7. TOPENG YANG TERLEPAS

413 215 813
                                    

|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰




















×××

Rasa sakitku yang tak di ketahui orang kini semakin tak berarti, tapi hampir semua orang hidup seperti itu. Hidup dengan hati yang terluka. Selalu tersenyum manis dan memasang wajah yang seolah baik baik saja.

Semuanya terlalu berat dan melelahkan bagiku, tapi aku hanya terus melangkah maju tanpa peduli kaki ku membawa kemana.

Sesulit apapun, seberat apapun aku hanya memiliki diri sendiri disini. Tak ada tempat bernaung dan bersandar, semuanya hanya tentang aku dan diriku, tentang hatiku dan otaku. Tak ada siapa siapa di sisiku selain diriku.

Aku hanya terus mengandalkan diriku yang payah ini, aku selalu terjatuh dan rapuh seolah semuanya sudah hancur dan tak bisa di perbaiki, tapi kembali lagi aku hanya memiliki diriku. Memang nya siapa yang bisa ku percaya? Memang nya siapa yang sudi untuk menjadi tempat bernaung ku?

Selalu berharap hari esok tak akan pernah datang, dan bumi akan hancur secepatnya, dengan begitu bukan hanya aku yang mengalami kesulitan.

murku masih 20 tahun, bukankah seharusnya ini waktuku untuk bersenang senang? Bukan kah terlalu kejam jika aku harus menanggung semua kesulitan seberat ini?

Aku tak bisa berjanji bahwa bisa terus bertahan, rasanya setiap hari bagaikan berdiri di ujung jurang yang curam. Kematian akan datang kepadaku dari segala arah, tapi aku hanya terus berdiam diri disana dengan menahan rasa takut dan kedinginan, aku hanya sendiri.

Bagaikan tertarik ke dalam lautan tergelap di bumi ini, se berusaha apapun aku untuk naik kembali ke permukaan tapi semuanya sangat sulit, dan cara cara yang ku pakai selalu saja sia - sia, lagi dan lagi aku hanya sendiri.

Tatapan remeh orang di sekitarku selalu membuatku menggila, aku selalu ingin menerkam mereka dan mengeluarkan kedua matanya tapi semua itu tak mungkin terjadi, walaupun aku tak bisa berjanji sampai kapan aku bisa menahan semua ini.

Kalian lihat kan?

Aku sangat bodoh.

Awalnya hatiku merasa hangat karena untuk pertama kalinya aku kembali merasakan berjalan bersama dengan seseorang, saling bertanya tentang hal hal yang ringan kemudian di ingatkan tentang kesehatan ku.

Ku pikir aku mendapat secercah harapan, ku pikir ini adalah awal yang baru dari hidupku yang kelam. Tapi ternyata semuanya sama saja.

Aku kembali terjatuh lagi, aku merasakan kekecewaan lagi, dan aku semakin putus asa serta kembali menjadi orang yang selalu menyalahkan diri sendiri.

Kalian pasti muak melihatku yang seperti ini, tapi inilah aku.

Aku tahu mungkin suatu saat nanti orang orang akan muak dengan sikapku ini, kemudian mereka pergi meninggalkan ku. Tak apa, ini sudah biasa bagiku.

"Eh liat deh itu bajunya ko basah gitu, terus ada mie di rambutnya lagi, dia kenapa?"

"Ya ampun masih pagi ko udah kacau aja, kasian"

[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang