1. Berubah status

121K 5.5K 32
                                    

Happy Reading!

Enjoy!

___

"Saya terima nikah dan kawinnya Kaila Syifana binti almarhum Adiyasa dengan mas kawin tersebut tunai!"

"Sah."

Aku menghela napas pelan, ganti sudah statusku menjadi istri seorang Aga Rion Danendra. Dulu kita berteman tapi setelah dia menolak perasaanku waktu SMA kita jadi jarang berkomunikasi, padahal sewaktu kita kecil dekat banget. Dan jangan lupakan setelah ia menolak perasaan ku dengan alasan aku di anggap keluarga olehnya. Dia malah pacaran dengan teman ku Clarinna. Bisa dibayangkan perasaanku waktu itu? awalnya aku mencoba untuk move on tapi ya semua sia-sia saat kelurga dari Aga meminta ku untuk menjadi istri dari Aga.

Pernikahan ini pun tidak begitu mewah. Hanya kelurga besar saja dan teman-teman kami, kenapa begitu? Orang-orang pun sudah tahu kalau Aga dan Clarinna pasangan kekasih. Waktu tahu aku dan Aga akan menikah mereka menuduhku pelakor pakai guna-guna, makanya Aga mau sama aku. Sebenernya pengen tak pites yang ngomong begitu belum tahu aja keluarga Aga yang meminta ku untuk menjadi istri dari anak laki-lakinya itu.

Ini semua keputusan dari Papa mertuaku, dulu Almarhum Papaku dan Papa Mertua bersahabat, jadi menurutnya aku harus jadi bagian dari keluarganya. Singkat dan jelas tapi keputusan tidak bisa dirubah walaupun Aga sudah punya kekasih.

Lumayan egois bukan?

"La kok ngelamun sih, itu salim tangan suami." ucapan Mama mertua berhasil menyadarkan ku. Bukan tidak tahu, tapi aku merasa canggung aja, sedari tadi wajah laki-laki di sampingku itu hanya datar! Tak berekspresi! Ya aku tau dia mungkin nggak mau menikah sama aku.

Dengan pelan aku mengulurkan tanganku, takut aja dia nolak kan?

Tidak ada acara resepsi takut juga Aku dihina-hina, masih aku ingat Aga terang-terangan menolak ku. Masih dengan alasan yang sama yaitu aku sudah dianggap keluarga olehnya, tapi entah bagaimana Papa Mertuaku itu bisa menaklukan si keras kepala itu.

Bagaimana ini! Masa aku harus hidup sama suami yang belum bisa Move on dari mantan pacarnya. Tapi Aga baik sih jangan kalian bayangkan aku akan di siksa seperti di novel-novel! Aga itu baik cuma sikap dingin nya aja. Eh tapi aku sudah tidak mengenal Aga lagi!

Acara berlanjut dengan khidmat tapi tidak denganku yang panas dingin. Karena Clarinna datang juga, aku pikir dia nggak bakalan datang.

"Selamat atas pernikahan-nya kai, Ga." ucapan itu mengalun lembut pantas saja Aga suka sama Clarinna. Perempuan cantik plus lemah lembut bukan yang kayak aku bar-bar.

Aga tersenyum tipis dan membalas jabatan tangan dari Clarinna, kok ya nyesek sih cuma gitu aja? Belum move on bener nih.

"Semoga bahagia Kai," entah perasanku Clarinna mengucapkan dengan penuh kesinisan terhadapku. Aku salah apa? Perjodohan itu di luar perkiraan ku, kalau bisa ditolak sudah aku tolak! Lebih baik mencari orang yang bisa mencintai kita.

Jangan kalian pikir aku perempuan lemah nooo aku bukan gadis lemah, sikap ku itu yang membuatku tidak memiliki teman perempuan kecuali satu Thea! Dan banyak teman laki-laki terutama geng nya Aga.

"Woy nikah juga kalian berdua jodoh gak ke mana Ga," celetukan Wildan mampu memutar bola mataku.

"Perjodohan ya Wil, berarti terpaksa inget terpaksa!" Sebenernya ada nada nyindir juga sih biar nggak di anggep pelakor.

"Gapapa kali yang penting udah sah, bolehlah ponakan baru ya nggak Ga?"

"Ck, nggak usah bicara aneh-aneh lo." kan dimarahin juga.

Acara berjalan dengan lancar, yang ada dipikiranku sekarang gimana sama malam pertama kita nanti!

***

"Masi kerja aja Ga?"

kalian tahu apa yang dilakukan pria yang baru berstatus suamiku itu? Mengecek file dengan laptop di pangkuannya, malam pertama gini amat sih!

"Iya."

Ya udah itu aja tanggapannya udah kebal aku sama bicara singkatnya itu.

"Udah malem nggak capek apa?"

"Tidur duluan aja, matiin lampunya kalau nggak nyaman."

Dia itu kadang mau nanggepin panjang tapi ya kadang aja. Aku berjalan menuju ranjang sebelah Aga, canggung banget apalagi ini masih di kamar suaminya itu di rumah Mama mertuanya.

"Emm, belum ngantuk juga."

Pliss ini suasananya jadi agak awkward! mau topik apalagi yang dibahas. Orangnya aja nanggepin setengah setengah.

"Besok kita pindah ke rumah baru."

"Hah?"

kaget banget, dia beneran beli rumah buat tinggal kita berdua? Aku pikir dia nggak berpikir buat beli rumah. Atau itu rumah impian Aga sama Clarinna?

"Iya nggak mungkin juga kita tinggal di sini."

Ya bener sih aku juga agak risih harus tinggal sama mertua. Apalagi Aga punya dua adik yang satu laki-laki masih kuliah dan perempuan masih SMA. Adik terakhir Aga itu tidak menyukainya.

"Hmm iya Ga, tapi aku punya Apartemen gimana? Masa mau dijual?"

"Gak usah dijual juga."

"Rumahnya di mana? eh maksudnya di daerah mana?"

"Masih di daerah sini, pilih yang deket sama Mama."

What! Rasa-rasanya kok belum siap ya. Aku masak aja asal-asalan yang penting jadi. Ini malah udah jadi istri aja, kalau mama mertuaku datang ke rumah dan semuanya nggak sesuai ekspektasi dia gimana? Terus diomongin sama tetangga gimana? belum siap banget! Biasanya kehidupan sehari-hariku diisi dengan kerja.

"Emm, aku masih kerja gapapa Ga? takutnya Mama nggak ngizinin aku."

"Aku nggak ngelarang."

Ini yang aku suka sama Aga, dia nggak suka mengekang tapi ya sekali marah serem. Jangan sampai deh kena marah dia, cukup kapok pas SMA dulu gara-gara bolos sekolah.

"Makasih banyak."

Biarlah waktu berjalan. Nanti lama-lama Aga bisa melupakan Clarinna. Percaya diri sekali kan gapapa!

"Jangan berharap lebih dari aku La."

Cukup membuatku membeku, kalimat yang baru saja Aga katakan memupus haluan indahku tentang kehidupannya bersama Aga, iya benar harusnya aku nggak berharap lebih kan sama dia? Sama orang yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya. Harusnya Kaila sadar itu. Sekali lagi Kaila harus sadar posisinya di sini seperti PHO (perusak hubungan orang).


[BERSAMBUNG]

Masih bingung cast yang cocok siapa nih?

Marriage Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang