13: satu ciuman?

12.9K 2.2K 10
                                    

Rarww
Rawwrrrr
Rrrrrr
Raawrr.... Rrrrrr
Rrr rrr rr

Imelda menoleh ke belakang saat mendengar suara geraman lucu dari Raivia.

Ia tersenyum lalu menghampiri serigala Kecil sambil berujar.

"Apa yang sedang kau lakukan anjing manisnya? "

'Oh maaf aku membuat meditasi mu tergantung'
Kata Raivia kini menatap Imelda dan menghentikan kegiatannya mengaum seperti anjing.

'Ngomong ngomong aku bukan anjing, tapi terimakasih telah menolong ku'
Serigala kecil menggonggong sebagai beberapa kata.

"Kau berterimakasih kepada ku? Sama sama"

'Wow dia lebih pandai dari yang ku bayangkan' Raivia di buat terpukau

"Jangan khawatir kita akan menemukan pemilik mu"
Imelda menggendong Raivia dan menatap betapa lucu dan lembut nya bulu bulu putih itu.

'Tidak, tidak, tidak, aku tidak ingin kau repot-repot melakukan itu!'
Raivia menggonggong lagi dengan isyarat panik.

"Iya iya tenang saja kita akan segera menemukan siapa pemilik mu"

Imelda kemudian memeluk Raivia gemas.

'Ya ampun, aku salah sangka'
Batinnya lelah.

•••

Meja makan istana telah di penuhi oleh tamu yang datang. Ruang besar itu di penuhi oleh orang orang yang saling mengobrol dengan suara yang tidak terlalu keras.

Dan tibalah saat Raja datang mereka seketika diam dan berdiri dari tempat duduk.
Mereka memberikan hormat kepada Xavier dan kembali duduk saat Xavier telah mempersilahkan mereka.

Jacob selalu setia ada di samping sang Raja.
Dan perjamuan pun di mulai setelah raja mengatakan beberapa patah kata sebagai pembuka acara.

Imelda duduk agak jauh dari tempat dimana Xavier menikmati makanannya.
Wanita itu masih terus menatap Sang raja dengan hati yang bercampur aduk.
Wajahnya terlihat begitu lara, hatinya tak jauh berbeda.

"Apakah kau telah menemukan white?"
Tanya Raja sambil meminum air di gelasnya.

"Maaf Your highness, tapi ia belum di temukan."
Jacob sedikit menunduk saat berbicara begitu.
"Tapi anda jangan khawatir kami akan memastikan White baik baik saja"
Raja mengangguk kecil kemudian kembali menikmati makanannya.

Sedangkan di tempat lain

'Baiklah aku hampir menggapainya, sedikit lagi, sedikit lagiii'

Brakkkk

Sebuah benda jatuh dari tempat yang tinggi.
Entah bagaimana bisa Raivia keluar dari kamar Imelda, yang Serigala kecil ingat ia hanya berlari di balkon saat melihat Ek temannya terbang dari arah barat.

Hingga saat lari ia malah jatuh ke balkon lain yang ternyata adalah balkon dari perpustakaan besar milik kerajaan.
Hal yang benar-benar membuat dirinya terkejut serta bahagia.
Raivia sangat menyukai buku, ia hanya punya 10 buku di rumah nya dan terus membaca buku-buku itu hingga hafal di luar kepala.
Ia pernah berharap bisa meminta buku baru saat ayahnya pergi ke kota sebagai hadiah ulang tahun. Namun ia selalu tidak bisa mengatakan nya karen tentu saja hal yang semua orang tau- karena ia bisu.
Dan hadiah ulang tahun yang terlambat adalah kematian nya.
Hadiah yang tak akan ia lupakan.

Dan sekarang ia berada di suatu tempat seperti surga dunia.
Ruangan besar penuh buku-buku yang belum pernah ia jumpai sebelumnya.

Raivia tidak terlalu yakin apakah ia masih bisa membaca sebagai seekor Serigala. Namun ia cukup senang saat bisa mengerti salah satu buku tersebut dan mengambilnya.

Buku berjudul 'The Animal Bridegroom'
Ia memilih buku itu karena ada gambar bunga mawar di sampulnya.

Raivia berusaha membuka buku itu dengan tangganya namun malah buku itu terbuka sampai halaman tengah.
Ia begitu kesulitan karena tidak memiliki jari.
Raivia terus berusaha membukanya hingga bunyi sebuah robekan keras.
Bukan keberuntungan untuk dirinya saat buku itu sobek.
Namun, ia melihat halaman di bawah kertas yang sobek.

Raivia bisa melihat ada gambar di sana, namun ia tidak bisa membukanya dan kemudian serigala Kecil menghela nafas keras.

Kertas itu tertiup dan terbuka sedikit akibat angin dari hidungnya.
Ia jadi punya ide cemerlang, Raivia meniup niup kertas itu dan menahan selembaran keras saat sudah terbuka dan ia berhasil.
Ternyata otak kecilnya bisa di andalkan juga.

Sebuah gambar yang ia perhatikan dengan teliti. Sebuah gambar seorang monster dan wanita cantik di sampingnya.
Tertulis di sana, bahwa seorang monster pemilik kerajaan meminta nyawa sebagai ganti dari sekutum bunga mawar.

Raivia terus membaca ia mendapati bahwa ciri-ciri seorang monster tersebut juga disebut kan.

'Di sini di tulis si monster berbentuk setengah singa, babi hutan, atau harimau. Tapi kenapa bentuk nya hanya seperti babi hutan. Apakah si pelukis berniat mengejek?'
Kata hari serigala kecil terheran. Ini juga kali pertama ia menemukan buku dengan gambar jelas yang terpampang.

Raivia kembali meniup halaman tersebut untuk melihat halaman selanjutnya. Ia tetap saja kesulitan untuk melakukan hal tersebut tetapi ia tidak mau menyerah.

Dan ia sampai pada halaman si monster berubah saat mendapat cinta dan ciuman tulus dari seorang wanita.

Raivia menatap lekat gambar tersebut, sambil mengagumi cerita bagus dari buku itu.

'sebuah ciuman?'
Mengapa kata tersebut terus berputar di otaknya.
Ia sedang berfikir namun pikirnya begitu acak.

"White?!"

. . .

The Animal Bridegroom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Animal Bridegroom

Hai😁
Salam dari author.
Terimakasih vote dan komentar seru kalian........

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang