Oke para readers maaf di part sebelumnya saya tidak bisa memuaskan kalian semua. Ya karna selain saya sibuk saya juga lagi kehabisan inspirasi. Semoga part kali ini gak mengewakan yaa...
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mike POV
Aku sedang dalam perjalanan untuk menjemput Anna di Apartmentnya. Mom dan Daddyku menelponku kemarin kalau pimpinan salah satu perusahan yang menjadi incaranku untuk membuat relasi mengajak makan malam untuk membicarakan tentang hubungan kerja kami. Mom menyuruhku membawa Anna supaya bisa menemani momku ketika aku dan daddy berbincang soal bisnis. Oh dan soal kak Emily, ia sudah pulang ke Jerman bersama suaminya dan keponakan kecilku yang lucu.
Aku menghentikkan mobilku di depan lobby apartment Anna, ia sudah berdiri menungguku di lobby rupanya. Aku segera turun dan membukakan pintu untuknya. Saat ini Anna minimalis seperti biasa. Dia terlihat seperti akan ke rumah sakit. Pakaian yang sangat casual pas untuknya. Tapi sepertinya ada yang aneh dengannya. Kenapa tatapannnya terlihat sangat sayu dan terlihat kelelahan.
"Anna, ada apa ? Kau terlihat kelelahan ?" tanyaku sambil tetap fokus pada jalan.
"Hah ? Aku baik-baik saja kok. Tenang saja." jawabnya santai.
"Jujur aku khawatir melihatmu kelelahan seperti ini. Apa kau tidak usah ikut datang saja ? " tanyaku dengan nada khawatir. Aku tak ingin ia kenapa-napa
"Tidak jangan. Aku tidak enak dengan mommymu. Dia yang mengundangku. Masak aku tidak datang ?"
"Tapi kesehatanmu yang utama." ucapku tegas.
"Siap boss."balas Anna sambil menghormat kepadaku. "Sekarang ceritakan tentang calon relasimu ini. Mengapa sepertinya begitu spesial sekali ?"
"Anderson Company adalah salah satu perusahaan terkuat setelah milik keluargaku. Jadi untuk mencegah adanya saingan yang ingin menjatuhkan lebih baik membuat relasi dengan mereka."
"Sebegitu pentingkah ?" tanya Anna sambil memiringkan kepalanya.
Aku terseyum melihat kelakuannya. "Well, bisa dibilang mereka sangat kuat. Harus kuakui itu. Kau tau aku tidak yakin akan diriku sendiri terkadang."
Anna tiba-tiba tertawa mendengarku, dia membuatku bingung padanya. "Kenapa tertawa ?" tanyaku heran
"Ternyata seorang yang arogan dan sombong sepertimu juga bisa tidak percaya diri ya." jelasnya.
" Anna kau tidak tau bisnis. Bahkan nyawa bisa jadi taruhannya." balasku. Ya aku pernah mengalaminya. Mommyku nyaris terbunuh dan sempati koma beberapa hari di rumah sakit akibat tabrak lari. Pelakunya sudah di ringkus. Menurut pengakuannya ia disuruh oleh salah satu kolegan Daddy yang tidak suka dengannya.
Anna hanya terdiam mendengarku, sepertinya ia sedang melamun. Aku beralih menyentuh tangan Anna dan kugenggam erat. Dia menoleh menatapku dengan heran. "Aku akan melindungimu bagaimanapun caranya. "
-
Anna Pov
"Aku akan melindungimu bagaimanapun caranya". Jantungku berdetak sangat kencang mendengarnya. Aku masih terpaku pada wajah tampannya itu. Aku merasakan gelegar aneh mengalir dalam diriku. Aku.. aku bahagia. Aku tersenyum sambil terus memikirkannya. Sepertinya aku sudah seperti orang gila sekarang. Rasa lelah dan lapar yang sedari tadi aku tahan, kelamaan hilang begitu saja. Dia benar-benar menjadi moodboosterku.
Guncangan pelan pada tubuhku membuatku kembali pada kehidupan nyata. Aku menatap Mike bingung.
"Kita sudah sampai sayang." Ucap Mike sambil mengelus pipiku. Aku merasakan pipiku kembali memanas. Aku melihat Mike terkekeh pelan. "Ayo kita turun." Ajak Mike dan kusambut dengan anggukan kepala.