Ada orang-orang yang cukup sulit untuk peka, bahkan pada hal yang harusnya mudah baginya untuk memahami.
Seperti, ketika ia bertubi-tubi memperoleh hal yang sangat dihindari, tepat setelah ia melakukan hal yang tidak Allaah sukai.
Lucunya, itu bukan hanya sekali. Selama hidup, kode itu selalu hadir, tapi ia masih saja lambat untuk sadar. Baru bisa memaknai jika sudah di titik terendah.
Namun, tidaklah mengapa.
Tidak semua orang diberi anugerah untuk berpikir atas perolehan kenikmatan besar ini, karena barangkali Allaah ingin hapuskan dosa di dunia karena tak inginkan siksa terealisasi di alam sana.
Maa syaa Allaah tabarakallaah. Sebuah pemaknaan hidup tersulit yang belajarnya harus setiap detik.
Namun, ini termasuk beban juga.
Jika berbalik arah, hujjah apa yang akan dilontarkan bila Rabb bertanya, "Bukankah sudah Aku peringatkan kepadamu?"
Sungguh, dua pilihan antara simbiosis mutualisme dan parasitisme.
Barangkali, orang-orang ini adalah aku dan kamu.
Perlu bagi kita untuk peka dari sekarang, jika takut akan pertanggungjawaban di alam mendatang.
Menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggil Aku Introver
RandomCatatan panjang. Ketika berjalan, duduk di angkutan umum, membeli sesuatu di berbagai tempat, di mana pun itu, pernahkah terpikir tentang beberapa hal lalu berakhir pada membahasnya sendirian? Jika pernah, maka karena itulah work ini ada. Daripada h...