|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰×××
Fikiran ku tak pernah tenang, jantungku berdegup dengan kencang dan hanya helaan nafas lemah yang bisa ku lakukan.
Ini bukanlah kehidupan mudah seperti yang lain nya, aku hanya terus menerus terseret arus kehidupan ku yang hancur dan lemah-- aku lelah dengan tingkah ku yang seolah aku baik baik saja.
Aku masih muda, jadi ku aga takut untuk menghadapi semua ini. Lelah dan kesepian yang selalu ku rasakan, rasanya dengan seiring berjalan nya waktu aku akan lenyap tanpa orang lain sadari.
Aku tahu aku salah, karena aku terlalu sibuk memerhatikan kehidupan orang di sekitarku, fikiran ku tak henti henti nya membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan ku yang terlalu amat jauh berbeda.
Aku benci menyadari diriku yang tumbuh menjadi gadis malang dengan segudang trauma, tak tahu harus melangkah kemana tapi kaki ku selalu saja membawa tubuh rapuh ku ini untuk terus melangkah maju.
Serpihan serpihan kenangan masa lalu ku selalu hadir tanpa di undang, semua kenangan indah yang kubuat kini lenyap dimakan semua kenangan buruk yang pernah terjadi.
Aku benci ayahku, tapi aku juga benci diriku.
Andai saja aku tak membawa cutter malam itu, mungkin ibuku tak akan tewas.
"Lo kenapa? Siapa......gua harus tolong siapa??" Ucap pria asing yang ku payungi tadi.
Aku tak bisa mengendalikan diriku, semuanya begitu kacau dan di luar kendali. Kufikir aku akan terbebas dari trauma masalalu ku dan bisa memulai hidup baru dengan lebih baik.
Tapi nyatanya aku salah, semuanya bagaikan bom waktu bagiku. Trauma ku akan datang kapan saja dimana pun atau kapanpun itu, mungkin aku harus berlatih lebih sabar lagi untuk menghadapi segala tatapan orang di luar sana jika melihatku dengan kondisi seperti ini.
"Hei sadar........ Lo mau gua bantu apa??" Samar Samar aku mendengar suara pria tadi, aku merasakan nya ia menahan kedua pundaku agar aku tetap terduduk tegap.
"Itu pacarnya kenapa si mas aneh banget"
"Mas itu langsung bawa pulang aja pacarnya, kayanya jiwanya aga ke ganggu yah"
"Sinting aneh banget, bikin ngeri aja liatnya"
"Ck apasi caper banget tu cewe!"
Ucapan mereka masuk kedalam telingaku dengan sangat jelas.
Ini adalah hal yang paling ku takuti untuk melangkah ke dunia luar, aku sekarang sendirian tak ada yang melindungi dan membela ku. Aku harus memasang hati sekuat mungkin untuk menghadapi orang orang yang hanya membicarakan keburukan tentang ku tanpa membantu.
"Berisik bangsat! Pergi aja kalo ngerasa ke ganggu!!" Ucap pria asing yang ku payungi tadi.
Ku dengar beberapa orang tengah marah karena tersinggung oleh perkataan pria ini, dan beberapa di antara mereka memilih untuk pergi meninggalkan halte ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨
Romance●○● 🅔︎🅝︎🅓︎ ●○● 𝐈𝐧𝐢...𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐠𝐚, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐤𝐮. 𝐢𝐧𝐢...𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐮, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐚...