25. DAYITA

205 79 431
                                    

|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰



































×××

Leanna dan Haruto berbaring di atas ranjang yang sama, lantas rasa canggung meliputi Haruto, entah mengapa Leanna terlihat begitu santai dan sudah menutup kedua matanya, tubuhnya tertidur dengan posisi menyamping ke arah Haruto.

Sedangkan Haruto hanya berbaring telentang memandang langit-langit kamarnya, matanya menerawang tanpa kantuk seolah sedang memikirkan suatu hal lagi.

"Haruto, gak tidur?" tanya Leanna, lalu Haruto hanya tersenyum seraya menganggukan kepala.

"Tidur ko, lo tidur duluan aja," jawab Haruto lagi seraya membenarkan selimut yang Leanna pakai.

Leanna mengangguk kecil mendengar jawaban Haruto, lalu tatapan mereka kembali bertemu seolah tak ingin berpaling satu sama lain di kala kantuk yang sudah Leanna rasakan.

"Kenapa masih melek? Tidur aja," ucap Haruto lagi, lalu Leanna hanya tertawa kecil seraya menutup kedua matanya.

Beberapa detik setelahnya, Haruto mengikis jarak dan mendekatkan tubuhnya kepada Leanna, lalu tangannya terangkat untuk memeluk tubuh Leanna dalam tidurnya.

Lantas bibir Leanna tertarik dengan sendirinya, senyumnya mengembang di balik wajahnya yang setengah ia tutupi oleh selimut.

Haruto sudah mengerti dengan jalan hidup sekarang ini, di kala semua orang selalu berpikir di balik kesenangan pasti ada kesedihan yang tersalip kini Haruto menyimpulkan sebaliknya.

Di balik kesedihan, pasti ada kesenangan yang menunggu.

Entahlah, hanya saja masa selalu menggiring Haruto menjadi pria yang lebih dewasa lagi, tak peduli dengan masalalu dan segudang masalah yang belum ia temui jalan keluarnya, sekarang ia hanya harus fokus untuk terus menjalani kesehariannya lebih baik lagi.

Masalalu akan di lahap masa pada waktunya, lantas semesta akan memberikan kenangan yang lebih baik di saat yang tepat. Tak perlu menengok ke belakang dan kembali teringat lalu terjatuh, kini kita hanya harus terus melangkah tanpa memikirkan hal buruk apa yang akan terjadi.

Tak apa bila kita menengok kebelakang untuk menjadikan pelajaran agar lebih baik untuk kedepannya, namun faktanya melakukan itu terlalu sulit karena masalalu yang buruk terkadang terlalu kuat bersarang dalam ingatan kita.

Cukup berdiri tegap dan kembali melangkah, lupakan hal buruk yang pernah terjadi, percayalah. Masa pasti akan menelan semua kenangan buruk itu pada waktunya, terkadang kita tak perlu susah-susah mencari cara untuk melupakannya, cukup dengan kita yang terus melangkah maju pasti akan di pertemukan dengan banyak hal baru, sehingga masalalu buruk yang bagaikan neraka akan terlupakan dengan sendirinya.

Haruto kembali memandangi Leanna yang sudah lelap akan tidurnya, lantas jantungnya yang bergebu-gebu itu seolah-olah memberitahu bahwa Haruto sangat menyayanginya.

Hatinya terus berbisik untuk terus menemani dan melindungi Leanna, bahkan otaknya ikut berpartisipasi dan mendukung, ia mengatakan bahwa tak apa bila suatu saat nanti Leanna menyakitinya, asalkan jangan ia yang menyakiti Leanna.

[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang