Anna pov
Ini sudah hari ke 3 aku disini, kebetulan hari ini hari sabtu jadi aku berencana membawa orang tuaku, adik-adikku, dan Mike untuk makan diluar. Kali ini aku mengajak mereka ke daerah nusa dua. Oh ya soal Mike, dia tidak seagresif di Amerika sih, tapi dia masih suka nempel padaku. Orang tuaku juga tidak mengintrogasi Mike lagi setelah pulang dari bandara kemarin.
Sekarang pun, Mike dan aku berjalan dengan tangan Mike yang bertengger di pinggangku. Kami berjalan paling belakang. Didepan kami, mommy dan papiku berjalan berdampingan. Sementara kedua adikku mereka sudah berlari duluan untuk memilih restoran mana yang akan menjadi tempat tujuan kami.
Aku merasa mulai kelelahan, kakiku mulai terasa pegal, tapi belum ada tanda-tanda kedua adikku akan kembali dan menunjukkan restoran tempat mereka ingin makan. Aku menarik Mike kearah salah satu bangku yang terletak di dekat taman.
"Lelah ?"
Aku mengangguk tanpa menjawab pertanyaan Mike. Aku mulai memijit betisku yang terasa kelelahan.
Mike melihat sekelilingnya. "Anna, aku ke kamar mandi dulu ya."
Aku mengangguk. Aku melihat Mike menjauh dan masuk ke salah satu toko pakaian yang lumayan besar. Aku kembali memijit betisku yang terasa lelah. Aku kembali menatap sekitarku, banyak orang duduk-duduk sambil menikmati udara di sekitar kami yang sangat sejuk. Wajar memang karna tempat ini dekat dengan laut.
Dari kejauhan aku melihat seorang anak laki-laki berumur sekitar 4 tahun, dia memegang buket bunga mawar merah. Anak laki-laki itu terlihat bingung, dia berjalan berputar-putar seperti mencari seseorang.
Tiba-tiba ia berhenti dan mengusap matanya. Sepertinya ia menangis. Aku langsung menghampirinya dan berlutut agar bisa sejajar dengan wajahnya.
"Hai, kamu kenapa menangis ?" tanyaku melihat bekas air mata yang ada di pipinya.
"Aku tersesat."
"Kau mencari ibumu ?" tanyaku sambil mengusap bekas air matanya.
Anak laki-laki itu mengangguk.
"Baiklah, aku akan membantumu mencari ibumu. Bolehkah aku tau namamu ?"
"Jason."
"Baiklah, Jason. Sekarang jelaskan bagaimana ciri-ciri ibumu. Jadi aku bisa membantumu."
"Ibuku tinggi, rambutnya hitam, tadi ibuku mengenakan baju merah." jelas Jason.
"Baiklah. Ayo kita cari ibumu." Aku berdiri dan menggandeng Jason. Mataku terbuka lebar dan berusaha mencari ibu Jason. Pandanganku terus menelusuri lautan manusia yang ramai, aku berjalan sambil menggandeng Jason.
Pandanganku terhenti pada sebuah panggung kecil. Diatasnya ada seorang wanita bertubuh tinggi dengan baju merah, persis seperti yang dijelaskan Jason padaku. Aku menggandeng tangan Jason untuk mendekat kearah panggung kecil itu. Aku menunduk melihat Jason.
"Itukah ibumu ?"
Jason menggangguk.
"Ayo kita kesana."
Aku mendekat kearah panggung dengan Jason disisiku. Ibu Jason telah selesai bernyanyi, ia turun dari panggung dan langsung memeluk Jason.
"Dari mana saja kau Jason.?" Ibu Jason memeluk dan menciumi wajah Jason.
"Aku tersesat dan aku bertemu dengan kakak cantik ini." Jawab Jason sambil menunjuk kearahku.
Ibu Jason beralih menatapku. "Terima kasih telah membantu anakku."