52:Akan terselamatkan

9.6K 1.9K 55
                                    


  Tidak mungkin ini terjadi, Raja menatap dua wanita di depannya malas.

Louise dan Imelda mereka berdua beban yang sudah mengganggu dirinya di pagi hari yang Raja kira akan cerah.

Imelda dan Louise terlihat saling memberikan tatapan tajam sedangkan Raja bertopang dagu menuggu apa akan mereka bicarakan.

"Aku tidak ingin membuang waktu ku yang sangat berharga. Kalian bisa pergi jika tidak memiliki urusan lain"

Langsung saja Raja menceletuk dengan ucapan ketus agar mereka tidak menggangu dirinya.

"Aku hanya ingin bicara saat wanita ini sudah pergi yang mulia"
Kata Louise membuat Imelda membuka mulut.

"Aku memilih urusan lebih penting tentang perancangan baru sistem pendidikan yang mulia. Aku pikir ini lebih penting daripada hanya mengobrol tak tentu arah"
Balas Imelda masih menatap Louise tajam.

"Aku sudah mengatakan nya bukan, ini pembicaraan rahasia yang tak setiap orang mengerti."

Xavier menghela nafas sambil menggeleng kepala, dua wanita itu benar benar membuat dirinya semakin sakit kepala. Dan dua wanita itu malah mengoceh untuk unggul dan membuat dirinya terpancing untuk marah.

Suara gebrakan lengan kursi membuat kedua wanita tersebut terperanjat.
Mereka lantas saja diusir dari ruangan tersebut sedangkan Jacob sedang menenangkan Yang Mulia.

"Aku pikir Anda perlu istirahat Your majesty. Sudah beberapa hari ini Anda terus saja terjaga"

Raja memijat pelipisnya, menetralkan rasa marah yang sudah menguras sedikit tenaganya.

Dan di luar sana dua wanita itu masih saja saling beradu mulut ringan. Membuat pelayan mereka harus melerai mereka berdua.

Sungguh kelakuan yang membuat semua orang repot.

"Aku akan tidur saja setelah ini. Tolong jangan biarkan dua wanita itu menganggu diriku hari ini"

Mintanya pada Jacob lalu melangkah keluar.

.  .  .

Hanya diam itulah yang Raivia bisa lakukan. Di dalam penjara yang kosong, memang apa lagi yang bisa ia kerjakan.

Ellen pasti mencari dirinya, dan nona Marie, jangan tanyakan apa yang akan wanita tua itu lakukan padanya saat tahu hal ini.

Mungkin para pelayan sudah tau atau tidak tentang dirinya yang masuk ke dalam penjara. Raivia hanya bisa bermain jerami di tangannya menunggu apakah jerami itu mengatakan ia akan selamat atau tidak melalui tebak tebakan keberuntungan, bebas atau tidak.

Dan dari yang ia lakukan, Raivia bisa bahagia karena ternyata jerami terakhir berkata bahwa ia akan bebas.
Namun, apakah ia boleh percaya akan hal tersebut.

Saat masuk ke dalam istana ia belum pernah membayangkan akan masuk ke dalam penjaranya juga.
Dan penjara ini sama sunyinya seperti pemakaman.

Ecxel menempatkan dirinya di penjara tingkat satu, artinya ia adalah penjahat yang belum tentu bersalah. Tetapi apakah Raivia harus tau itu, yang ia inginkan hanyalah menghirup udara segar di luar sana. Penjahat? Satu-satunya yang ia lakukan di dunia ini hanyalah bernafas apakah itu salah.

Raivia mengintip dari balik jeruji besi. Tak ada orang di sana apakah mereka tak menjadikan dia salah satu tahanan yang harusnya di jaga.

Raivia mendorong pagar tersebut dan terkejut karena pagarnya tidak terkunci.
Raivia terdiam sejenak, ia di buat kebingungan atas hal ini.

Apakah pagar besi ini tidak di kunci atau baru dibuka kunci nya. Benarkah ini kesempatan untuk dirinya kabur, keluar dari istana tak peduli apapun konsekuensinya?

The Moon Wolf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang