24. ASMARALOKA

227 85 473
                                    

|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰
















×××

Langit malam yang gelap dan damai menyaksikan Leanna yang tengah kembali diliputi keputusasaan. Seakan-akan telinganya tertutup rapat dan matanya hanya bisa menangis, Leanna kembali terjatuh dan tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Kini Leanna masih menangis sendu dalam pelukan Haruto, sudah berkali-kali tangannya mendorong tubuh Haruto namun Haruto tak melepaskan pelukannya bahkan kini kian mengerat.

Bagaikan selembar kertas yang terkena air, kini tubuh Leanna semakin melemas dan tak berdaya, ia biarkan Haruto memeluknya erat dan menyaksikan semua kekacauannya.

Haruto menjadikan tubuhnya tameng, ia terus memeluk Leanna dengan erat dan penuh dengan kasih sayang. Rintikan hujan yang kecil namun datang bergerombol itu terus menghantam tubuh Haruto. Dengan sigap ia semakin melindungi Leanna dari derasnya hujan di malam hari ini.

"Anna denger, gua gak akan kemana-mana dan gak akan pernah ninggalin lo, jangan terlalu khawatir, gua bisa bantu semua masalah lo."

"Gua gak akan biarin lo jatuh sendirian kaya gini, coba liat gua sekarang ada di sini buat apa? Buat bantu dan lindungin lo."

Udara semakin dingin di tengah rintikan hujan, lantas dengan perlahan Haruto mulai menuntun Leanna untuk berjalan dan mencari tempat yang layak untuk berteduh.

"Anna lo gak percaya gua? Liat gua ada di sini, gua gak akan biarin lo sendirian kaya gini, jadi jangan pernah pergi lagi dari gua yah?" ucap Haruto dengan penuh pengertian, lalu setelahnya ia menggenggam kedua tangan Leanna erat-erat.

"Lo boleh gak percaya sama semua orang, tapi gua mohon lo harus coba percaya sama gua yah?" ucap Haruto lagi dengan nada memohon.

Leanna hanya diam tertunduk, kini tangisnya telah berhenti dan hanya menyisakan mata sembab dan rasa hampa di dalam hatinya.

"Sekarang pulang yah? Dan jangan kaya gini lagi, oke?" ucap Haruto lagi, namun di sisi lain Leanna menggeleng pelan.

"Saya gak mau pulang."

Haruto menghela napas lelah lalu setelahnya ia mulai berjalan sembari menggandeng lengan Leanna. "K-kita mau kemana? Kan udah saya bilang, saya gak mau pulang."

"Ke mobil gua dulu," jawab Haruto singkat, lantas Leanna terdiam merasa tidak enak dan takut jika Haruto marah kepadanya.

"Di sini dingin Anna, mending kita ngobrol di mobil gua aja," ucap Haruto lagi memberi penjelasan yang seakan-akan bisa membaca pikiran Leanna.

Leanna pun terdiam dan hanya menurut, lalu dengan perlahan Haruto menarik lengan Leanna agar ia tidak berjalan di belakangnya, kemudian ia pun merangkul Leanna berharap agar Leanna tidak terlalu kedinginan.

Leanna semakin menundukan kepalanya, rasa bersalah dan tidak enak kini kembali menyerang dirinya. Seberapa kalipun ia berpikir untuk apa Haruto melakukan ini, namun jawaban yang ia dapat adalah-- Haruto melakukan ini karena menyayanginya.

[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang