kamu berjalan kaku kedalam rumah dengan wajah terlihat shock berat, sepertinya setelah ini kamu akan berteriak kemudian roll repan dilanjutkan roll belakang serta lompat harimau jangan lupakan salto.
dan benar —namun hanya satu yang kamu lakukan dari beberapa pilihan diatas.
"AAAAAAAAAAAAA!!!!!" teriak beneran, yang lain tidak dilakukan karena bisa menyebabkan cedera.
kamu lari ke kamar dan loncat ke kasur, kamu menenggelamkan wajah ke bantal kemudian kaki kamu bebas menendang nendang udara.
"hah! demi apasi twing"
kamu merubah posisi menjadi terlentang, menangkup kedua pipimu sendiri lalu menepuk-nepuknya. "ini mimpi ya? mimpi?! mimpi bukan?!"
"AAAAAAAAAAAAA—"
ay yaya i am your little butterfly ~
ponsel kamu mengeluarkan nada dering yang legendaris, maka tandanya ada yang menelfon kamu. segera kamu menyambar ponsel yang tak jauh darimu kemudian menggeser icon hijau ke samping lalu menempel kan benda pipih itu ke daun telinga.
"yubuseo? ini siapa?" tanyamu karena itu nomor togel.
"ini Jeno, kamu sibuk ga hari ini?" jawab si penelfon yang ternyata Jeno.
kamu mengangguk angguk. "ohh Jeno, enggak sibuk. kenapa emang?"
"jalan yuk, aku kangen"
senyummu tidak tertahankan lagi. "kangen? kan tadi kita udah ketemu malahan baru beberapa menit lalu"
"kamu tuh ngangeninnn, ga liat kamu sedetik aja rasanya hampa idup aku" tutur Jeno dramatis.
ini anak belajar gombal dimana sih?
"dasar kau buaya buntungg~" kamu bersenandung kecil kemudian terkekeh.
"kamu bu aya aku pak aya nya, gimana mau? kalo ga kamu ayah eh bunda maksudnya, aku yang ayah" Jeno terkikik.
kamu menggelengkan kepala walaupun Jeno juga ga lihat sih. "apaan si hahaha, kayak bocil fesbuk hahahaha"
"jadi mau ga ini? jawaban nya ada tiga opsi yang pertama iya, yang kedua mau, yang ketiga baca opsi pertama dan kedua." Jeno pintar.
"aku jawab apa aja tetep sama dong, yaudah kalo gitu aku siap-siap dulu. kita ketemuan dimana?"
"YES MAU KAN?? GAUSAH BIAR —aku jemput kamu aja oke" suara Jeno berubah dari keras menjadi lembut.
"okie bos see—"
baru saja mau mengakhiri telefon, Jeno memanggil. "Yn"
"iyaa Jen?" sahutmu mengangkat satu alis.
"bukain pintu, aku udah di depan rumah nih"
SHOCK!
matamu membulat kaget. "hah?! kok cepet? dari kapan" ku curiga Jeno udah daritadi di depan rumah.
"aku ngebut hehe, dari belum lama kok" oh kukira udah daritadi Jen.
"astaga, jangan suka ngebut bahaya!" kamu berjalan hendak membukakan pintu, saat pintu terbuka terpampang lah figur seorang Lee Jeno di sana di samping motornya dengan telfon yang masih terbuhung denganmu.
"hallo cantik" panggil Jeno lagi ditelepon.
"dasar Jeno, kamu nunggu diluar aja ya" candamu membuat Jeno yang diseberang merengut.
"kalo aku kepanasan gimana? terus pingsan terus gimana hayoo"
kamu mengetuk ngetuk kan jari ke dagu sambil belagak berfikir. "ya neduh atuh, samping kamu ada pohon tuh hahaha"

KAMU SEDANG MEMBACA
𝟐 ▸ 𝟐𝟑 ʟᴏᴠᴇ ғᴏʀ ʏᴏᴜ ✓
Teen Fiction" 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒𝚒𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚙𝚊𝚌𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚖𝚞 " -𝙽𝙲𝚃 - kelanjutan cerita [ the story with nct ] kalo mau nyambung ya baca ^ dulu. kisah absurdmu bersama 23 laki-laki yang menjabat sebagai pacarmu. ⚠️ ! tidak ada sangk...