ehem... maaf saya ingkar janji nih. Rencananya mau diupdate kemarin-kemarin eh malah ketiduran. Jadi maaf kan saya...Maaf kalau typo yaaa
Selamat membaca
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flashback on
Kedua tangannya bergetar memegang sebuah undangan ditangannya. Sekujur tubuhnya membeku seketika. Kedua matanya terpaku pada undangan itu. Kekosongan menjalar disekujur tubuhnya. Sebagian dirinya memilih untuk tidak percaya, tetapi kenyataan ada ditangannya sekarang, dia dipaksa untuk percaya. Hatinya terasa diremas-remas. Napasnya mulai memburu ketika perlahan dibukanya undangan tersebut. Melihat sebuah nama membuatnya semakin yakin bahwa ini bukan mimpi. Dia melihat tanggal dan tempat akan diadakan pesta. Setelah yakin dia kembali menutup undangan itu dan meletakkannya di tasnya.
"Hanya satu cara untuk menyakinkan diriku. Aku harus datang ke pesta ini." batinnya.
=========================================================================================
Author pov
"kumohon cukup. Aku sudah tidak tahan lagi. Hentikkan." Teriak Anna
"Ayolah. Tahan sedikit lagi. Yaaa.." Bujur Amber sambil terus menggerakkan tangannya dengan gesit.
"Tidak! Hentikkan. Cukup. Aku sudah tidak tahan." rengek Anna.
"Baiklah. Selesai." Amber mulai mengangkat tangannya dari Anna.
"Aku sudah bilang padamu aku tidak suka make up. Tapi kenapa kau tetap memaksaku untuk berdandan sih ? Lagipula nanti kan wajah kita tertutup topeng." protes Anna pada Amber.
"Dandan itu penting untuk wanita Anna. Sekarang coba berkaca lah. Kau sangat cantik Anna." Anna menuruti permintaan Amber dan berdiri di depan kaca dikamarnya. Anna keget melihat dirinya di kaca. Seperti bukan dirinya yang asli. "Kau cantik sekali Anna."puji Amber sambil berdiri di sebelah Anna.
Anna tersadar. "Sudah-sudah. Kita akan terlambat jika kau menyuruhku untuk berdiri disini terus,"
"mau akau bantu mengenakan topengmu ?" tawar Amber.
"Yes please." Anna menyerahkan topengnya ketangan Amber dan langsung dipasangkan olehnya.
"Sempurna. Siap berangkat ?" tanya Amber. Anna mengangguk.
Anna segera mengambil tas kecilnya yang berisi handphone dan dompet. Mereka berdua segera turun ke lobby dan berangkat ke tempat diadakannya pesta.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Anna pov
Aku berangkat dengan Amber ke pesta. Kemarin aku jadi membeli topeng bersama Amber di mall, ya walupun Amber juga mencari gaun lagi tapi aku menolak untuk membeli lagi. Aku masih punya dress yang aku rasa tidak akan masalah digunakan disaat pesta seperti ini.
Aku dan Amber memasuki ballroom bersama-sama. Awalnya aku sedikit terkejut karna melihat banyak gaun-gaun yang indah dan setelan-setelan mahal. Aku menjadi risih sendiri melihatnya. Memang banyak rekan bisnis Mike diundang, beberapa hari yang lalu dia memang cerita kepadaku. Mungkin antisiapasi agar aku tidak kaget. Tapi tetap saja, melihat banyak sekali wanita yang cantik-cantik dengan gaun mereka yang terlihat elegan membuatku minder.
Amber pamit untuk menemui teman-teman kantornya dan aku memilih berdiri di ujung ruangan ini dan berusaha untuk tidak terlihat mencolok. Beberapa pasang mata memang melihat kearahku tapi aku berusaha mengabaikannya.