|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰×××
Leanna dengan senyumnya secerah mentari, Leanna dengan wajahnya yang begitu manis karena tengah merona, Leanna dengan semangat baru itu sukses terlihat jauh lebih berbeda dari Leanna yang dulu.
Kini Leanna tak terlalu berlarut dalam kesedihan, ia bisa bangkit dengan sendirinya dan perasaan yang semula kacau berubah menjadi membaik.
Senyumnya terus terukir mengingat kejadian Haruto yang datang di saat yang tepat kemudian menghiburnya dengan kata-kata mutiara yang keluar dari mulut Haruto, tanpa Leanna sadari, pipinya sudah kembali merona karena ia terus teringat akan Haruto.
"Ah saya kenapa sih," ucap Leanna sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
Di sisi lain, Hyunsuk tengah memerhatikan tingkah Leanna yang terlihat berbeda itu, ia hanya memerhatikannya dari kejauhan.
Senyumnya ikut terangkat karena sudah lama tak melihat Leanna tersenyum tulus seperti itu, walaupun goresan dalam hatinya masih membekas dan belum terobati.
Kemudian kedua mata mereka pun bertemu, Hyunsuk dengan tergesa-gesa memutar balikan badannya dan hendak meninggalkan Leanna yang tengah bingung melihat sisi aneh dari Hyunsuk itu.
Leanna masih terdiam sembari melihat tubuh Hyunsuk yang perlahan menjauh, tapi kemudian Hyunsuk memutar balikan badannya dan melangkah menuju Leanna dengan wajahnya yang terlihat begitu gugup, berbeda dari ia yang biasanya.
"Kenapa kak?" tanya Leanna saat Hyunsuk sudah berdiri tepat di hadapannya.
Rasa gugup kembali menyerang Hyunsuk, dirinya memasang ekspresi seperti sedang kebingungan lalu tangannya menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
Atensi Leanna teralihkan ke arah gelang yang Hyunsuk pakai, gelang itu begitu cantik dan indah. Hyunsuk selalu saja memiliki barang-barang yang cantik, pikir Leanna.
"Gelangnya bagus kak," puji Leanna yang sukses membuat Hyunsuk terdiam, lalu ia pun melirik gelang yang bertengger di tangannya.
Kejadian beberapa menit yang lalu tentang niatnya yang ingin memberikan gelang buatan tangannya itu gagal begitu saja, hatinya sudah jauh lebih dulu tergores sehingga niatnya menciut dan berakhir ia membuang gelang yang susah payah ia buat itu.
"Makasih."
Leanna pun tersenyum kecil sembari mengangguk, Hyunsuk yang awalnya tak tersenyum kini ikut tersenyum karena melihat senyuman manis Leanna.
"Udah lama gak liat lo senyum tulus kaya gini," ucap Hyunsuk yang membuat Leanna terdiam.
Kemudian ia pun menyadari bahwa sejarang itu ia untuk tersenyum, wajahnya selalu masam dan muram. Tak ada senyuman manis secerah mentari seperti ini.
"Ohiya ada apa kak?" tanya Leanna berusaha mengalihkan topik, baginya hal ini adalah hal yang memalukan jadi ia memilih untuk tidak membahasnya lebih lanjut.
Hyunsuk kembali terdiam, matanya melihat kesana kemari seolah sedang gelisah dan gugup, beberapa kali ia terlihat menghirup dan menghembuskan napas yang begitu kentara terlihat tidak seperti orang bernapas pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨
Romance●○● 🅔︎🅝︎🅓︎ ●○● 𝐈𝐧𝐢...𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐠𝐚, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐤𝐮. 𝐢𝐧𝐢...𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐮, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐚...