23...

12.6K 2.1K 64
                                    


  Musik tak pernah berhenti bermain untuk memanjakan pendengaran para tamu.

Raja terlihat sedang berbaur setelah berdebat sedikit dengan penasihatnya Franco.

Sedangkan para wanita tak berhenti menatap ke arahnya termasuk Imelda De Gothel.
Salah satu wanita yang terus mengharap harap bisa bicara dengan Raja atau lebih beruntung nya lagi berdansa bersamanya.

Imelda berjalan mendekat ke arah raja yang sebenarnya di kerajaan kerumuni  oleh orang-orang namun langkah nya langsung berhenti saat seorang wanita telah mendahuluinya.

"Yang mulia Sungguh kehormatan bagiku bisa datang dan berhadapan dengan Anda"
Wanita cantik bermata abu-abu dengan kulit bersih menyapanya.

Suaranya yang lembut bagaikan petikan harpa membuat raja menatap tak terbaca.

"Louise Chevillotte"
Ujar wanita itu memperkenalkan diri nya dengan anggun.

"Putri dari Bupati, ternyata kau"
Ujar Raja Xavier tidak ramah seperti yang Louise bayangkan.

"Apa kau sudah mencari tahu tentang ku Yang Mulia"
Louise terkekeh kecil sambil menutup mulutnya sebagai bentuk dari krama.
Itu adalah sebuah candaan. Namun, sama sekali tak mengundang raja untuk tertawa, tidak sedikit pun.

"Yang semua orang ucapkan ternyata benar"
Kata Louise mengacu pada raja.

"Bahwa aku tampan?"
Raja tahu itu dan tidak memungkiri, tetapi raja tidak ingin sombong.

Louise kembali terkekeh geli.
"Benar kau sangat tampan dan juga kejam"

"Lantas apakah kau takut?"
Tanya Xavier

Louise menggeleng kecil dengan tatapan lekat.
"Karena seharusnya raja itu di cintai bukan di takuti"

Raja mulai bosan berhadapan dengan wanita itu padahal mereka baru saja bertemu dan bahkan baru saling berbicara sejenak.
Namun akan raja apresiasi keberanian wanita itu bicara padanya.
Dan seperti bisa membaca pikiran Raja, Louise memberikan hormat dan pergi dengan sopan.

Raja masih menatap dengan kedua matanya belum berpaling dari wanita itu.
Mengapa ia merasa wanita itu sedikit berbeda, ada aura yang ia rasa sedikit berbeda.

"Dia wanita paling di impikan oleh seluruh laki-laki di negeri Your highness "
Excel berada di samping Raja Xavier berdiri dengan tegap.
Sedangkan Franco berada di samping Excel memastikan ekspresi raja saat mendengar nya.

" Apa kau tertarik?"

Franco Langsung menatap ke arah Excel dengan raut panik.

"Tidak Yang Mulia"
Jawaban Excel membuat Franco bernafas lega.
Kenapa begitu? Karena ini ide Franco menyuruh Excel yang berbicara agar Raja Xavier tak merundung dirinya.

Louise Chevillotte namanya tersebar ke seluruh negeri sebagai gadis tercantik dan terpintar.
Raja sudah mendengar namanya namun belum pernah bertemu secara langsung, sampai sekarang ia bisa melihat wanita itu dan merasakan pesona yang di gadang-gadang dapat membuat hati langsung terjerat.

"Dia menolak seluruh lamaran bangsawan bahkan Raja negeri sebelah Yang Mulia"
Franco masih berusaha untuk bicara mungkin ia bisa membujuk dengan yang satu ini.

"Itu menandakan bahwa dia pintar, tak mau menjadi budak pria"
Jawab Raja membuat Franco hampir menganga.

"Anda salah paham, yang melamarnya adalah laki-laki yang sangat menghargai wanita bahkan tampan sekaligus"

"Berati dia menyukai sesama jenis"
Raja lalu melangkah menghindari Franco sedangkan Excel tersenyum kecil mendengar hal tersebut. Ia berharap bisa tertawa kencang akibat usaha Franco yang gagal total.

 Ia berharap bisa tertawa kencang akibat usaha Franco yang gagal total

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Louise chevillotte.

.   .   .

''Aku berubah!''

Seluruh teman temannya menatap Raivia sambil terdiam sedangkan Ek masih terus mengunyah tapi tetap menatap Raivia.

''berubah menjadi serigala sesungguhnya atau berubah selera makan? Apakah sejenis itu yang kau maksud?''
Kata Finch bingung begitu juga semuanya.

'berubah menjadi manusia, aku tak tau bagaimana aku berubah menjadi seperti ini lagi tapi aku benar-benar berubah l'

Raivia terdengar sangat bersemangat saat menceritakan nya

''Oh manis, itu berita yang sangat bagus"
Seekor tupai betina teman barunya bernama Fru Fru dan dia sedang hamil dan itu sangat menggemaskan.

''Aku juga berfikir seperti itu, apakah artinya aku masih bisa menjadi manusia lagi?"

Raivia benar-benar berharap itu bisa terjadi.

''Tetapi kau masih menjadi serigala sekarang"
Kata Ek masih mengunyah makanannya.

"Benar, apakah karena aku mencium Raja?"

Finch memuntahkan isi mulutnya terkejut.

''Kau mencium manusia menjijikan itu?"
Celetus Finch.

''Emmm, hanya sedikit menempelkan bibirku"
Raivia sebenarnya tidak mau mengakui itu tapi jika itu memang bekerja mengapa tidak.

''Kau harus mencuci mulutmu dan mandi di kolam suci, karena kau sudah tercemar oleh laki-aki itu''
Saran Finch.

"Tidak Finch, itu adalah hal yang baik. Apakah itu cinta sejati?"

Raivia terdiam mendengar hal itu.
Ucapan Fru Fru megena tepat di hatinya.

''Aku pikir itu bukan cinta sejati, nona Fru Fru. Ini mungkin karena hal lain"

Raivia kembali lesu setelah memikirkan itu lagi.
Ia hanya hewan bagaimana mungkin itu terjadi?

.

.

.

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang