Chapter 12: It's my Punishment

15.1K 797 6
                                    

Hai guys.. makasih udh vote+comment yaa.
Btw aku cuman ingin mencegah salah paham. Hm.. soal yang hasil pemeriksaan, itu hanya fiksi belaka yaa. Jadi jangan dianggap beneran yaa.
----------------------------------------------
Anna pov

"Baik Luke aku membantu jaga malam di UGD...... Iya aku mengerti Luke..... ya sudah, aku sedang di rumah pasienku... bye" Kututup telpon dari Luke. Dia itu benar-benar. Memang hanya satu-satunya yang bisa diminta tolong untuk jaga malam ?? Aku juga butuh liburan. Tapi ya bagaimana lagi, aku tidak tega menolaknya. Suaranya terdengar kelelahan dan putus asa.

Aku menarik napas perlahan untuk menjernihkan pikiranku. Setelah merasa lebih rileks aku melangkah masuk ke dalam rumah lagi. Tiba-tiba handphoneku berbunyi menandakan ada pesan masuk. Aku berhenti melangkah dan membuka pesan itu.

Anna, bisakah kau dan aku hang out ? Aku benar-benar bosan di rumah.

-Amber-

Hang out ? Kedengarannya menarik. Aku membalas pesan dari Amber sambil berjalan. Aku tidak ingin membuat mr. dan mrs. Walbert menunggu terlalu lama. Baru aku akan menekan tombol send, aku merasakan menginjak sesuatu yang licin. Aku mulai merasakan tubuhku akan jatuh kebelakang. Seketika itu aku memiringkan tubuhku dan berusaha menumpu tubuhku dengan tangan kananku. Tapi sayangnya tanganku tidak cukup kuat untuk menumpu tubuhku. Alhasil aku tergeletak di lantai. Tanganku terasa sakit karna gagal menumpu dan pergelangan kakiku juga terasa nyeri. Aku meringis ketika rasa sakit di tangan dan kakiku mulai bertambah sakit.

"Anna !!" Sebuah suara mengagetkanku. Aku mendongak melihat asal suara. Deg! Jantungku terasa berhenti sesaat. Dia ?

Mike pov

Aku terbangun karna sinar matahari mengusik tidurku. Perlahan aku buka mataku. Korden kamarku terbuka ? Pasti mom yang membukanya batinku.

Aku bangkit dari kasurku, mengambil handphone yang kuletakkan di nakas dan berjalan gontai ke luar kamar. Tenggorokanku terasa kering aku butuh air. Aku segera menuju ke kulkas super besar di dapur. Mataku mencari sesuatu yang segar dan cocok di pagi hari. Pilihanku jatuh ke jus jeruk.

Kubawa segelas jus jerukku menuju ruang keluarga. Sambil meminumnya aku membuka email dari handphoneku. Ada beberapa email baru yang masuk. Kebanyakan dari Marco, laporan mengenai perkembangan beberapa anak perusahaanku di negara lain.

Sebuah email membuatku penasaran, email dari asistenku di kantor. Email itu dikirim tadi malam. Jadwal meetingku hari ini. Meeting pertama dengan dewan deraksi kantorku. Jam 9. Astaga !!! Ini jam 8 lebih 15 . Email itu sukses membuatku panik. Aku segera berlari ke kamar. Aku berhenti sejenak karena secara tidak sengaja aku menumpahkan jus jerukku. Perasaan bimbang menderaku, secepat kilat aku berlari ke dapur dan mencari lap. Aku membuka satu persatu lemari dan nihil tidak ada lap.

"Tuan ?" Sebuah suara mengagetkanku. Aku berbalik. Ternyata pembantuku. Aku mengelus dadaku, menengkan detak jantungku. "Ada yang bisa saya bantu ?" Tanyanya lagi.

Aku terengah-engah. "Lap. Aku. Butuh. Lap" jawabku terputus-putus.

Pembantu menatap bingung kearahku. "Untuk apa tuan ?" Tanyanya lagi sambil berjalan ke salah satu lemari di dekat kulkas.

"Aku menumpahkan jus di dekat tangga."

Pembantuku mengambil lap dan berbalik "kalau begitu biar saya saja tuan."

Aku mengangguk mengerti. Aku berjalan cepat menuju kamarku. Tapi belum mencapai tangga. Sebuah pemandangan mengejutkanku.

"Anna !!" Panggilku. Dia langsung menatapku dengan ekspresi kaget. "Kau kenapa ??" Aku berjalan cepat menghampirinya "astaga kau terpeleset."

Now You're MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang