengapa ia merasa terluka saat melihat kalung tersebut.

"Aku rasa itu tak pantas menjadi milikku Ma Dryad. "

"Ini hadiah sayang, ini datang bersamamu. Jika kau merasa masih bisa kurang menerima nya kau bisa anggap ini pemberian ku"

Ma Dryad memaksa dengan memakaikan kalung itu ke leher Raivia.

"Pergilah"
Kata Ma Dryad dan Raivia mulai melangkah di tuntun oleh Luke dan beberapa burung.

Ia melambaikan tangan sebagai bentuk ucapan selamat tinggal. Bukan hanya kepada ma Driad juga kepada Ailu yang menggemaskan.

Raivia tidak tahu untuk berapa lama ia pergi dan ia yakin akan sangat merindukan mereka semua.

Ma Dryad terus mengawal Raivia dengan tatapannya hingga wanita itu menghilang dari pandangan.

"Tapi bukankah kalung itu memang hadiah darimu untuk ulang tahun raja?"
Ucap seorang burung hantu yang singgah, kepada Ma Dryad.

"Oh Lumiere, biarkan itu jadi rahasia antara kita berdua."

Kata Ma Dryad sambil tersenyum kepada burung hantu itu.

Kata Ma Dryad sambil tersenyum kepada burung hantu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeslar

.

.

.

Dari sini silahkan kalian berfikir macam macam 😚😁 hehe

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang