Anna pov
Aku terbangun mendengar suara anakku yang menangis diruang sebelah. Dengan mata setengah menutup aku melepaskan pelukan Mike dan beranjak bangkit. Aku meraba sekitarku agar tidak tertabrak barang-barang didepanku. Aku berusaha membuka mataku ketika sampai di depan box bayi Altair. Kugendong dia perlahan. Aku menggunakan tangan kiriku untuk menahan tubuhnya dan kuraba popoknya dengan tangan kanan.
"Kamu pipis ya sayang ?" tanyaku ketika kurasakan popoknya basah.
Dengan hati-hati aku meletakkan Altair yang masih menangis kecil di meja di antara kedua box bayi anakku. Sementara satu tangan menahan Altair agar tidak jatuh, satu tangan yang lain berusaha mencari popok di lemari bawah. Kuletakkan popoknya di sebelah Altair dan aku mulai melepaskan popok Altair.
Aku mendengar suara tawa anak laki-lakiku ketika kubersihkan bagian kelaminnya. Kedua kakinya juga menendang-nendang aku. Aku tersenyum dalam kantukku. Anakku yang satu ini memang sangat menggemaskan kalau sedang diganti popoknya.
Setelah selesai aku menggendongnya kembali, aku duduk di sofa yang ada di sini. Aku bermaksud menyusuinya agar dia mau kembali tertidur. Ketika Altair dan aku menemukan posisi yang nyaman, kulihat Altair mulai memejamkan matanya sambil menyusu. Tak lama aku pun juga terbawa kantukku.
"UAAAA... HIKS... AAAA" Mataku kembali terjaga ketika aku mendengar suara tangis Annora. Perlahan aku meletakkan Altair di box nya, aku beralih ke Annora yang masih terus menangis. Aku menggendongnya dan kutepuk-tepuk punggungnya agar tangisnya mereda. Ketika tangisnya mulai mereda. Aku melakukan hal yang sama pada Altair. Kucheck popoknya.
Ternyata tidak basah. Aku rasa dia hanya haus. Aku kembali duduk di sofa dan mulai menyusui Annora. Nora suka bergerak-gerak ketika sedang menyusu. Dia akan menggerak-gerakkan tangannya, membuka menutup telapak tangannya. Berbeda dengan Alta yang akan langsung tertidur kalau sudah ada dipelukkanku. Nora biasanya butuh lebih banyak waktu untuk menidurkannya. Mataku semakin berat walaupun Nora masih menggerak-gerakkan tangannya. Akhirnya aku menyerah. Kuelus kening Nora perlahan. Biasanya dia akan cepat tertidur kalau aku melakukan ini. Dan benar saja. Aku mengintip Nora yang sekarang sudah mulai terseret kantuk.
Aku kembali memejamkan mataku. Aku tidak bisa melepaskan Nora dan meletakkannya kembali ke box. Dia bisa kembali menangis nanti. Aku tetap memeluknya dan kami tertidur disofa.
-
Mike pov
Aku terbangun karena sinar matahari menembus gorden kamar. Aku mengerutkan kedua mataku yang masih terasa enggan untuk terbuka. Kuraba kasur disebelahku. Kosong. Perlahan aku membuka mataku dan berusaha bangkit duduk.
Kasur disebelahku kosong. Kemana Anna ? batinku. Sambil mengusap mataku aku berjalan ke kamar bayi kami di sebelah. Kulihat Anna sedang duduk di sofa sambil memeluk Nora. Sepertinya Anna habis menyusui Nora.
Dengan hati-hati aku mengangkat Nora dari pelukkan Anna dan meletakkan Nora di boxnya. Kini aku beralih pada Anna yang masih tertidur dengan keadaan terduduk. Aku berfikir, apakah tidak sakit semua badannya kalau tidur dengan posisi seperti itu. Kugendong Anna dan kupindahkan ke kamar kami. Dia terlihat masih lelah. Sepertinya karna dia harus bangun pagi-pagi karena kedua bayi kami. Biarkan dia tidur lagi.
Kulirik jam di kamar kami. Sudah hampir jam 7 sebaiknya aku segera bersiap-siap.
-
Aku barusan selesai mandi. Aku bingung karena tidak menemukan Anna di kasur. Lho! Kemana dia. Dikasur malah sudah ada setelan baju kerjaku. Aku tersenyum kecil. Dia pasti sedang didapur dengan bibi. Sekarang kami memang menggunakan jasa pembatu rumah tangga karena tidak mungkin aku membiarkan Anna berkerja sendiri. Mengurusi kedua anak kembar kami saja sudah melelahkan apalagi harus mengurusi rumah ini.