Chapter 25: Let This Pain Go (2)

9.5K 529 7
                                    

Hm... Para readers, di chapter ini mungkin tidak akan banyak dialog. Karna Anna akan menceritakkan kepada kita bagaimana masa lalunya. Jadi enjoy itu

6 tahun berlalu dengan cepat, ya sekarang aku menyandang gelar dokter spesialis jantung. Kebetulan nilai-nilaiku terbilang bagus, jadi banyak rumah sakit yang ingin aku untuk menjadi salah satu dokter di rumah sakit mereka. Senang memang berhasil menyelesaikan pendidikan kedokteran disini, tapi setelah aku memilih rumah sakit yang akan menjadi tempatku bekerja, ternyata aku harus menjalani sebuah prosedur bagi dokter-dokter baru. Pelatihan selama beberapa bulan bersama dengan beberapa dokter baru lainnya. Terpaksa aku harus menunda kepulanganku ke Indonesia.

Sialnya lagi aku tidak bisa menghubungi keluarga, teman-teman bahkan Kevin. Aku kerampokkan ketika pulang dari kampus beberapa hari sebelum pelatihan kerjaku. Lost contact. Itu yang terjadi sekarang. Sial. Aku berusaha keras menghubungi Kevin lewat facebook, tapi tidak ada balas. Email. Aku rasa itu bisa membantu. Setidaknya aku mengingat salah satu email miliknya.

Aku menatap laptopku dengan perasaan rindu dan khawatir. Kubuka aplikasi email dan mulai mengetik di dalamnya. Setelah selesai, aku membaca ulang isi email itu lalu kukirim. Kutarik napas panjang dan kupejamkan mataku.

'Sugu ni aitai. Aitakatta.'

-

Sekitar 4 bulan aku menjalani pelatihan kerja di rumah sakit yang kupilih. Semua berjalan lancar, tapi tidak dengan email-email yang kukirim. Tidak ada satupun balasan darinya. Aku benar-benar khawatir sekarang. Tapi untungnya aku berhasil berkomunikasi kembali dengan keluargaku. Setidaknya salah satu bebanku sudah hilang.

"Baik terima kasih atas kerja keras kalian selama berlatih disini. Kami akan memberikan kalian kesempatan untuk mengambil libur selama 10 hari. Kami harap dipergunakan dengan baik" ucap dokter yang menjadi pembimbing kami disini.

Aku benar-benar berterima kasih kepada direktur rumah sakit yang sudah sangat baik. Yup aku tidak akan menyia-yiakan waktuku. Aku putuskan untuk pulang ke Bali untuk bertemu orang tuaku dan ke Semarang untuk bertemu keluarga, teman-teman, dan tentu saja Kevin. Aku rasa dia akan sangat terkejut melihatku nanti. Dan disinilah aku sekarang. Bandara.

Aku menunggu dengan tidak tenang di kursi tunggu bandara. Pesawat yang akan membawaku di delay 1 jam karna alasan cuaca yang tidak mendukung. Aku merasa sudah tidak sabar untuk segera kembali dan bertemu dengannya. Rasa rinduku sudah diambang batas.

Suara pemberitahuan menarik perhatianku, oh, aku sudah bisa naik pesawatku sekarang. Dengan semangat aku berdiri dan menggeret koperku menuju pesawat.

Setelah duduk di pesawat, aku mulai merasa tenang. Kulirik jendela disebelahku. Aku rasa sekarang waktunya untuk menggumpulkan tenang untuk besok. Ketika pesawat mulai terbang, aku juga mulai terbang ke alam mimpi.

-

Sinar matahari pagi membangunkanku dari tidurku. Aku menggerakkan badanku yang sudah terasa kaku sekarang. Pilot memberitahukan bahwa kami akan sampai beberapa jam lagi. Aku tersenyum senang sambil melihat kejendela. Awan bergerak lambat dibawah pesawat.

Sebuah tepukkan dipundakku mengagetkanku. Seorang pramugari menawariku sarapan pagi. Aku mengangguk, perutku memang sudah meminta makanan sedari tadi.

English breakfast, menjadi sarapanku. Ditemani teh yang masih mengepulkan asap. Kusantap sarapanku dengan penuh minat seperti biasanya. Aku akan bertemu dengannya beberapa jam lagi.

-----

Mike Pov

Aku menatap jendela di depanku dengan tatapan kosong. Pikiranku masih penuh dengan Anna. Gadis itu benar-benar sudah mencuri hatiku sejak awal. Aku tau, aku sudah berbuat sebuah kesalahan yang besar dan menyebabkan berakhirnya hubungan kami.

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang