19. Akan bagaimana?

66.8K 3.9K 88
                                    

Aku update lagi😍

Yuk jangan lupa vote komen

Happy Reading

***

Aga masih diam saja, pandangannya lurus ke depan. Agak takut juga dia malah marah kepadaku. Kalian tahu kan dia paling nggak suka Clarinna di salahkan.

"Maafin Clarinna La."

Akhirnya setelah lama diam, Aga berbicara juga.

Ternyata Aga malah minta maaf untuk Clarinna aku pikir dia akan memarahiku, karena bertengkar dengan Clarinna. Orang yang di sayangnya.

"Kenapa? Aku juga yang salah di sini, coba kalau aku gak jadi penghalang di antara kalian. Udah pasti kalian hidup bahagia."

Aku mencoba memancing reaksi Aga, dia akan bagaimana?

Tapi yang aku dapat Aga hanya diam saja, tanpa membalas ucapanku Aga mengusap wajahnya pelan. Dia terlihat frustasi akan semua ini, memang harusnya pernikahan ini tidak terjadi saja. Semua menjadi kacau hanya karena kehadiranku yang menjadi pengahalang untuk mereka bahagia.

Aku menghela napas pelan.

"Gimana kalau kita pisah aja Ga." ucapku pelan, bahkan aku ragu apakah Aga mendengarnya atau tidak.

Sedetik itu juga Aga langsung menatap kearahku, tatapannya sulit di artikan. Aku hanya menunduk tanpa berani menatapnya.

"Pisah! kamu pikir segampang itu mutus hubungan!" suara Aga meninggi.

"Kalau terus-terusan begini memang lebih baik pisah aja kan Ga, gak ada yang di pertahankan di hubungan ini, semua ini salah. Kita cuma saling menyakiti."

Aga tidak membalas ucapanku, aku tidak akan pernah membayangkan hubunganku dan Aga akan jadi seperti ini, menikah karena kehendak Papanya, meninggalkan orang yang di cintainya dan menikah denganku. Dulu saat kita masih kecil bermain tanpa beban, tanpa memikirkan kehidupan setelah dewasa. Ternyata jadi dewasa dan menghadapi masalah itu sangat sulit. Rasa-rasanya ingin kembali seperti dulu lagi saat kita masih kecil. Tanpa memikirkan beban pikiran yang berat seperti ini.

"Aku pusing La, tolong jangan bahas ini dulu."

Aga segera merebahkan dirinya di atas ranjang menutup matanya dengan lengan, terlihat sangat lelah, sama aku juga lelah dengan kehidupan ini semua Ga, nggak bisa kita bahagia sebentar saja? Aku cuma ingin punya keluarga yang harmonis. Jauh dari masalah seperti ini. Sampai umurku yang sekarang aku masih terlihat menyedihkan.

Aku memejamkan mata pelan, suasana di ruangan ini cukup hening, aku dan Aga sama-sama frustasinya.

Tiba-tiba pintu terbuka kasar. Membuatku dan Aga berjengkit kaget. Di sana Eyang Swastika yang terlihat marah kepadaku. Kali ini aku salah apalagi? Apa Clarinna ngadu ke Eyang?

"Kamu apakan Clarinna, sampai dia nangis begitu!" sampai di dekatku Eyang Swastika langsung mencecarku dengan pertanyaan-nya.

Bahkan Eyang Swastika saja tidak menyukaiku, kenapa dulu aku sangat percaya diri akan diterima dengan baik oleh keluarga besar Aga, nyatanya ada saja yang tidak suka. Mungkin masih banyak lagi yang tidak menyukaiku. Aku ini salah Apa? Aku juga korban dari perjodohan ini. Kenapa semua orang di sini hanya memandang rendah ke arahku, sampai-sampai semua kesalahan hanya di limpahkan kepadaku.

Aga bangun dengan susah payah, dan di sini aku cuma diam membatu.

"Itu cuma salah paham Eyang," ujar Aga, yang melihatku diam saja.

Marriage Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang