15: petir

12.8K 2.3K 16
                                    

"Apa kau berusaha membekam mulutku?"
Tanya Xavier lalu mengangkat Raivia dan bangkit lalu bersandar.

Raivia melolong ketakutan, entah apa yang akan terjadi ia begitu panik sehingga menggerakkan kakinya seperti sedang berlari.

Xavier menatap ke arah Serigala kecil yang masih melolong ketakutan.

"Diam!"
Kata Xavier tegas dan Raivia langsung tak bersuara sambil menatap dengan tatapan anak anjing yang di marahi.

" Apa yang kau lakukan di atas ranjang ku? "

Raivia hanya diam karena ia tidak mungkin menjelaskan nya.

"Kau bisa menggelengkan kepala atau mengangguk, sekarang jawab aku. Apakah kau berusaha melakukan sesuatu yang buruk?"

Serigala kecil langsung menggelengkan kepalanya meskipun sulit. Lagipula mana bisa badan sekecil itu melakukan hal buruk.

"Lalu apa yang kau lakukan di ranjang ku?"

Raivia menggeleng tidak tahu bagaimana cara bisa menjelaskan keadaan yang begitu rumit ini.
Dan saat itu petir kembali menyambar dengan suaranya yang keras membuat Raivia yang terkejut menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Kini Xavier mengerti kenapa saat tidur tadi ia merasa sedikit sesak ternyata ada hewan yang naik ke atasnya.

"Kini aku tau apa yang kau lakukan"

Raivia langsung menurunkan tangannya dan menatap Xavier dengan raut wajah yang terkejut.

'Apa dia tau aku menciumnya? Apakah aku akan di penggal lagi? Tolong jangan begitu pada ku!'

Xavier masih menatapnya dengan wajah aneh dan ucapan yang menggantung.
"Kau takut pada petir bukan?"

Raivia masih terdiam saat ucapan itu keluar dari mulut Xavier.
Padahal ia membayangkan banyak sekali tuduhan atau ancaman yang akan keluar dari mulutnya. Tetapi, itu sungguh di luar dugaan.
Serigala kecil langsung mengangguk angguk karena itu akan menyelamatkan nyawanya.

Tatapan Xavier tidaklah meredup dari ketajamannya, namun setidaknya ia lega tak di anggap penjahat bersalah saat ini.

"Baiklah akan ku biarkan kau tidur di samping ku malam ini, hanya untuk malam ini. Jikalau besok kau kembali lagi terutama hujan tak datang, aku tak akan segan-segan menendang mu. Tak perduli kau anak serigala"

Xavier menurunkan Raivia lalu kembali berbaring.

'Maaf yang mulia, bahkan aku tidak Sudi berlama lama di dekat mu. Bagaimana mungkin aku naik ke atas sini lagi besok?'

Namun baiknya sekarang adalah ia bisa merasakan hangat juga nyaman tidur di kasur tersebut.

Ia mengerti mengapa kasur ini sangat mahal.

Raivia mulai memejamkan mata, tidur di kasur harusnya membuat dirinya akan lebih cepat terlelap.
Namun, tangan Xavier malah mengelus punggungnya dengan lembut. Entah mengapa Raivia malah merasa terganggu sekarang, setelah ia mencium Xavier dalam tanda kutip itu tak berarti apapun dan ia tidak berubah menjadi manusia seperti yang ia harapkan.

Tetapi bukan itu yang ia maksud sekarang, membicarakan tentang tangan Xavier yang mengelus tubuhnya sebenarnya itu sangat menggangu untuk beberapa keadaan. Meskipun di setiap keadaannya ia selalu merasa seperti menjadi korban pencabulan karena Xavier yang menyentuh seluruh tubuhnya sembarangan.

Raivia mengerti Xavier tidak mungkin berfikir seperti yang ia pikirkan. Dalam bentuk hewan yang seperti ini seakan semua orang bisa menyentuhnya sembarangan.

'Apa dia belum juga tidur, mengapa ia masih mengelusku?'

serigala kecil melirik Xavier untuk mencari tahu jawaban. Dan dia melihat sang raja sudah memejamkan mata, kemudian tanpa sadar Raivia tiba-tiba menggigit tangan Xavier membuat laki laki itu membuka matanya sambil menarik tangannya karena terkejut.

'Sumpah demi nama Sang Agung aku tidak bermaksud melakukannya'

Raivia berani bersumpah bukan ia yang melakukan hal tersebut, ia benar benar seperti reflek melakukannya.

Xavier kembali terduduk dan dia masih menatap serigala kecil yang terlihat panik.

"Apa kau baru saja mengigit ku?"

Sebenarnya gigitan serigala kecil tidak sakit sama sekali, laki-laki itu hanya sekedar terkejut atas hal tersebut.

'Tidak aku tidak bermaksud'

Namun beberapa hari ini ia memang merasa giginya sedikit gatal dan ia ingin mengunyah apapun di sekitarnya, ia pikir itu adalah perilaku wajar seorang anak serigala dan ia bisa menahannya tetapi ternyata ia tidak bisa.

Merasa ia salah Raivia berbalik untuk berjalan ke ujung ranjang dan turun dari sana sebelum ada perintah pengusiran dari Xavier. Baru saja beberapa langkah ia di tarik dan di angkat oleh Xavier.

"Aku bahkan tidak menyuruhmu pergi, dan kau belum menjawab pertanyaan ku"
Kemudian Xavier memeluk serigala kecil dan kembali tidur. Jantung serigala kecil hampir saja meledak tadi. Ia sempat berfikir Xavier akan melakukan sesuatu padanya namun sekarang ia malah di peluk seperti boneka tidur.


.

.

.

Hai semua, aku minta maaf karena cuma bisa up satu bab karena ada sedikit masalah. Aku juga sedih cuman bisa up sedikit.
But besok aku berharap bisa up banyak part biar kalian puas bacanya.
Semoga masalahnya cepet kelar.
See yaaa
😘😘

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang