Chapter 24: Let This Pain Go (1)

13.8K 599 10
                                    

Mulai dari sini flashbacknya Anna akan dimulai

Anna POv

Aku sedang asik membereskan beberapa barangku ketika suara bel apartmentku berbunyi. Aku segera membuka pintu apartmentku. Aku sedikit terkejut melihat siapa yang datang. "Jonathan ?" tanyaku. Dia menatapku santai seperti biasanya. "Silahkan masuk dulu."

Jonathan masuk ke Apartementku sambil melihat sekeliling. "Apartement yang nyaman" gumamnya.

Aku yang mendengarnya hanya bisa tersenyum. "Duduklah dulu. Mau teh ? kopi ? air putih ?"

"Teh saja terima kasih." jawabnya.

Aku menuju dapur dan segera membuatkan teh untuk Jonathan. Setelah selesai aku kembali lagi ke ruang tamu sambil membawakan teh untuknya. AKu meletakkan teh dihadapannya. "Jadi ada yang bisa aku bantu ?" tanyaku.

Dia memandang teh dihadapnnya. "Aku sudah memikirkan pembicaraan kita kemarin." Aku sedikit terkejut mendengarnya. "Aku setuju."

"Kau setuju untuk ?" Aku masih tidak mengerti arah pembicaraan ini.

Dia menatapku. "Untuk menjadi sahabatmu, kakak laki-lakimu, dan temanmu."

Aku tersentak kaget mendengarnya, "Kau.."

"Aku merasa hatimu bukan untukku sejak pertama kali kita bertemu, tapi tetap saja aku merasa ingin melindungimu. Kau... kau terlihat rapuh." Dia menatapku lembut.

"Aku terlihat rapuh ?"

"Ya kau terlihat rapuh Anna, terlihat sangat lemah lembut." Aku masih diam dan berusaha mencerna perkataannya. Aku terlihat rapuh ? Yang benar saja, selama ini aku berusaha membangun penampilan yang ramah dan bersahabat tapi tetap terlihat kuat. Apakah benar ? "Sudahlah tidak usah dipikirkan lagi. Sekarang aku adalah sahabatmu. " lanjutnya membuatku tersentak dari pemikiranku sendiri. Aku tersenyum kecil.

Jonathan berdiri tiba-tiba, dia melihat sekelilingnya. Aku hanya bisa melihatnya dalam diam. "Kenapa banyak dus di sini ?" tanyanya. AKu menatap dus-dus yang ada di dapur dan di depan kamarku. "Kamu gak berencana kaburkan ?"

"kabur ?" aku tertawa pelan. "Enggaklah, aku dipindah tugas ke Queens."

"Queens ? Kota yang indah."

"Hmm.. Aku bisa mulai kerjaku besok senin, dan berhubung pekerjaanku di rumah sakit sudah selesai. Jadi aku bisa berlibur sebentar sebelum masuk lagi besok senin."

"Woooo... Jadi liburan hah ?" tanya Jonathan dengan nada menggodaku. Aku tersenyum mendengarnya. " Kapan kau berangkat ?"

"Besok. Jadi aku harus segera membereskan semuanya sekarang." Aku berdiri dan menghampiri dus-dus yang ada didapurku.

"Aku bantu yaa.." kata Jonathan terdengar antusias.

--

Keesokkan harinya. Aku diantar Jonathan menuju rumah Mrs. Robiston. Jonathan memang menemaniku sampai besok senin. Aku menyuruhnya untuk tinggal di rumahku saja dari pada harus mencari hotel. Lagi pula rumahku lumayan jauh dari kota, jadi akan sedikit sulit.

"Well, ternyata rumah ini sangat nyaman sekali. Aku tak menyangka kau bisa menemukkan tempat seperti ini di daerah ini." Jonathan masih memandang sekeliling yang terlihat sangat sejuk.

"Terima kasih atas pujianmu itu Mr. Now, can you help me ?" Aku masih berusaha mengeluarkan barang bawaanku dari mobil. Dengan sigap Jonathan membantuku menurunkan semua dus-dusku dan memasukkannya kedalam rumah.

"Oh Anna. Aku merindukkanmu." Mrs. Robiston memelukku dengan erat.

"Aku juga merindukanmu Mrs. Robiston." Mrs. Robiston melepas pelukkannya. "Mrs Robiston perkenalkan ini Jonathan Marvo"

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang