"makasih hari ini Jeno, dadahh~" kamu melambaikan tangan ke arah Jeno.
"sama-sama, cantik. jangan lupa yang tadi" Jeno tersenyum.
Jeno baru saja mengantarkan kamu pulang setelah berjalan jalan yang cukup mengagetkan tadi, lagi-lagi kamu dibuat bingung. sambil menghembuskan nafas panjang kamu mulai memasuki rumah.
"gimana yah?" gumanmu menatap kalung yang bertengger di lehermu, ini kalung yang Jeno berikan tadi.
"cantik" kamu tersenyum.
"aku ngantuk" Kamu berjalan lunglai menuju kamar kemudian langsung ambruk di kasur : (
"hahhh!" kamu menghela nafas untuk kesekian sekian kalinya.
mungkin terlalu banyak goncangan hati hari ini, kamu memilih untuk beristirahat sebentar.
.💚.ting...tong
ting...tong
tidur kamu terganggu karena suara bell yang tidak berhenti-berhenti ditekan.
"engggh" kamu mengeliat pelan, menyadarkan diri.
"siapa si?" tanyamu dengan mata setengah sadar.
ting...tong
"astgfirullah, jam berapa ini?" kamu melirik arloji kemudian melotot kaget. "udah jam delapan malam?!"
kamu bangkit dari kasur dan melihat dirimu yang masih menggunakan pakaian yang sama seperti sore tadi.
"aku belum mandi"
ting...tong
suara bell menyadarkan kamu lagi kalau sedari tadi ada yang menunggu di luar. "s–sebentar" teriakmu bergegas membuka kan pintu.
"iyaa sia —Mark?" kamu melihat Mark berdiri di depan pintu dengan membawa sebuah gitar.
tunggu, gitar? for what?
"kamu kenapa disini?" tanyamu.
Mark tersenyum. "mau lakuin sesuatu"
"s–sesuatu apa?" kamu mendadak gugup.
"boleh lakuin nya didalam aja?"
panik.
"n–ngapain?"
Mark terkekeh menatap wajah panik kamu. seakan tau pikiran kamu, ia langsung berkata. "aku ga macem-macem. sumpah, aku cuma mau kasih sesuatu. ntar kamu juga tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝟐 ▸ 𝟐𝟑 ʟᴏᴠᴇ ғᴏʀ ʏᴏᴜ ✓
Teen Fiction" 𝚖𝚎𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚍𝚒𝚒𝚗 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊 𝚙𝚊𝚌𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚖𝚞 " -𝙽𝙲𝚃 - kelanjutan cerita [ the story with nct ] kalo mau nyambung ya baca ^ dulu. kisah absurdmu bersama 23 laki-laki yang menjabat sebagai pacarmu. ⚠️ ! tidak ada sangk...