Jangan lupa vote komen
Happy Reading
***
Aku lihat Aga juga tersenyum tipis, walau agak samar aku bisa merasakan Aga terlihat senang saat Clarinna datang. Sepertinya kecelakaan membuat dia lupa bahwa aku ini adalah istrinya. Mana ada suami yang malah menyambut kehadiran mantan dengan suka cita di depan istrinya sendiri.
Aga tidak pernah menjaga perasaanku, yang dia lakukan hanya menjaga perasaan Clarinna. Dia tidak akan menunjukan kepduliannya saat ada Clarinna.
Aku membuang nafas kasar.
Di sini membuatku lebih sesak saat Aga terlihat tidak memperdulikanku. Sedangkan dia malah terlihat senang, seakan-akan dunia hanya milik berdua Clarinna dan Aga.
"Ngapain diem di situ La, sini." ujar Aga yang seakan sadar bahwa aku masih di sini.
Aku melangkah dengan berat hati, berdekatan dengan mereka malah membuatku makin panas saja.
"Kenapa?" tanya ku dengan malas.
"Sarapan dulu."
"Aku nggak lapar, lagian ini masih pagi banget. Belum nafsu sarapan." ucapku datar.
"Yaudah kamu duluan aja Ga, nanti langsung minum obat." siapa lagi jika bukan Clarinna yang menawarkan, dia juga terlihat mengambil alih urusanku merawat Aga.
Dan Aga menurut saja, dengan Clarinna yang mengambilkan semangkuk kecil bubur buatannya. Plis ini masih pagi jangan buat orang darah tinggi! Apa dia nggak sadar yang dia lakukan itu perbuatan salah, aku di sini masih istri sah Aga. Sedangkan dia cuma jadi mantan. Harusnya dia sadar dong, kenapa juga Aga nggak tegas. Dia juga terlihat senang akan kehadiran Clarinna di sini, lalu apa gunanya aku.
"Bisa nggak makan-nya Ga? Tangan kamu kan diperban tuh, sini aku suapin aja." tawar Clarinna halus, suaranya di buat selembut mungkin.
"Bisa, nggak terlalu sakit." tolak Aga halus.
Aku hanya bisa diam berdiri di samping Aga, nggak tahu juga harus ngapain.
"Sini biar aku suapin." tawar ku saat melihat Aga kesusahan makan.
Aga terlihat kaget, dia melirik ke arah Clarinna yang juga menatapnya.
"Gak usah ini..."
"Oh, yaudah."
Sebelum Aga menjawab aku memotongnya terlebih dahulu. Yaiyalah dia nolak, di sini masih ada Clarinna yang melihat kita. Mana mau Aga nyakitin perasaan Clarinna.
Perasaan Aga sampai saat ini masih belum tegas, entah dia menginginkan siapa. Tapi jelas Clarinna masih memegang kendali atas perasaan Aga, kadang aku hampir nyerah saja dengan pernikahan ini, aku udah ngasih Aga kesempatan untuk segera Move on dengan Clarinna kalau mau melanjutkan pernikahan ini dengan serius. Tapi nyatanya saat bertemu Clarinna dia akan berubah lagi, lagi dan lagi.
Tak ada yang berbicara, Clarinna juga hanya mengamati Aga makan dengan susah payah, seolah ragu untuk bergerak membantu.
"Aku pulang dulu Ga." ucapku memecah keheningan, daripada di sini, lebih baik aku bersih-bersih di rumah. Kalau hanya ada Aga saja maka aku tidak terlalu canggung. Masalahnya ada Clarinna yang sedari tadi melirikku sinis.
Entah apa yang ada di pikirannya itu, padahal waktu lalu kita sudah hampir berbaikan tapi nyatanya hanya basa-basi semata.
"Kenapa?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life (Completed)
Chick-LitMenikah dengan teman sendiri, bisa dibayangkan? Kaila Syifana tak menyangka bisa menikah dengan Aga Rion Danendra. Di saat ia sudah putus asa akan cinta bertepuk sebelah tangannya terhadap Aga. Pernikahan ini terjadi karena perintah dari Papanya. da...