Apa yang perlu dipeluk erat dari raga yang melangkah tanpa arah?
Adalah, kepercayaan diri.
Bagaimana ia berusaha bangkit walau remuk redam di dalam, hasrat kuatnya untuk bergerak tak peduli seberapa penuh isi kepalanya berlabirin sudah, betapa hebat kepercayaan dirinya itu, bukan?
Meski tak tahu pembentangan waktu sampai di ujung mana, kegagalan macam apa lagi yang akan berjumpa dengannya, yang dipercaya hanya satu: ia pasti mampu.
Ia berprinsip, langkahnya tak boleh mundur meski tak tahu kelak 'kan tersungkur. Semangat tak kenal lelahnya harus terus dilatih meski di tengah jalan kerap tertatih. Sabarnya wajib tak boleh patah meski hasrat kian menggebu 'tuk segera menyerah.
Siapa bilang percaya diri hanya ketika bisa mengekspresikan diri di depan orang lain?
Ketika dirimu mengayunkan kaki ke depan meski ragu menghantui, beban menghujami, teriakan menyoraki, tatapan remeh menusuk ke hati, dirimu, sudah masuk kategori tersebut.
Betapa hebatnya dirimu, sungguh.
I proud of you from the bottom of my heart :)
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggil Aku Introver
RandomCatatan panjang. Ketika berjalan, duduk di angkutan umum, membeli sesuatu di berbagai tempat, di mana pun itu, pernahkah terpikir tentang beberapa hal lalu berakhir pada membahasnya sendirian? Jika pernah, maka karena itulah work ini ada. Daripada h...