25 ...

11.7K 2K 9
                                    

Suasana saat malam hari baik-baik saja saat tiba-tiba angin kencang dan awan hitam menyerbu.

Raivia yang sedang duduk di balkon hampir terkejut saat hembusan angin seperti badai menerpa dirinya.

Xavier yang baru saja mengganti pakaiannya juga bisa merasakan hempasan angin tersebut dan menatap ke arah luar dimana gumpalan hitam berjalan secepat yang terlihat.

"Masuklah white, kita lebih baik menutup pintunya. Sepertinya akan hujan lebat setelah ini"

Xavier menutup pintu dan jendela kaca balkon sedangkan Raivia menuruti perintah berlari dengan cakar-cakar kecil menuju ke tempatnya.

Tetapi ia lupa bahwa jika ia punya teman tupai yang tinggal di sekitar pohon yang kurang kuat.

Raivia langsung berlari menuju ke luar, ia berniat untuk memberi tahu Fru Fru agar tidak tidur di pohon untuk sementara waktu agar hal tidak di inginkan terhindar.

Mengingat ada mahluk lain bersama Fru Fru di sana.
Raivia segera menghampiri salah satu pohon di taman kerajaan.

Perjalanan cukup jauh juga melelahkan dan sebelum ia sampai ada sesuatu terjadi.

Raivia mendengar ada keributan dari arah gerbang istana dan menghentikan langkahnya Karen penasaran. Kemudian ia berfikir akan menghampiri Fru Fru setelah melihat keributan apa yang terjadi.

Dengan kedua matanya yang tajam serigala kecil melihat, ada banyak hewan di sertai bayangan sedang memaksa masuk dan buruknya mereka masuk dari berbagai arah.

'Serigala?!'
Matanya tidak mungkin salah saat melihat hewan hitam itu adalah serigala.

Mereka tiba-tiba menyerbu masuk dan mulai menyerang semua orang.

'Apa? Apa yang terjadi?'
Raivia berlari sesegera mungkin untuk memberi tahu semua orang agar mereka terhindar dari serangan itu.

Entah apa yang di rencanakan para serigala dewasa itu tetapi mereka sudah banyak melukai orang orang juga memporak-porandakan bagian depan istana.

Terdengar teriakan-teriakan dari para prajurit dan seketika sudah banyak sekali prajurit yang keluar dari pos mereka.
Raivia tetap berlari sambil menghindari para serigala yang sudah seperti kerasukan.
Mereka benar-benar liar dan tak punya rasa belas kasihan.

Dan Raivia masih bisa melihat ada sesosok berjubah merah menaiki salah satu serigala dan mengendalikan mereka.

Mata Raivia membulat setelah menemukan jawabannya.

'Casca'

penyihir bayangan, dia begitu berbahaya.
Raivia berlari karena Xavier perlu tau hal ini.

Para serigala yang bisa di sebut monster itu sangat bengis, mereka juga berlari secepat angin dan bisa menggigit sekuat besi.

Keadaan aula utama sudah kacau balau di tambah lagi monster itu terus berdatangan.

Suara terompet peringatan dan lonceng besar sudah di bunyikan. Menandakan bahwa semua orang harus bersembunyi menyelamatkan diri.
Juga panggilan bagi laki laki untuk membantu di pasukan tengah.

Saat Xavier mendengar suara terompet ia langsung mengambil pedang dan bangkit dari tempat tidur nya.

Saat itu Ecxel telah berlari terburu-buru untuk memberi tahu kabar buruk.

"Yang Mulia!"

"Apa yang terjadi?"

Xavier, tatapan sang Raja langsung menajam bersamaan rahangnya yang mengeras.

"La Tia Casca, penyihir menyerang istana"

Sungguh keberanian yang sangat lancang saat ada penyihir memasuki istana.
Bagaimana mungkin mereka bisa masuk sedangkan istana dilindungi oleh barier tebal.

"Apa yang terjadi dengan barier?!"
Tentu pertanyaan yang keluar dengan amarah.

"Telah di tembus Yang mulia pasti sudah ada penyusup sebelumnya, Tuan Gandolf berusaha memperbaikinya"

Raja lantas berjalan terburu-buru menuju ke aula utama untuk menghalau para monster itu.

"Arahkan dan lindungi para orang tua dan anak-anak. Aku serahkan ini padamu"

Kata Xavier mencabut pedangnya dan berjalan semakin cepat.

"Anda masih belum pulih Yang mulia"
Excel hendak menghentikan sang raja dalam pertarungannya.

"Laksanakan Ecxel, ini perintah"

Sang raja kemudian berlari sedangkan Excel menuruti perintah yang si bebankan.

Baru saja memasuki pintu keluar di lorong, para monster sudah menyerangnya.
Sekali tebasan kuat monster itu terpotong dan menghilang seperti debu.

"Bayangan, mereka semua bayangan"

Meskipun bayangkan para monster itu bisa melukai cukup kuat sehingga raja berusaha untuk berhati-hati.
Dan lagi, ia harus mengangkat pedang satu hari setelah kelahirannya.

Dan lagi, ia harus mengangkat pedang satu hari setelah kelahirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

La Tia Casca

.

The Struos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Struos

.

.

.

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang