" 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒𝚒𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚙𝚊𝚌𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚖𝚞 " -𝙽𝙲𝚃
-
kelanjutan cerita [ the story with nct ]
kalo mau nyambung ya baca ^ dulu.
kisah absurdmu bersama 23 laki-laki yang menjabat sebagai pacarmu.
⚠️ !
tidak ada sangk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
gerimis pagi ini buat kamu yang tadinya males bangun, jadi tambah males pake banget. hujan udah turun dari beduk subuh namun belum ada tanda-tanda buat berhenti.
"hoammmm kasur, kamu posesif banget sih" kamu menarik selimut tebal untuk membungkus seluruh tubuh kamu.
baru ingin terpejam lagi, suara bel rumah kamu berbunyi beberapa kali membuat kamu mau tidak mau harus bangkit dari kasur.
kasur : jangan lama-lama
"enggak lama-lama kok kasur"
ting...tong
"sebentarr"
setelah pintu terbuka terpampang lah seorang cowok yang mendekap tas yang entah berisi apa dengan baju serta rambut yang basah kuyup.
"pagii" sapanya dengan mulut menggigil.
"Winwin, kenapa hujan-hujanan?!" pekikmu langsung mempersilahkan Winwin masuk.
"ayo masuk, kenapa disitu?" serumu saat melihat Winwin masih berada didepan pintu, yah sudah di dalam sih.
Winwin menggeleng pelan. "nanti lantainya becek"
"astaga, enggak papa. kamu mandi di rumah aku mau? takutnya nanti kamu demam habis ujan-ujanan gini"
akhirnya Winwin menurut dan mengikuti kamu ke kamar mandi. "bawain ini ya, maaf basah kena hujan" Winwin menyerahkan tas yang ia peluk tadi.
"ini apa?"
"sayur sop, tadi mama masak banyak jadi aku bawa ke sini buat kamu" ujar Winwin sembari membuka jaketnya yang basah.
"ini di taruh mana?" tanya Winwin.
"o–oh sini biar aku cuci sekalian, aku ambilin handuk dulu" kamu pergi untuk mengambil handuk baru.
setelah kembali, kamu segera menyerahkan handuk tersebut kepada Winwin yang sepertinya udah kedinginan banget. buktinya bibir dia udah biru kayak habis ditonjok orang.
swetdrop.
"kamu mandi aja, biar aku cariin baju buat kamu, oh iya sekalian aku angetin ini" kamu segera meninggalkan Winwin disana.
Winwin tersenyum menatap kamu sebelum memasuki kamar mandi. "ah gimana enggak makin sayang kalo dia perhatian banget gini"
kamu mencarikan baju yang cocok untuk Winwin. "pake apa ya? kalo pake baju ayah nanti kayak bapak-bapak, yah walau selera ayah buat baju lumayan sih, eh malah ngapain"
"kayaknya waktu itu ada hodie yang masih baru deh, dimana ya" kamu masih mencari-cari.
"nah ketemu!" seru mu senang menemukan hodie berwarna biru gelap pemberian paman Sooman dulu, ga kamu pake karena kegedean dan alhasil paman Sooman ganti hodienya pake sandal bulu-bulu.
