30. Arti keluarga

53.8K 2.9K 28
                                    

Happy Reading!

_______

"Aga handphone kamu bunyi." ucapku di depan kamar mandi, saat ini Aga masih di dalam.

Nama Clarinna tertera di layar handphone Aga, mau aku angkat tapi terlihat tidak sopan bukan. Makanya aku bilang dulu ke Aga.

"Siapa La? Kamu angkat aja." ujar Aga agak tidak jelas karena mungkin sedang mandi.

"Clarinna nih, gak apa-apa emang, kalau aku angkat?

Aku tidak tahu, mengapa Clarinna menelpon Aga malam-malam begini. Tapi aku mencoba berfikir positif aja, siapa tahu ada yang di tanyakan.

"Angkat aja." jawab Aga, kelihatannya dia kesal aku menggangu acara mandinya. Siapa suruh mantannya nelpon di jam segini. Aku kan jadi parno sendiri. Takut ber spekulasi yang tidak-tidak.

"Halo Ga?" Suara Clarinna langsung terdengar, saat aku menerima panggilan Clarinna.

"Ini gue Rin, Kaila. Aga lagi mandi," ujarku sebiasa mungkin.

"Oh Kaila, gue cuma mau tanya. Dia tau Wildan di mana nggak? Soalnya gue telepon gak aktif. Takutnya terjadi apa-apa." balas Clarinna terlihat sangat gelisah di nada bicaranya.

"Bentar aku tanyain ke Aga ya."

Pintu kamar mandi terbuka lebih dahulu, menampilkan Aga dengan bathrobe di tubuhnya, yaampun aku malah jadi salah fokus.

"Kenapa?" tayanya, saat sampai di depanku.

Aku segera membuyarkan imajinasiku tentang Aga.

"Clarinna tanya, kamu tadi bareng Wildan nggak pulangnya? Soalnya Wildan belum pulang dari tadi." ucapku dengan menyodorkan ponsel ke arahnya.

"Dia udah pulang bareng gue kok Rin, mungkin lagi ada keperluan di jalan. Tunggu aja dulu, kalau belum ada kabar juga. Nanti gue bantuin." ujar Aga kepada Clarinna.

"Yaudah makasih ya Kai, Ga. gue tutup dulu."

"Mereka lagi berantem ya Ga?" tanyaku saat Clarinna sudah menutup teleponnya.

"Enggak sih, orangtua mereka yang lagi adu argumen. Tau sendiri kan keduanya sama-sama keras."

"Oh," Aku hanya mengangguk kan kepala saja.

"Masih lama ya La?" tanya Aga tiba-tiba.

Aku mengerutkan dahiku, Lama apaan?
Tapi setelah lihat ekspresi Aga yang lumayan mesum dengan menaikan alisnya. Aku jadi tahu maksud dia apa! Dasar Aga mesum.

Padahal baru dua bulan semenjak aku melahirkan Zian.

"Sabar dong Ga, kan baru dua bulan." jawabku pelan. Mukaku kini sudah memerah pasti.

"Mau buat anak yang banyak, biar rumah jadi rame. Boleh kan?" Sepertinya jahil Aga sedang kumat! Terbukti dia yang mengodaku terus menerus.

"Ya boleh-boleh aja sih. Udah! kamu pakai baju dulu. Jangan godain aku!"

"Iya-iya." ujarnya dengan senyum yang masih menghiasi bibirnya.

Tapi sebelum itu, Aga langsung mendaratkan bibirnya ke bibirku membuatku kaget setengah mati!

Lalu dia langsung berjalan santai menuju walk in closet! Dasar ya Aga mulai tambah mesum, setelah memiliki
anak!

********

"Loh anak Mama bangun ternyata." ucapku kala melihat Zian yang sudah melek. Padahal tadi dia pulas banget. Mungkin karena mau melihat papanya yang sudah pulang.

Marriage Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang