Author membungkuk sedalam-dalam pada para reader. Saya sibuk+gak dapet inspirasi. Maaf mengecewkan kalian semua...
-------------------------------------------------------------
Flashback onHari ini aku dan Takeo pergi ke salah satu taman bermain. Ini semua ide Takeo, dia bilang aku butuh liburan sekali-sekali. Memang benar sebenarnya ide Takeo, karna aku sepertinya bekerja terlalu keras selama ini.
Aku berjalan beriringan menuju wahana bermain roller coster. Karna hari ini hari minggu jadi pengunjung lumayan ramai. Kami berdiri mengantri sambil bergandengan. Udara lumayan menyengat karna sekarang sedang musim panas jadi aku sedikit sambil kipas-kipas ketika mengantri. Tapi jujur aku menikmati quality timeku ini. Setiap detik bahkan sangat berharga jika sudah seperti ini.
Well, ini mungkin juga karna faktor dari Takeo. Ketika aku mengenalnya, dia adalah sosok yang dingin dan cuek tapi sebenarnya dia sangat baik dan ramah kepada orang yang sudah dikenalnya. Bahkan saat tersenyum bisa membuat orang terpana.
Saat hari mulai gelap Takeo mengantarku sampai ke apartmentku. Ini sudah menjadi kebiasaannya sekarang. Mengantarku sampai apartmentku. Ketika sampai di depan pintu, Takeo mendekatkan dirinya padaku, membuatku mendongak menatapnya. Secara perlahan dia mendekatkan bibirnya ke bibirku. Tapi ketika kau sadar aku menghindar darinya.
Kulirik Takeo yang sedang menatapku dengan tatapan kecewa. "Maaf." ucapku singkat.
"Tak pa. Ciuman kening aku rasa tak apa kan ?" tanyanya dengan tatapan ragu.
Aku mengangguk mengiyakan. Takeo hanya tersenyum menatapku dan segera mencium keningku sebelum pamit untuk segera pulang.
Entah karna akunya yang terlalu menjaga diri atau bagaimana. Tapi aku selalu menolak jika ada orang yang ingin mencium bibirku. Tubuhku seolah menolaknya. Bahkan aku hanya menijinkan untuk mencium keningku saja dan memelukku, tidak lebih.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mike pov
Aku terbangun ketika kudengar suara alarm berbunyi. Aku menggerang karna suara alarm yang berubunyi semakin nyaring. Aku berusaha berdiri dari posisi tidurku tapi sesuatu seperti menahan tanganku. Kutengok, ah, aku baru ingat aku menginap di tempat kekasihku tercinta.
Kutatap wajah damai kekasihku yang masih terlelap di pelukkanku. Sepertinya alarm itu membuatnya sedikit terganggu karna dia mulai menggeliat dalam pelukkanku. Aku berusaha meraih handphone Anna yang ada dinakas untuk mematikan alarm. Ternyata sudah pukul 6. Dengan berat hati aku putuskan untuk membangunkan kekasihku ini karna dia juga harus bersiap.
Aku tertawa kecil ketika melihat tingkahnya yang seperti anak kecil. Dia menggeliat dan bergumam tidak jelas. Tapi perlahan dia mulai membuka mata indahnya. Mata itu mengerjap beberapa saat hingga akhirnya terbuka lebar. Aku tersenyum menatapnya.
"Ada apa ?" tanyanya dengan suara serak. Suaranya sungguh menggoda dan sangat sexy sekali.
"bangun. Bukankah kau harus bekerja ?" tanyaku. Aku elus pipi putihnya itu. Anna terlihat memejamkan mata lagi dan melepaskan diri dari pelukkanku. Dia berguling-guling ke kanan dan kekiri untuk merenggangkan tubuhnya. Tiba-tiba dia berdiri menghadapku.
"Aku akan mandi duluan yaa." ucapnya sambil mengusap matanya. Aku tersenyum dalam hati. Jarang sekali bisa melihat wajah polos nan lucu Anna dipagi hari.
Anna berjalan gontai menuju kamar mandi. Sepertinya dia belum sadar sepenuhnya. Aku mulai bangkit dari kasur Anna dan mulai merapikan kasurnya dan menyiapkan baju kerjaku.