𝟐 ▸ 𝟐𝟑 ʟᴏᴠᴇ ғᴏʀ ʏᴏᴜ ✓

43. iseng

setelah acara kejar-kejaran tadi, kamu dan Sungchan akhirnya tertangkap juga. Gio sudah punya banyak pasukan ternyata, anak-anak komplek juga sudah menjadi komplotannya.

ah menyeramkan

oiya, anak itu sudah tidak botak, tapi rambutnya seperti preman, atau anak pank ya.

"nanti beli lagi ya" ucap Sungchan.

kamu mengangguk. "tau anak kecil yang mimpin mereka tadi?"

"tau, yang kayak boneka caki"

"hush" T_T

"dia keponakan guru sma aku dulu, namanya Gio. sohib Mark itu" jelasmu.

"serem, Mark punya sohib bocil kematian gitu" Sungchan meringis.

Mark bilek : kalo gua ketemu tuyul Giono lagi, beuh gua bakal... lari

"sayang, tau enggak si mengemudi dengan kecepatan tinggi bisa mengurangi resiko kematian karena kangker" celetuk Sungchan.

kamu dan Sungchan sedang otw pulang ke rumah —rumah kamu tentunya. "kok bisa?"

"matinya tabrakan"

karena humor kamu yang receh, kamu langsung tertawa sembari menabok Sungchan. "HAHAHAHA BISA-BISANYA"

sampai di rumah...

"pulang naik apa?" tanyamu kepada Sungchan.

"lumba-lumba" plis Sungchan kenapasi 😭

"bercanda, aku naik taxi aja" ralat Sungchan.

"aku suruh pak Cho buat anterin kamu aja ya"

"engga usah nolak, aku sekalian ikut. sekalian mau mampir heromarket"

Sungchan heppi. "hayu kalo sama kamu mah!"

"pak Choo, anterin saya sama Sungchan ya" pintamu pada pak Cho yang sedang bersemedi di pos nya.

"ahsiapp" pak Cho langsung bangkit.

kalian pun segera capcus mengantar Sungchan.

"makasih sayang" ucap Sungchan.

"aku baru tau kamu tinggal di apartemen sendiri" kamu menatap bangunan tinggi di depan kamu.

"mamah sama papah enggak disini, oiya peluk dulu"

kamu langsung nempel ke Sungchan. "makasih ya udah mau aku ajakin jalan-jalan hari ini" ujar cowok itu.

"sama-sama, makasih juga hari ini baby!"

setelah acara peluk-pelukan, saling melambai-lambaikan tangan. kamu kembali masuk ke dalam mobil. "heromarket ya pak"

"siap non"

mungkin batin pak Cho : pacar nona Yn banyak pisan T_T

.💚.