5. Pertengkaran

79K 4.4K 11
                                    


Jangan lupa pencet bintangnya

Happy Reading!

___

Tau yang membuatnya ku kesal? Liburan kita terpaksa batal! Ada sedikit permasalahan di Perusahaan Aga yang di Bandung, telepon semalam itu adalah kabar bahwa Aga harus ke bandung besok juga. Kesal banget aku! Ada-ada aja halangannya, mau bahagia dikit aja nggak bisa! Resiko menikah dengan anak konglomerat. Perusahan dimana-mana sedangkan Aga dan papanya saja yang bertanggung jawab.

"Maaf banget La."

Aga masih terus meminta maaf kepadaku aku sih nggakpapa, cuma ya agak kesal rencana yang disusun harus batal.

"Hmm, nggak apa-apa Ga, urusin perusahaan dulu. Liburan nanti aja, yang paling penting kan perusahaan." ucapku jujur nggakpapa kali ini aku harus ngalah dulu. Jangan kekanakan La!

"Besok aku langsung berangkat pagi." ucap Aga, oke cuma tiga hari cepat lah, lagian aku juga punya kesibukan dengan endorsment. Gara-gara aku menikah dengan Aga followers ku semakin bertambah walau ada juga yang hate komen, bilang aku pelakor. Selain ganteng Aga dulu juga Ketua BEM, makannya dia terkenal di kalangan mahasiswi yang mengidolakannya. Plus dengan Clarinna yang menjadi pacar Aga, banyak yang mendukung mereka. tapi udah bertahun-tahun mereka juga masih ingat saja. Dan aku yang dituduh pelakor.

"Yaudah sini Ga biar aku kemasin barang kamu." tawarku sebagai istri kan harus siap siaga jika suaminya mau keluar kota, biar Aga semakin simpati sama aku.

"Ini kamu bawa kemeja berapa? Tiga cukup ya?"

Hanya dijawab anggukan oleh Aga, aku sih udah nggak heran sama dia. Bukan sama aku aja Aga begini, sama Clarinna juga iya tapi lebih manis dikit, nggak mungkinlah dia bisa manis ke aku, aku dianggap aja udah bersyukur.

Kegiatan mengemas barang yang akan dibawa ke Bandung sudah selesai, sedangkan Aga sudah tidur nyenyak di atas kasur, mungkin kecapekan, banyak yang harus diurusnya. Aku kasihan juga sama dia belum lagi pernikahan yang entah diinginkan olehnya atau tidak, yang semakin menambah beban pikirannya, Aku juga tidak bisa menolak pernikahan ini karena itu janji Papa Mertuaku terhadap Almarhum Papa dan Mamaku. Niat mereka memang baik, mungkin saja saat kedua orangtuaku masih ada, pernikahan ini tidak akan terjadi. Atau ini sudah takdir yang diberikan tuhan. Yang terpenting sekarang aku fokus terhadap pernikahan ku ini.

Sebelum tidur tidak lupa aku memakai skincare rutin. Biar bisa ngimbangin Aga kalau jalan bareng, secara dia bos masa punya istri yang penampilannya nggak modis, tau kan mulut para penghibah kayak gimana? Itu terbukti saat acara pertunanganku dengan Aga dulu, adik dari Mama mertuaku mengomentari wajahku karena terdapat jerawat, iya jerawat itu muncul karena hari bulananku datang. Dia malah mengira aku tidak merawat wajah dengan benar, membandingkan dengan semua orang. Sampai saat ini masih aja suka kesal! setelah selesai aku bergabung dengan Aga yang sudah tertidur pulas.

"Have a nice dreame Ga."

***

"Aku berangkat, hati-hati dirumah." Peringat Aga.

"Iya siap Paksu." Aga hanya tersenyum tipis, nggak papa lah lumayan buat penyemangat.

