9. PENDERITAAN LAGI

365 183 745
                                    

|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰







×××

"SAYA BENCI SAMA KAMU!"

Langkah Haruto pun terhenti tepat di depan gerbang rumahnya, ia mendengar dengan jelas suara yang berteriak tadi berasal dari dalam rumahnya, tapi itu bukan suara ibunya.

"KENAPA KAMU RUSAK RUMAH TANGGA SAYA!?"

Deg!

Jantung Haruto kembali berdegup dengan cepat, hari ini sudah cukup melelahkan dan menyakitkan, ia tak ingin bertemu lagi kabar buruk.

Haruto pun terdiam beberapa detik, mencoba menenangkan dirinya dan menyiapkan dirinya untuk melihat apa yang terjadi di dalam rumahnya. Kemudian ia langkahkan kakinya masuk kedalam rumahnya walaupun terasa sangat berat.

"MATI KAMU MATI!"

Mata Haruto membulat sempurna ketika ia melihat ibunya sudah terjatuh di lantai, kemudian ada wanita yang kini tengah memukuli dan menjambak rambut ibunya.

Kemudian Haruto berlari dan mendekap tubuh ibunya, ia menjadikan tubuhnya sebagai tameng. Ia biarkan tubuhnya terkena pukulan dan tendangan demi melindungi ibunya.

Haruto terus mendekap tubuh ibunya seerat mungkin, matanya terpejam kuat karena menahan sakit. Keadaan fisik Haruto sekarang sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Luka lebam, luka goresan, serta luka sobek masih menghiasi wajah dan tubuhnya, kemarin ia di pukuli oleh Jaehyuk dan beberapa menit yang lalu ia tertabrak mobil hingga terjatuh dan terguling, kemudian sekarang ia biarkan tubuhnya menjadi tameng dan menerima semua pukulan dan tendangan.

Haruto memang tak menyukai sifat buruk ibunya, bukan berarti ia benci kepada ibunya. Mana mungkin Haruto akan tinggal diam melihat ibunya tengah di pukuli seperti ini.

"Kamu itu kenapa gak punya perasaan banget, kita sama-sama cewe kenapa kamu gini sama saya?!" Ucap wanita tadi, ia sudah mulai tenang walaupun masih terisak dalam tangisnya.

Pikiran Haruto kembali kacau, belum lagi harus menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Rasanya Haruto akan pingsan, jikapun ia benar pingsan. Itu lebih baik daripada harus menyaksikan perdebatan ini, pikir Haruto.

"JANGAN SALAHIN GUA, LAKI LO YANG GATEL KE GUA!"

"KENAPA LO GA INTROGASI ATAU PUKULIN LAKI LO AJA DARIPADA BUAT KERIBUTAN DI RUMAH GUA!"

Haruto semakin kelabakan, ini yang ia benci dari sifat buruk ibunya. Ibunya tak pandai menilai situasi dan tak bisa menahan amarah, alhasil ia selalu memperburuk keadaan.

"Mah udah mah, tenang dulu bicarain baik baik" Ucap Haruto memohon kepada ibunya.

"Gak bisa! mamah gak terima, dia dateng-dateng buat keributan terus mukulin sama nendang mamah. Emang dia pikir ini gak sakit apa?"

"Padahal salah mamah apa Haru? Mamah gak buat salah apapun mamah gak mencoba buat godain suami nya dia!"

Ibu Haruto tengah membela dirinya di hadapan anaknya dan wanita itu, lantas wanita tadi semakin terbakar amarah dan hendak menjambak rambut ibu Haruto, tapi aksinya gagal karena Haruto langsung berlutut di hadapan wanita itu.

[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang