Berusaha ingin melihat pernikahan dari hal yang serba indah, tapi justru kesulitan memandang dari sisi demikian.
Ketika orang lain menunjukkan banyak akun berisikan video pun gambar mengenai acara sakral tersebut, tapi kepala ini disetting untuk melihat hal berbeda di balik tontonan itu.
Segala bentuk yang semakin membuat pernikahan seakan tidak menarik, hanya sebatas ritual, sebatas kata 'baper' yang kerap diutarakan banyak orang, dan tak tanggung-tanggung, terkesan menakutkan bahkan.
Betapa memusingkannya memiliki isi kepala aneh seperti ini.
Sederhananya seperti...
Bagaimana jika orangtuanya memiliki sifat tidak sabaran, tapi berdua memilih jalan penuh kehati-hatian dan pertimbangan?
Apa yang harus berdua lakukan?
Bagaimana jika keluarganya tidak sejalan dengan visi dan misi berdua, membuat langkah untuk menggapai tujuan yang sudah dibicarakan dan dirancang sedemikian rupa, justru menjadi terhambat?
Bisakah cepat mengubah rencana tanpa konflik?
Bagaimana jika keluarganya sangat khawatir dengan anaknya, hingga akhirnya apapun keputusan yang berdua lakukan tidak terima, ingin turut andil di setiap permasalahan yang ada?
Bagaimana berdua mengatasi hal ini?
Belum lagi dia yang entah siapa itu. Banyak hal yang lebih ditakutkan dari sekadar perjanjian. Mood bisa berubah, lingkungan bisa berpengaruh, rekan kerja bisa 'menarik'.
Ditambah lagi mendidik anak. Banyak hal yang lebih ditakutkan dari sekadar mengurus rumah. Mengajarkan adab dibanding ilmu, akhlak dibanding teori, menjadi pendengar dan pembicara yang baik dibanding memberi banyak materi.
---
Sudahlah, tidak perlu dibaca terlalu serius.
Biar si pemilik akun saja yang pusing sendirian.
***
Udah udah, gak usah mikirin ini lagi.
Tjukup tjukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggil Aku Introver
RandomCatatan panjang. Ketika berjalan, duduk di angkutan umum, membeli sesuatu di berbagai tempat, di mana pun itu, pernahkah terpikir tentang beberapa hal lalu berakhir pada membahasnya sendirian? Jika pernah, maka karena itulah work ini ada. Daripada h...