Chapter 32: What ?!

13.1K 709 11
                                    

Happy New Year guys.. Oh ya aku mutusin buat ngeprivate cerita ini setelah menyelesaikannya. Berhubung ada readers yang gak ngerti bukanya. Jadi dari pada nanti para reader kecewa jadi aku selesaiin dulu baru aku private. Gimana setuju ?? Oh ya dan selama itu aku minta bantuan para reader kalo misalnya menemukan cerita yang sama tapi beda penulis (alias ngeplagiat) kasih tau aku yaa...

Makasih guys.. Enjoy it.

=========================================================================================

Mike Pov

Aku memasukkan pakaianku dan Anna kedalam tas. Setelah selesai aku beralih ke nakas dan meja dekat ranjang Anna, banyak buah dan roti untuk Anna tapi tidak semuanya habis. Aku membereskannya agar lebih mudah dibawa.

Anna memang sudah diperbolehkan pulang, terhitung 5 hari setelah ia bangun dari komanya. Tapi aku masih tidak memperbolehkannya banyak bergerak dulu.

"Mike"

Aku menoleh menatap malaikatku yang masih duduk dengan wajah ditekuk. "Ada apa tuan putri ?"

"Berhenti memanggilku tuan putri Mike. Itu membuatku risih" ujarnya dengan nada jengkel. Aku tertawa geli mendengarnya. 

"Tapi aku suka memanggilmu tuan putriku." kataku sambil mengecup pinggir bibirnya.

"Mike biar aku saja yang bereskan yaa." tanya Anna dengan nada memelas.

"Big no. Ingat Anna kau masih harus banyak istirahat, dokter juga bilang kau masih harus beristirahat selama 2 hari."

"Tapi membereskan pakaian tidak akan membuatku lelah kok. "

"Tetap tidak boleh" Aku kembali membereskan barang-barang yang harus dibawa pulang. Sesekali aku melirik Anna yang duduk di ranjang dengan kaki menggantung. Dia memang terlihat lebih segar dari beberapa hari yang lalu tapi aku tetap tidak mau mengambil resiko kalau dia kenapa-kenapa.

Aku kembali melirik Anna, sungguh dia tampak sangat menggemaskan dengan wajah jengkelnya ditambah hari ini dia mengenakan dress berwarna putih tanpa lengan yang membuatnya semakin menawan. Aku tersenyum senang mengingat bagaimana beruntungnya aku mendapatkan wanita seperti dia. Pandanganku kembali fokus dengan barang-barang dihadapanku.

"Dia itukan pacarku bukan pesuruhku." Aku berhenti mengemasi ketika aku mendengar Anna bergumam tapi cukup keras karena aku bisa mendengarnya. Aku menatap Anna dengan setengah tidak percaya dengan apa yang ia katakan tadi.

"Tadi kau bilang apa Anna ?" tanyaku tanpa melepas tatapanku.

"A..aku memang bilang apa. Aku tidak bilang apa-apa kok" jawabnya dengan gugup yang sangat terlihat. Ia memalingkan wajahnya agar tidak terlihat olehku.

Aku menangkup kedua pipinya agar dia tidak mengalihkan pandangannya. "Tadi kau bilang aku pacarmu ?" tanyaku sambil tersenyum senang.

"Tidak kok." Dia masih mengalihkan tatapannya dariku.

"Yakin ?"

"Iya" bisiknya pelan. Aku benar-benar gemas sekarang. Aku segera mencium bibirnya dengan ganas. Aku berusaha menyusupkan lidahku dan berhasil. Aku melilitkan lidahku dengan lidahnya. Aku terus membelitnya lidahnya hingga kurasakan ia mulai kehilangan nafas. Aku melepas ciuman kami. Kami terengah-engah akibat ciuman tadi. Aku mengecup bibirnya singkat dalam beberapa kali.

Aku menatap matanya yang berubah menjadi sayu akibat ciuman tadi. "I love you my princess"

-

Anna POv

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang