Jangan Lupa pencet Bintangnya
Happy Reading!
Wildan segera menghampiri di mana Aga dan Clarinna bersama dalam satu meja. Entah Wildan mengapa rela melakukan itu.
Aga lumayan terkejut dengan kehadiran Wildan, entah apa yang mereka bicarakan tapi setelah itu Aga malah melirik kearah ku. Aku hanya bisa mengalihkan pandanganku nggak sanggup kalau ditatap Aga tajam begitu.
Tak berselang lama dia bangkit dari duduknya dan menuju kemari, mau apa dia kesini? Aku pura-pura menyibukan diri saja.
"Di sini juga La?" tanya Aga setelah sampai di hadapanku.
"Iya meeting di sini." Aku menjawab seadanya biarlah dia sendiri yang menjelaskan aku tidak mau bertanya lebih.
Cukup terjadi keheningan lama di antara kita, atau dia bingung mau alasan gimana.
"Tadi kita nggak sengaja ketemu." Dengan nada datar Aga yang sedari tadi diam akhirnya bersuara.
"Oh iya, aku juga nggak nuduh kamu aneh-aneh kok." ucapku dengan senyum tipis, padahal pikiran udan mikirin hal-hal yang negatif.
Aga terlihat diam sebentar, kalau cuma nggak sengaja ketemu kok kesannya kayak ketangkep selingkuh aja.
Tak berselang lama Clarinna dan Wildan juga menyusul kearahku.
"Jangan mikir negatif ya Kai, tenang kita cuma kebetulan ketemu." ucap Clarinna terlihat tenang.
Semoga aja beneran kebetulan, aku belum siap harus terima kabar misalnya selingkuh eh amit-amit. Jangan sampai deh semoga aja Aga nggak ada niat berbuat begitu.
"Tenang, gue santai kok." ucapku seakan meyakinkan kalau aku tidak berfikir negatif.
"Mau balik kantor gak nih?" Wildan yang sedari tadi diam akhirnya bersuara memecah keheningan, padahal Gisel masih ada diantara kita-kita, jadi nggak enak dia harus dengerin obrolan ini.
"Iya lah, yuk balik."
"Bareng sama Aku La." ujar Aga tiba-tiba, aku pernah bilang kan kantor Aga dan Wildan sebelahan, jadi gampang kalau mau barengan. Pulang bareng juga bisa tinggal nunggu depan kantor aja.
"Yaudah gue duluan ya." ucap Clarinna berpamitan.
"Hati-hati lo Rin." bukan Aga yang berbicara tapi malah Wildan sedangkan Aga hanya diam saja.
Clarinna hanya membalas dengan anggukan kepala seraya berjalan kearah pintu keluar restoran.
"Yuk Sel sama saya." ucap Wildan kepada Gisel, sedangkan Gisel yang sedari tadi diam mendadak menjadi salting. Apalagi nanti berdua sama Wildan pasti Blushing terus.
Kita berjalan bersama menuju perkiran, udah kayak couple date dilihat-lihat, entah gimana nanti Gisel di mobil Wildan pasti suasananya canggung. Membayangkannya saja sudah membuatku tersenyum.
Aku mulai masuk kedalam mobil kesayangannya Aga, dia mulai menjalankan mobilnya dengan santai, tidak banyak berbicara emang apa yang mau diobrolin? Kita aja jarang komunikasi palingan kalau ada hal penting baru ngomong panjang lebar.
"Kamu pulang jam berapa nanti?" akhirnya setelah lama hening Aga mulai menayakan sesuatu kepadaku.
"Pulang jam biasa sih gak terlalu sibuk soalnya." jawabku biasanya kalau sibuk bisa jadi lembur.
"Nanti kita barengan pulangnya."
Sejak kapan Aga jadi perhatian begini, ya tapi syukuh deh.
"Oke aku tunggu di depan kantor."
"Hmm." deheman Aga menjadi akhir pembicaraan kami.
Sampai didepan kantor Aku berpamitan dengan Aga yang di balas senyuman tipis olehnya, lumayan lah dapat vitamin sebelumnya kembali bekerja.
***
Aku dan Aga akhirnya pulang agak malam. Setelah Aga mengabarkan kalau dirinya lembur sebentar, dia juga menyuruhku menunggunya, sampai jam tujuh malam baru selesai. Kita akhirnya beli makanan di luar karena belum ada pembantu yang berkerja di rumah kami, mungkin kapan-kapan aku cari soalnya rumah sebesar itu susah mau beresin.
Setelah selesai membersihkan diri, aku segera membuatkan Aga kopi biasnya dia jam segini meminum kopi walaupun jarang sih. Selera Aga tidak suka kopi yang manis lebih cenderung pahit.
Saat ini aku sedang menyiapkan nasi goreng yang kita beli di jalan tadi, aku tadi mau masak tapi kata Aga nggak akan sempat, yaudah jadi beli nasi goreng ini.
Setelah beberapa menit menunggu, Aga turun dengan pakaian casualnya serta rambut yang masih basah, kalau begini gantengnya nambah berkali lipat. Tapi sayang belum ada perasaan di hati Aga kepadaku.
"Aku udah buatin kopi Ga." ucapku kala Aga sudah berada di depanku.
"Makasih La." ujar Aga sembari meminum kopi yang aku buatkan tadi. Dari ekspresinya sih kopinya Pas sesuai keinginannya.
"Yaudah yuk makan." Aku yang sedari tadi menahan lapar langsung saja menyantap nasi goreng yang sudah terhidang di hadapanku ini.
"Pelan-pelan La gak ada yang mau ambil makanan kamu." ucap Aga sambil tersenyum lebar, baru kali ini senyum Aga benar-benar lepas.
"Hehehe Laper banget Ga." balasku, sambil tertawa pelan.
Kita selesai makan, aku langsung mengambil piring Aga untuk di cuci, tapi baru saja akan bangkit dari dudukku Aga menahan tanganku.
Perasaanku tidak nyaman, karena Aga menatap ehm mungkin kearah bibirku.
Tanpa di sangka jari tangan Aga mengusap bibirku pelan. Jantung udah kayak mau copot beneran nih.
Aku menatap Aga yang juga menatapku dalam, Aga mulai mendekatkan wajahnya kearahku. Dia mau ngapain sih bikin jantung nggak aman aja.
Baru saja aku ingin buka suara, bibir Aga sudah sempurna menempel di bibirku. astaga Ini first kiss ku, jantungku semakin dibuat deg-degan oleh Aga karena ciuman kami berubah menjadi lumatan-lumatan kecil.
"Manis." ucap Aga setelah selesai bermain dibibirku.
Anjir dikira permen kali ya!
[BERSAMBUNG]
Typo koreksi ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life (Completed)
ChickLitMenikah dengan teman sendiri, bisa dibayangkan? Kaila Syifana tak menyangka bisa menikah dengan Aga Rion Danendra. Di saat ia sudah putus asa akan cinta bertepuk sebelah tangannya terhadap Aga. Pernikahan ini terjadi karena perintah dari Papanya. da...