9. Acara

64.5K 4K 25
                                    

Jangan Lupa pencet bintangnya

Happy Reading!

____

Hari ini ada acara dirumah Mama Wulan, aku dan Aga disuruh untuk kesana, tentunya disana ada keluarga besar Aga. Harusnya aku sudah siap digosipin lagi. Toh malah berkurang dosa ku.

"Udah siap belum La?"

Aga sekian kali menanyaiku, yang tak kunjung selesai berdandan, perempuan itu repot Ga!

"Belum, bentar lagi."

Aga menghela nafas pelan, aku tahu dia sangat bosan menungguiku yang tak kunjung selesai make up. Biarin lah biar dia tahu rasanya menunggu itu membosankan, ibarat kayak cintaku ke kamu, yang tak kunjung kamu balas Ga!

"Bentar terus." ucap Aga kesekian kalinya. Sifat dia sedikit berubah ke aku, setelah pertemuan dengan Clarinna kemarin, iya bagus lah mungkin dia udah mau nerima kenyataan ini, biarlah berjalan sesuai takdir.

"Udah selesai nih."

Kita langsung berangkat menuju rumah Mama Wulan, tadi sempat bilang ke Aga kalau mampir dulu ke toko roti, ke rumah Mama Mertua harus pakai buah tangan dong, nggak enak kalau cuma bawa orang doang.

***

Perjalanan hanya membutuhkan waktu 15 menit, disana juga sudah banyak orang. Aku dan Aga beriringan masuk kedalam rumah. Yang malah disambut dengan kesinisan oleh tante Aga, ya cuma aku yang di tatap begitu. Banyakin sabar deh La dengan orang begitu!

"Tante kira kamu nggak ke sini, soalnya udah banyak orang, baru datang. Padahal rumah kamu kan dekat ya?" Kan mulai julidnya. Gak sadar udah tua masih aja julid!

"Ada urusan sebentar tadi." Aga menjawab datar, mungkin dia juga tidak suka dengan sikap tantenya itu. Sama, ngapain ngurusin hidup orang coba! Mama Wulan aja santai.

"Oh, urusannya lebih penting dari keluarga?" Yaampun masih aja julidnya, ini nggak ada Mama Wulan? Biar dia kicep berhenti ngoceh. Malah bikin pusing nih! Padahal Mama Wulan tidak begitu sewot ini adiknya malah sebaliknya!

"Kenapa Tan? Ada yang salah?" ucap Aga yang seolah udah capek menangapi. Ingin aku rasanya memaki dia, tapi ingat ini rumah mertua. Jangan bikin citramu jelek La! Udah nggak ada yang suka sama kamu!

"Eh, udah datang to kalian berdua." Mama Wulan menyambut kami dengan bahagia. Untungnya yang jadi Mama Mertuaku Mama Wulan, bukan Tante Desti pasti dinyinyirin setiap hari.

"Iya Ma." ucapaku sambil memberikan kue yang kubeli.

"Oalah kenapa harus repot-repot?"

"Gapapa Ma, gak repot kok."

"Yaudah kalian gabung aja di halaman belakang, lagi pada bakar-bakar."

Aku dan Aga menuju halaman belakang rumah, di sana sudah banyak sepupunya Aga, mau gabung takut gak pada welcome.

Aga menganggukan kepalanya kepadaku, tanda aku harus berani. Sebenarnya aku sudah agak kenal dengan mereka. Dan aku paling tidak suka dengan Ghandi. Anaknya Tante Desti tadi. Sama seperti mamanya julid.

Marriage Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang