Mike Pov
Aku berjalan cepat setengah lari. Aku sudah meninggalkan Anna hampir 2 jam di restorant sendirian. Clientku itu benar-benar membuatku kesal. Dia tidak ingin membahas masalah proyek jika aku sudah pulang. Benar-benar menyebalkan.
Aku menghentikan langkahku ketika melihat meja tempat aku meninggalkan Anna sudah kosong. Dan sekarang 2 pelayan tampak membersihkan meja. Aku langsung panic melihat Anna tidak ada. Kuhampiri kedua pelayan itu dengan langkah panjang.
"Permisi. Apa kau tau wanita yang tadi duduk disini ?" tanyaku kepada pelayan itu.
"Oh wanita itu. Dia sudah pergi." Katanya.
"Sudah pergi ? Pergi kemana ?" tanyaku dengan setengah membentak.
"Tadi sepertinya ke arah luar. Perginya kira-kira sudah 10 menit yang lalu."
"baiklah terima kasih." Aku berbalik dan menatap keseluruhan restoran. Terdapat 4 pintu masuk di restoran ini. Anna pergi ke arah mana ? batinku.
Kepalaku sedang dipenuhi spekulasi kemana Anna pergi ketika seseorang menepuk pundakku.
"Tuan ? Ada yang bisa saya bantu ? Anda terlihat sangat khawatir."
"Matthew. Aku butuh bantuanmu."
"Tentu tuan. Bantuan apa yang bisa saya bantu ?"
-
Author pov
Anna menyantap dessertnya dengan perlahan. Sesekali ia melihat kearah pintu keluar, tempat Mike menghilang. Ditatapnya jam tangan di pergelengan tangannya lalu ia mendesah pelan. Anna mulai merasa tidak nyaman. Ia sudah menunggu 1 jam lebih disini dan sekarang ia merasa bosan.
Pandangannya beralih ke gelas wine milik Mike. Rasa penasaran yang hilang mendadak muncul kembali. Diambilnya gelas wine itu dan disesapnya pelan. Anna tersenyum kecil merasakan sensasi yang ia rasakan di lehernya. Diminumnya lagi kali ini ia tidak berhenti dan terus tergoda untuk meminum.
Ketika wine digelas itu habis, Anna mengangkat tangannya memanggil pelayan.
"Ada yang bisa saya bantu nona ?"
"Saya pesan wine seperti ini lagi." Ucap Anna sambil mengangkat gelasnya.
"baik nona. Harap tunggu sebentar." Pelayan itu pergi dan tak lama ia kembali sambil membawa segelas wine ditangannya.
"Terima kasih." Anna menerimanya dengan senang. Ia pun mulai menyesap wine ditangannya perlahan.
Tak sampai 10 menit segelas wine itu habis tanpa sisa. Diletakkannya gelas kosong itu di meja. Anna mulai kehilangan kesadarannya, ia mabuk walaupun hanya meminum 2 gelas wine. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala Anna. Dengan sedikit sempoyongan Anna berusaha berjalan keluar dari restoran itu. Ia berjalan mengarah ke pantai.
Ketika sepatunya menyentuh pasir, Anna melepas sepatunya dan membiarkan kakinya menyentuh pasir. Anna menatap bulan yang berada di depannya sambil tersenyum.
"Hallo bulan !!!" teriak Anna. "Kau indah sekali malam ini."
Anna berusaha berjalan menghampiri bulan, alhasil tubuhnya terendam air laut. Gaun selututnya sudah basah kuyup. Kini tubuh Anna sudah terendam hingga bahu. Anna mencurahkan isi hatinya pada bulan di depannya.
"Bulan. Aku sebal sekali pada Mike, dia suamiku. Tapi aku jengkel sama dia!!!" teriak Anna. "Dia meninggalkanku sendirian di restoran. Katanya tidak usah memikirkan pekerjaan saat dalam honeymoon. Tapi dia malah melanggar janjinya!!!"