Chapter 5: Dinner

17.4K 952 4
                                    

Pertama-tama makasih yaaa buat yang udh nge vote. Mungkin skerang aku gag bisa update sesering sebelumnya. Alias gak bisa tiap hari. Trs aku jd bingung mau ngelanjutinnya. Ngeliat yang nge vote dikit. Sedih saya. Jadi aku tunggu votenya buat chapter yang ini.

----------------
Mikel POV

Aku keluar dari ruangan dokter cantikku dengan hati yang senang. Senyumku mengembang terus semenjak keluar dari ruangan itu. Aku berjalan menghampiri momku yang duduk menunggu obat.

Mom menatapku dengan tatapan bingung. Beliau lalu menyentuh keningku. " mike ? Kamu gak papa kan ? Kamu gak sakit kan ?"

Aku tersenyun lebar menatap momku. " tidak mom. Aku baik-baik saja."

" lalu kamu kenapa ?? Kok senyum-senyum terus ?" Mom masih menatapku bingung. Tiba-tiba matanya terbelak menatapku. " Kamu naksir sama dokter tadi Mike ?"

Aku tersenyum penuh arti pada momku. Mom terlihat sangat bahagia. Lali ikut tersenyum semerkah diriku. Tak lama nama mom disebut dan kami pulang setelah mengambil obat.

Aku kembali kekantor sehabis mengantar mom kerumah. Aku berjalan santai ke ruanganku. Ketika aku membuka pintu terlihat seorang laki-laki berjaket kulit hitam berdiri di depan mejaku.

" James, apa yang kamu lakuin disini ? Apa data yang kuminta sudah ?" Aku menatapnya bingung sambil berjalan ke kursi kerjaku lalu duduk.

"Sudah sir. Ini data yang anda minta." Dia meletakkan sebuah map berwarna merah yang sedikit tebal di hadapanku.

Aku dengan antusias langsung membuka map tersebut. Aku mulai membaca data yang ada di dalamnya. Foto 3x4 terpasang diujung. Foto seorang wanita.

Aku membaca namanya. Anna Milaz. Aku langsung tersenyum. Ternyata benar ini orangnya.

"James apa saja yang kau ketahui tentang wanita ini diluar data yang ada ditanganku??" Aku ingin informasi yang selengkap-lengkapnya.

" dia teman salah satu karyawan anda sir, namanya Amber Valter" aku menatap James dengan tatapan puas.

" baik james terima kasih, kau bisa pergi sekarang." James menunduk sebentar lalu berjalan keluar dari ruanganku.

Aku kembali membaca data-data tentang Anna Milaz ini. Yang membuatku tertarik adalah dia orang Indonesia. Pantas saja wajahnya terlihat berbeda ditambah tingginya yang membuat dia terlihat mencolok. Membayangkan berapa banyak pria lain yang menatapnya tiap harinya membuatku gila. "Aku harus melakukan sesuatu." Gumamku.

Aku menyambar handphoneku dan mendial nomer sekretris pribadiku. " hallo Marco. Aku ingin kau mengatur pertemuanku dengan Pak Abraham."

"...."

"Oh ya pesankan aku tempat di restoran Cherryist untuk 2 orang. Baik terima kasih" aku menutup panggilanku.

Aku bersandar dikursiku dan tersenyum puas.

***
Author POV

Anna mengehela napas setelah pasien terakhirnya pulang. Dia membuka berkas-berkas kesehatan yang pasien rawat inap. Tidak ada yang bermasalah, artinya waktunya pulang batinnya. Anna tersenyum puas. Segera ia membereskan barang-barangnya lalu beranjak keluar. Anna berjalan girang karna akhirnya dia bisa tidur di kasurnya yang nyaman.

Langkah Anna mendadak terhenti. Ia menggeram marah melihat ada mobil sedan hitam parkir di depan mobilnya. Dengan langkah panjang ia berjalan menghampiri supir mobil tersebut. Anna mengetuk kaca mobil sedan hitam didepannya.

Tanpa Anna sadari Mike berada di dalam mobil itu. Ia tersenyum geli melihat Anna yang terlihat marah.  Mike membuka kaca mobil belakang dan mengeluarkan kepalanya.

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang