𝟐 ▸ 𝟐𝟑 ʟᴏᴠᴇ ғᴏʀ ʏᴏᴜ ✓

46. tongkat

mereka berempat mengantar kamu ke rumah sakit, takut kaki kamu kenapa-kenapa. padahal udah kenapa-kenapa.

"harus pakai tongkat ya dok?" kamu bertanya kepada dokter yang menangani kaki kamu.

"iyaa dek, tapi kalo ga mau pakai tongkat ya enggak apa-apa. tapi jalannya loncat-loncat mau? biar menyaingi pocica" jawab dokter bernama Lee Jongsuk terkekeh.

"ah jangan deh, serem" kamu merinding.

"nah bagus, jangan lari-lari ya cantik. biar cepat sembuh, kalo makin sakit bisa ke sini lagi" jelas dokter muda itu.

"wah kayaknya dokternya modus ke Yn"
"ga bisa di biarkan ini"
"aish ngeselin"
"ngapain sih senyum-senyum ke Yn"

Jisung, Taeil, Lucas dan Chenle menatap dari balik kaca pintu ruangan kamu.

padahal bisa saja tadi kamu di periksa di ruangan biasa, namun Chenle meminta agar kamu di taruh di ruangan terbaik. cuma sebentar padahal...

"piw dok! udah belom" Lucas membuka sedikit pintu.

dokter Jongsuk menoleh kemudian tersenyum. "sudah kok, kalian bisa masuk"

empat cowok itu langsung buru-buru masuk.

"temennya ya?" tanya dokter Jongsuk kepada kamu.

"pacar!" pekik keempat cowok itu membuat dokter Jongsuk tersenyum kikuk, kaget.

.💚.

pagi ini UNIVERSITAS SOOMANTAP mengadakan bersih-bersih + persiapan masal, karena beberapa hari lagi akan diadakan lomba-lomba memperingati acara apa ya?

ulang tahun pak Sooman? maybe.

tapi sepertinya tidak.

jadi kita anggap acara gabut gabutan aja.

"Yn duduk aja dulu, bantuin mereka nyusun balon aja ya" ucap pak Sooman.

"iya pam -pak" kamu menggerakkan kruk ke arah orang-orang yang sedang mengisi udara balon serta hiasan lainnya.

"ayo pam -bapak anterin" pak Sooman membantu kamu berjalan.

"eh Yn kenapa bapak?" Taeyong datang menghampiri kalian.

"lah kok kamu enggak tau?" pak Sooman bingung.

"emang bapak tau?" Taeyong bertanya balik.

"ya enggak lah"

"YAHAHAHHAHAHA"

"pi boonk, jelas saya tau. saya itu tau semuanya kecuali jodoh, maut, rezeki hanya tuhan yang tau" ujar pak Sooman.

"jadi?" Taeyong memasang wajah datarnya.

"Yn keseleo kayanya"

Taeyong langsung menghadap kamu. "kok bisa?! sakitnya sebelah mana?!"

"perutnya yang keseleo, ya jelas jelas kakinya yang di perban allahuma lakasumtu dasar maniak baskom" pak Sooman geram.

"ih ga maniak baskom lagi ya pak, hu sotoi" cibir Taeyong.

swetdrop.

kamu masih menyimak keduanya dengan kaki yang sudah pegal, ketiak kamu juga udah pegel.

"ya udah sih pak, biar Yn sama saya aja. bapak hush hush" Taeyong mengibaskan tangannya.

"lah kamu ngusir bapak?"