Wajah antara serigala kecil dan juga sang Raja cukup dekat.
Nampak jelas sekali warna mata indah dari laki-laki itu, beradu pandang dengan matanya.Namun, karena tatapan tajam sang raja mata itu lebih terlihat mengerikan dan penuh ancaman.
Siapa yang tidak takut di ancam. Ke empat kaki kecil berbulu itu bergerak gerak gusar sekaligus ketakutan.
Raivia tentu saja ketakutan, dia tidak pernah tau bagaimana raja bertindak dengan segala prilakunya.
Ia berfikir jika dirinya bisa saja di hukum karena telah menabrak kaki nya yang sangat agung itu.Tak kunjung dilepaskan Raivia mengerang kecil berharap ini akan berhasil.
Namun si raja tetap tidak melepaskannya malah tersenyum geli seperti mengejek ketidakberdayaan mahluk lemah.
Serigala kecil terus mengerang berkali kali, hingga akhirnya ia di turunkan.
Sesegera mungkin berjalan menghindari Xavier. Tapi, langkahnya terlihat tidak seimbang seperti orang yang mabuk,
Salah satu kakinya terpincang-pincang.
Serigala kecil bersembunyi di bawah meja.Xavier melangkah dan duduk di meja makan. Dia menatap beberapa makanan yang telah tersaji dan mulai menjulurkan lengan untuk memilih makanannya.
Sang raja mulai menikmati makanannya dengan tenang, dalam keheningan di kelilingi para pelayan yang siap atas perintah.
Serigala kecil tetap berada di bawah meja menatap sekelilingnya waspada, kakinya masih gemetaran dan dia seperti tidak kuat untuk berdiri.
"White!!"
Sebuah panggilan, kupingnya bergerak dan kepalanya spontan menoleh kebingungan.
"White!!"
Panggilan kedua, dan serigala kecil mulai mencari sumber suara.Kaki pendek yang terseok-seok, gumpalan bulu di atas daging mendekati Xavier.
Hal yang dilakukan Raivia tanpa ia sadari.Saat menghadap Xavier laki-laki itu tengah memegang sepotong besar daging bakar dan menjatuhkannya ke lantai.
'Makanan!'
Seru Raivia dan mengendusnya sebelum melahapnya.
Xavier memastikan peliharaannya memakan pemberiannya.Saat Xavier melanjutkan makan, suara itu muncul.
Sebuah suara berisik dari mulut serigala yang begitu menikmati makanannya seperti suara dengkuran dan kecapan kucing.Membuat Xavier terus menatap ke arah Raivia dengan sedikit terganggu.
Laki-laki itu berusaha untuk tidak perduli dikarenakan mood nya sedang naik hari ini.Setelah melahap makanannya raivia akhirnya kenyang juga. Dagingnya belum habis namun perutnya sudah tidak sanggup untuk di isi.
Ia lantas menggigit potongan daging itu dan menyeretnya karena merasa ia perlu menyimpan nya. Untuk berjaga-jaga bila ia kelaparan lagi nanti.
Dan lagi, menyia-nyiakan makanan bukanlah prinsipnya.Xavier melangkah mendekati serigala kecil lalu mengangkat nya membuat Raivia mengerang marah.
Dia mengambil makanan yang ada di mulut serigala kecil
Daging yang di gigit kuat oleh Raivia sedikit sulit di lepaskan oleh Xavier
dan akhirnya meletakkannya di piring kotor.'Makanan ku!'
Xavier seperti mengerti pikiran Raivia tanpa harus bicara"Kau punya banyak waktu untuk makan itu lagi nanti"
Ujar Xavier lalu melangkah sambil menggendong Serigala kecil.
Seperti anjing yang di gendong sang induk Xavier membuat Raivia diam saat di gendong.Bagaimana tidak, tangan kasar itu mencengkram tubuh kecil Raivia dengan sangat kuat.
Xavier pergi ke kamarnya, bukan hanya ke kamar langkah kakinya menuju ke kamar mandi.
Raivia memiliki firasat tidak enak dan benar saja.
Ia di masukkan ke dalam kolam mandi tanpa aba-aba.
Sontak saja ia langsung memberontak dari genggaman Xavier sambil mengeluarkan cakarnya.'Mandi? Yang benar saja aku benci air semenjak menjadi gumpalan bulu'
Cengkraman Xavier sangat kuat sehingga sungguh sulit memberontak.
"Diamlah, kau harus bersih!"
Raivia akhir nya menjadikan tangan Xavier sebagai sasaran cakar kecil yang tajam. Namun pria itu terlihat tidak kesakitan bahkan terganggu.
Xavier mengusap seluruh tubuh serigala kecil dan saat bersih ia langsung melepaskan hewan kecil tersebut.
Serigala kecil langsung lari sambil mengibaskan seluruh air yang membasahi bulu dan tubuhnya.
Ia lalu bersembunyi di bawah kasur agar Xavier tak lagi menjamah nya.
Di bawah kasur ia dapat melihat kaki Xavier yang melangkah semakin mendekat.
Mendekat dan terus mendesak. Mendesak tubuh kecil itu semakin berjalan ke belakang.Dan muncul lah wajah Xavier membuat serigala kecil terkejut.
"Kau pikir bisa bersembunyi?"
Serigala kecil langsung berlari ketakutan ke sudut ruang lainnya, karena kamar ini Sangat luas.
Entah kenapa Xavier begitu santai mengejarnya namun wajahnya terlihat begitu serius.Hingga di salah satu sudut dengan meja dekorasi Raivia telah terpojokkan dan dia hanya bisa diam menatap Xavier.
Tangan itu kembali meraih tubuh kecilnya dan membawanya.
'Baiklah Yang Mulia, bisakah kau berhenti menyakiti ku dengan tanganmu'
Binar mata kecil penuh permohonan.Xavier menjujung tinggi serigala kecil hingga berhadapan dengan wajahnya.
Xavier sedari tadi memperhatikan sesuatu di wajah serigala kecil. Dan benar saja ada darah di moncong kecilnya.
Xavier memaksa Serigala kecil untuk membuka mulut untuk melihat bagian mana yang terluka.
Itu bersumber dari salah satu giginya. Dan hal ini membuat Xavier merasakan sesuatu yang disebut belas kasihan.
"Jacob!"
Panggilan kepada pelayan setiaLaki-laki itu muncul secepat kilat dan menanyakan dengan sopan apa yang rajanya inginkan.
"Panggil dokter kemari" perintah Xavier.
'Oh tidak apakah dia akan melakukan sesuatu yang buruk padaku?'
Serigala kecil terlalu ketakutan untuk berfikir logis seperti manusia biasa.
Xavier De Evrard
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon Wolf
FantasySeorang wanita yang meninggal dan hidup lagi dalam sosok yang lain serigala itu bernama Raivia. Hidup menjadi hewan bersama seorang raja sangat lah sulit terutama sang raja sangat lah berjiwa rumit juga kejam dan tidak memiliki rasa toleransi. Akank...