Chapter 41: Fighting

11.7K 636 24
                                    

yuhhuu semuanya. kali ini. Saya benar-benar mengusahakan yang terbaik. Serius deh. Maaf kalo ngaak dapet feelnya. hehehe... Oh ya makasih banget buat WahyuCrstnVlrn yang udah ngirimin cover buat cerita NYM ini. 

====================================================================================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

====================================================================================

Mike pov

Aku memandang wajah Anna dipelukkannya. Wajah istriku ini semakin hari semakin bertambah cantik dan bersinar membuatku semakin tergila-gila padanya. Aku tersenyum mengingat hari dimana Anna memberikannya surat pernyataan kehamilannya. Rasanya hidupku menjadi lengkap.

Aku membelai kepala Anna perlahan, membuat Anna menggeliat kecil di pelukkanku. Perlahan, Anna mulai membuka matanya. Dia menatapku sejenak lalu kembali memejamkan matanya. Anna semakin menempel pada pelukkanku.

Aku tersenyum kecil ketika dirasakan Anna merapatkan diriku. Kuengelus punggung Anna dengan lembut dan semakin kupeluk erat dirinya. Aku memejamkan mataku dan kurasakan sensasi menenangkan yang aku dapat dari Anna.

Tiba-tiba Anna mendorong tubuhku, membuat aku tersentak. Dia berlari cepat ke kamar mandi. Aku langsung bangkit dengan masih diliputi kebingungan. Dia menyusul Anna yang sudah berjongkok di depan kloset.

"Hoek... hoek.." Anna berusaha mengeluarkan isi perutnya walaupun yang keluar hanya air. Aku berusaha menenangkannya dengan memijat tengkuknya sambil terus mengelus punggungnya.

Setelah kulihat Anna merasa lebih baik. Aku mengguyur kloset dengan air dan menyandar tubuh Anna pada dadaku. "Merasa lebih baik ?" Tanyaku

Anna hanya bisa mengangguk pelan sambil memejamkan matanya. Tubuhnya terlihat sangat lemas dan tidak bertenaga. Dengan hati-hati aku mengangkat tubuh Anna dan meletakkannya di kasur. "Aku akan membuatkan tea mint dulu."

Aku bergegas ke dapur dan membuatkan tea mint untuk Anna. Setelah jadi aku langsung kembali ke kamar dan memberikkan gelas tea mint itu kepada Anna. Perlahan Anna menyesap tea mintnya. Dia terlihat lebih baik setelah meminumnya. Dia menatapku dan tersenyum. "Terima kasih Mike." Katanya.

Aku membalas senyumannya. "Sama-sama." Aku duduk disebelahnya lalu kuelus kepalanya dan kutarik untuk bersandar di dadaku. Anna menghirup nafas panjang di dadaku. Aku sedikit kaget ketika Anna tiba-tiba memelukku erat.

Aku tersenyum lalu kubalas pelukkannya, kutatap perut datar Anna. Disana ada calon bayi kami. Aku berjanji akan menjaga dan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi seorang ayah yang baik untuk anak-anakku kelak. Tanganku terulur untuk mengelus perut Anna.

"Be strong child" bisikku.

-

Aku memijat pangkal hidungku, rasanya pusing sekali. Sekarang aku sedang berjalan di tengah kerumunan orang-orang bersama Anna. Kemarin Anna mengajakku untuk ke festival makanan di taman kota. Dia bilang ingin mencoba beberapa makanan. Aku awalnya tidak setuju karena alasan kesehatan calon bayi kami tapi Anna tetap memaksa. Alhasil sekarang aku berusaha keras untuk tidak membiarkan Anna tertabrak-tabrak oleh banyaknya orang-orang yang berlalu. Tapi sepertinya perut Anna yang sudah membuncit tidak menghilangkan semangatnya untuk menjelajahi tempat ini. Dia malah terlihat sangat bersemangat untuk mencoba segala hal disini.

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang