Mike POV
Aku mengusap wajahku dengan kasar. Sial. Kapan ini akan berakhir. Aku benci harus menghadapi wanita ular dihadapanku ini. Lebih baik pergi menemani Anna berbelanja ketimbang menemani wanita ular ini ke mall.
Sabrina si wanit ular itu sekarang tengah mencoba dress-dress di salah satu toko yang terbilang harganya lumayan mahal. Bukannya aku pelit dan tidak bisa membelikannya baju untuknya, aku bahkan lebih dari mampu untk membeli mall ini tapi bukan untuk si wanita ular ini, kalau untuk Anna aku siap membelikan apa saja.
"Bagaimana Mike, bagus tidak dressnya ? Aku kelihatan sexy kan ?" tanya Sabrina sambil berputar dihadapanku.
"Hm." jawabku. 'Kau lebih terlihat seperti pelacur.' batinku.
Sabrina berbalik menuju bilik dan sepertinya ia mengganti bajunya dengan baju yang lain. Aku mendengus melihat tingkahnya. 'Benar-benar murahan' batinku lagi.
Aku menatap keluar toko, aku memperhatikkan orang-orang yang berlalu lalang. Aku mendadak teringat Anna. Aku merindukkannya, apalagi setelah kejadian itu. Aku benar-benar menyesal karna sudah ceroboh. Memintanya untuk memaafkan aku dan juga memintanya kembali jadi pacarku lagi bukanlah hal yang mudah. Ditambah aku harus berurusan dengan si wanita ular, Sabrina dan harus mengungkap kebenaran dari proyek ayah yang di kopursi oleh ayah di wanita ular itu.
Aku mendesah untuk kesekian kalinya. Hingga aku merasakan getaran dan disusul bunyi dari ringtone handphoneku. Aku meronggoh kantongku untuk mengambil handphone dikatung celanaku. Kulihat sekilas siapa yang menelponku. 'James' Aku menatap layarku dengan sedikit bingung. Kenapa James menelpon ? Apa ada hal yang terjadi pada Annaku ?
James memang aku suruh untuk mengawasi Annaku saat aku sedang tidak bisa menemaninya. Tanpa menunggu lama lagi aku mengangkat telpon dari James sambil berdiri dan berjalan keluar dari toko.
"Hallo. Ada apa James ?"
"T-tu-an. Ma-maafkan saya. Ta-tapi" ucap James dengan terbatah-batah.
"James bicaralah yang jelas. Ada apa ?" Aku berjalan mondar-mandir didepan toko tadi dengan tidak sabar.
"Tuan. Nona Anna." Mendengar nama Anna disebut aku langsung panik.
"Ada apa dengan Anna ? Dia baik-baik saja kan ?" Tanyaku dengan panik dan setengah membentak.
"Tuan. Maafkan saya. Saya lalai menjaga nona Anna." Aku bisa mendengar nada penyesalan dari cara dia berkata, tapi sekarang yang aku khawatirkan adalah Annaku. Ada apa dengannya sekarang ?
"JAMES ! Jawab aku, Anna kenapa ?"
"Tuan, nona Anna, dia jadi korban tabrak lari tuan." Mendengar penuturan James seketika itu juga jantungku serasa berhenti. Hatiku terasa hampa. Seluruh sarafku seperti terhenti dan tersadar kembali.
"Dimana dia sekarang ?" tanyaku dengan cepat.
"Kami sedang di rumah sakit tempat nona Anna bekerja tuan."
Aku langsung menutup telpon dari James dan berlari keluar dari mall dan segera menuju Rumah sakit tempat Anna dirawat.
-
Author POV
James duduk dengan resah di tempat menunggu di dekat IGD. Ia duduk dengan sambil memperhatikan kedua tangannya yang saling bertautan. Pikirannya melayang entah kemana. Tiba-tiba Mike datang dengan nafas terengah-engah dia menghampiri James yang langsung berdiri ketika melihat tuannya menghampirinya.
"Bagaimana ?"
James menggeleng lemah. "Dokter masih menanganinya."
Tepat ketika James mengatakan itu pintu ruangan IGD terbuka dan seorang dokter laki-laki keluar dengan pakaian operasi. Mike langsung menghampiri dokter tersebut. "Keluarga dari Anna Milaz ?" tanya dokter itu .