Rencananya sih hari ini aku mau shoping bareng Thea, teman perempuan yang benar-benar dekat dengan ku hanya Thea, dulu katanya aku suka tebar pesona, laki-laki selalu memihakku makanya aku dijauhi. Hanya Thea yang mau berteman denganku. Dia seolah-olah nggak terganggu dengan perempuan-perempuan yang membenciku. Aku sih bodoamat yang terpenting aku nggak pernah mengusik kehidupan orang itu.

"Halo Thea!" Sapaku setelah panggilan videoku terjawab.

'Heiii! Pengantin baru mukanya cerah amat' ini yang aku suka dari Thea dia suka bercanda. Awet muda lah dekat sama dia.

"Gue malah ditinggal keluar kota!" Kataku setengah sebal.

'hahaha kasian, mau apa nih nelpon, minta ditemenin?' duh peka juga dia.

"Yuk Shoping." Ajakku mumpung dapet izin dari Aga katanya belanja apaa yang kamu mau, Royal banget dia.

'Boleh yuk, gabut gue, gue pikir lo lagi honeymoon sih'

"Nggak ada honeymoon, gegara ada masalah sama perusahaannya Aga ya! nanti gue jemput lo jam 10 siap-siap aja nanti."

'oke boss.'

Happy Shoping dong, daripada gabut di rumah sebesar ini.

***

Disinilah Aku bersama Thea disalah satu mall di Jakarta, Apesnya aku disini malah ketemu sama Clarinna dia juga sedang memilih sepatu heels bermerek. Tentunya dengan tatapan sinisnya. Sebelum Clarinna kenal Aga aku yang lebih dulu bahkan dari bayi! Clarinna hanya orang baru, Aga kenal dia disaat SMA mungkin jatuh cinta pertama dia. Makanya dia nggak pernah berganti pasangan cuma ada Clarinna aja. Sampai aku dilupain.

"Gimana nikah sama mantan pacar temen, yang dipisahin paksa!"

Tiba-tiba saja Clarinna menghampiriku, Aku nggak tahu apa maksud dia, mungkin dia masih sakit hati, tapi ini juga bukan kesalahanku aku hanya diminta orangtua Aga untuk menjadi istri dari anaknya itu.

Thea yang disampingku hanya mendesis sebal, dia juga udah tahu kenapa aku bisa menikah dengan Aga.

"Bukannya Aga udah kasih tau Na! Gue nggak ngerebut Aga, malah gue yang disamperin disuruh nikah sama Aga." kalah telak, Clarinna memasang wajah merah padamnya. siapa suruh cari masalah sama orang kayak aku!

"Jangan senang dulu, emang Aga bisa cinta sama lo!" Katanya tajam jadi selama ini muka lemah lembutnya palsu!

"Bacot banget sih!" Thea yang di sampingku ikut emosi.

"Lo siapa ikut campur segala!" Clarinna malah semakin manjadi-jadi.

"Emang yang nggak punya orangtua itu kurang didikan jadi bisanya ngerebut!"

Plaaak

AKu tampar wajah Clarinna, bisa-bisanya dia bawa orangtuaku yang sudah meninggal! Siapa yang tidak marah! Orangtuaku sebelum meninggal juga mendidik ku, siapa yang merebut? Ternyata dia tidak paham juga!

Clarinna yang tidak terima balik menjambak rambutku, jadilah pertengkaran ini. Beberapa orang sudah mulai memegang ponsel mereka masing-masing apalagi jika buka memvideo.Thea juga melerai kita berdua tapi tidak sebanding dengan kekuatan ku dan Clarinna. Pertengkaran selesai setelah Satpam melerai kita berdua.

"La yaampun, wajah lo kena cakar." Thea yang di sampingku Panik.

"Nggakpapa."

Aku siap di marahin Aga siap dicaci maki. Siapa lagi yang bukan di salahkan atas kejadian ini, mereka hanya tahu kebaikan Clarinna. Apa mereka juga terima orangtua yang sudah meninggal dituduh tidak mendidik anaknya!


***

BERSAMBUNG

Marriage Life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang