|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
×
|
|
|
|
۰۪۫S۪۫۰۰۪۫T۪۫۰۰۪۫A۪۫۰۰۪۫R۪۫۰۰۪۫T۪۫۰×××
Matahari telah terbit dan burung sudah mulai bernyanyi ria di luar sana, lalu ayam pun tak ketinggalan memeriahkan dan terus bersuara seolah-olah bertanggung jawab penuh atas manusia-manusia yang tengah tidur yang harus segera terbangun.
Haruto membuka kedua matanya dengan malas, lalu mengusap wajahnya pelan seraya menundukan dirinya. Beberapa detik dia terdiam tanpa memikirkan apapun karena tengah mengumpulkan nyawanya, setelah terkumpul. Ia pun berdiri dan melangkahkan kedua kalinya menuju kamar mandi.
Setelah berdiri di hadapan cermin, Haruto terkejut bukan main melihat penampilan bangun tidur dirinya yang terlihat sangat kacau dengan rambut gondrongnya yang kusut dan berantakan. Lalu dengan gerakan yang implusif ia mulai merapihkan rambutnya dengan bantuan air.
"Jelek banget, kalo Anna liat gua kaya gini pas bangun tidur mungkin bisa jantungan," ucapnya seraya sibuk merapihkan rambutnya yang tak berbentuk.
Setelah sibuk dengan rambut kusutnya, Haruto pun mencuci wajahnya lalu menyikat giginya, setelah ia rasa telah selesai semuanya ia pun berjalan keluar dari kamar mandi menuju kamar Leanna.
Tak lupa sebelumnya ia sempat berganti pakaian walaupun belum mandi.
Setelah keluar dari kamarnya, langkahnya terhenti karena melihat Leanna yang sedang tertidur nyenyak di atas sofa, Haruto curiga Leanna bisa tertidur sambil berjalan.
"Ko bisa ada di sini, kan malem tidur nyenyak di kamar."
Haruto terus memerhatikan Leanna yang tengah nyenyak dalam tidurnya, senyumnya terangkat tipis seraya salah satu tangannya bergerak untuk mengelus kepala Leanna. Tanpa ia sadar Leanna sudah membuka kedua matanya dan balik memerhatikan Haruto yang tengah tersenyum sendirian.
"Gila yah?"
"HUAHHH!" Haruto terkejut bukan main, bahkan bokong indahnya bersentuhan dengan lantai dingin dengan begitu keras, rasanya sangat menyakitkan.
"Ko ngagetin!" ucap Haruto yang masih setengah kesal, lalu Leanna terbangun dari tidurnya seraya tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Haruto yang terlihat seperti anak kecil yang sedang memetik buah milik tetangganya lalu tertangkap basah, sangat konyol.
"Kemaren aja kamu ngatain saya katanya jangan terlalu fokus, eh ternyata sekarang kamu malah ngelakuin hal yang saya lakuin kemaren," ucap Leanna tak mau kalah, mengingat Haruto menertawai dirinya di hari kemarin perihal ia yang terlalu fokus membuat kopi dan teh.
Di sisi lain Haruto hanya terduduk sembari memandang Leanna dengan tatapan datarnya, sungguh. Bagi Leanna wajahnya terlihat sangat menggemaskan.
"Hahaha sorry, saya kira kamu gak akan sekaget itu," ucap Leanna lagi yang kini tengah mengelus-elus surai Haruto lembut.
Bagaikan memiliki kepribadian ganda, tatapan datar Haruto kini berubah bersinar-sinar, bahkan senyum di bibirnya kembali terukir dengan cerah. Rasa kesalnya luluh begitu saja ketika Leanna yang mulai mengelus surainya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] Payung Kertas || 𝐖𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐛𝐞 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨
Romance●○● 🅔︎🅝︎🅓︎ ●○● 𝐈𝐧𝐢...𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐚𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐤𝐮 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐚𝐠𝐚, 𝐚𝐩𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐤𝐮. 𝐢𝐧𝐢...𝐩𝐞𝐫𝐢𝐡𝐚𝐥 𝐚𝐤𝐮, 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐬𝐚...