Ini janji saya di part sebelumnya. Enjoy guys
--------------------------------------------------
Author POVMinggu pagi yang cerah. Anna memberhentikan mobilnya disebuah gerbang besar berwarna coklat. Seorang satpam datang menghampirinya.
"Ada yang bisa dibantu miss ?" Tanya satpam itu dengan sopan.
"Saya ada janji dengan Mrs. Walbert. Saya dokter Anna." Anna tersenyum ramah.
"Oh dokter Anna. Sebentar saya bukakan." Satpam itu kembali ke posnya dan segera membuka kan pintu gerbang. Anna melajukan perlahan mobilnya lalu mengangguk kecil pada satpam tadi.
Anna dibuat terkagum-kagum dengan taman depan rumah bercat putih gading itu. Bukan rumah tapi lebih mirip mansion. Bunga-bunga yang tertanan disini pun seperti memberi senyum kepada para tamu yang datang.
Setelah memarkirkan mobilnya di halaman yang sudah tersedia, Anna berjalan perlahan mendekati pintu besar berwarna putih gading. Dia menekan bel yang ada di samping kanan pintu itu. Tak lama seorang wanita paruh baya membukakan pintu. "Cari siapa miss ?"
Anna tersenyum ramah lagi. " saya dokter Anna. Saya sudah janjian dengan Mrs. Walbert"
"Oh. Dokter Anna. Silahkan masuk." Wanita paruh baya itu membukakan lebar pintu dan mempersilahkan Anna untuk masuk.
Lagi-lagi Anna dibuat terpukau dengan perabotan dan hiasan yang ada di ruang tamu ini. Banyak sekali foto dan lukisan di dinding hingga terlihat tidak ada lagi ruang.
"Silahkan duduk dulu miss." Ucap wanita tadi mengagetkan Anna yang hanya bisa membalas dengan anggukan kecil. Wanita tadi pergi setelah mendapat respon dari Anna.
Dengan sisa rasa kagumnya Anna berjalan melihat foto dan lukisan yang tertempel. Anna merasa seperti di pameran seni disini. Macam-macam lukisan ada semua disini. Mulai dari lukisan vas bunga, pemandangan, hewan, hingga gambar lukisan orang. Dari lukisan Anna beralih melihat foto-foto yang ada. Banyak sekali foto Mike dan seorang wanita disini mulai dari saat kecil, masuk sekolah, sampai di universitas. Disetiap foto Anna menangkap aura kebahagian dan suasana kekeluargaan yang besar.
Dan foto yang paling mencolok menurut Anna adalah foto keluarga. Laki- laki dengan tubuh tinggi yang sepertinya adalah Mr. Walbert terlihat sangat serasi dengan Mrs. Walbert. Wanita yang terlihat muda dan sangat mirip dengan Mrs. Walbert berdiri di samping Mike yang terlihat sangat -ehem- tampan dengan setelannya. Sebuah foto lain menarik perhatian Anna. Foto wanita muda yang ada di foto keluarga tadi, dia terlihat bersama dengan seorang laki-laki yang tampan dan seorang anak perempuan dan laki-laki.
"Itu kakak perempuan Mike." Ucap seorang wanita. Anna otomatis membalikkan badan dan menatap si pemilik suara.
"Mrs. Walbert. Maafkan kelancangan saya." Anna menunduk meminta maaf.
" tidak apa-apa dokter." Ucap Mrs. Walbert sambil menghampiri Anna.
Anna mengangkat kepalanya. Senyuman manis Mrs. Walbert menyambut Anna. Sorot matanya yang lembut membuat rasa gugup Anna menghilang.
"Ayo masuk." Ajak Mrs. Walbert. Anna hanya bisa mengekor di belakangnya sambil melihat perabotan antik di rumah ini. Mrs. Walbert mendadak berhenti dan berbalik menatap Anna "sudah sarapan ?"
Anna mengangguk. "Sudah Mrs. Walbert."Mrs. Walbert lagi-lagi tersenyum. "Sarapan itu penting" ucapnya lalu berbalik.
'Sarapan itu penting. Aku setuju hal itu.' Bisik Anna dalam hati.
Anna mengikuti mrs. Walbert yang berjalan menuju sebuah kamar di lantai 2. Seorang laki-laki berumur kurang lebih 59 tahun duduk manis di atas kasur berukuran king size. Mata biru yang terlihat berwibawa membuat Anna bungkam.