Jangan lupa vote dan komen ya.Happy reading!
____
Seperti kebanyakan perempuan lain. Aku tengah malam begini malah menginginkan sesuatu, mana Aga tidur sangat lelap. Aku jadi tidak tega membangunkannya.
Tapi rasa ngidamku ini sangat kuat aku nggak bisa menahannya lagi. Ku guncang tubuh Aga pelan. "Aga, bangun dulu aku mau ngomong."
Aga hanya menjawab dengan gumaman saja. Dia juga masih muntah-muntah. Tapi mau gimana lagi, aku merasakan ngidam. Kalau tidak di turuti anaknya akan ileran. Entah itu mitos atau fakta.
"Agaaa! bangun dulu aku pengen Es krim!"
Setelah beteriak tepat di depan wajahnya akhirnya Aga bangun juga dengan muka bantalnya.
"Tengah malam gini makan es krim La? Nanti kamu sakit." ucap Aga yang seakan tidak memperbolehkan ku. Ya mau gimana lagi aku sangat pengen makan es krim hari ini juga. Nggak mau nanti-nanti keburu nggak pengen lagi. Ish!
"Tapi aku mau sekarang Ga, mungkin aku lagi ngidam." ucapku semelas mungkin, biar di turutin Aga.
Aku cemberut kesal, kala Aga masih diam saja seolah mempertimbangkan apa aku boleh makan es krim atau tidak. Padahal ini yang mau juga anaknya.
Masa nggak boleh dituruti."Yaudah makan dikit aja ya, aku mau beli dulu."
Yess!
"Yang banyak ya, borong semua rasa. Nanti buat jaga-jaga kalau aku pengen lagi Ga, ya ya ya?"
Aga hanya menjawab dengan deheman saja.
"Hati-hati." ucapku saat Aga akan membuka pintu kamar.
"Iya."
Aku masih tersenyum sampai Aga menutup pintu kamar kami.
Sampai saat ini perlakuan Aga malah semakin manis, membuatku semakin jatuh cinta saja. Perlakuannya juga sejauh ini sangat berbeda dengan yang dulu. Aku berharap dia akan terus begini, bukan karena aku hamil saja.
Setelah 30 menit berlalu, Aga datang membawa sekantung belanjaan dengan merek terkenal itu, dia menghampiriku yang hampir saja terlelap tidur. Ini masih jam 2 malam. Udara nya juga sangat dingin. Aku jadi ragu untuk memakan es krim.
"Ini," Aga mengulurkan Es krim itu kepadaku.
"Em- Ga, kayaknya aku nggak jadi makan es krim deh. Tiba tiba jadi gak kepengen. Dingin juga." ujarku memelas, entah mengapa aku jadi tidak ingin makan es krim.
Aga sempat terdiam di sisi ranjang, dia menatap ku lama, jangan-jangan Aga mau marah. Karena aku seperti mempermainkannya, tapi kan aku udah gak kepengen masa di paksa.
"Besok aja, aku mau makan es krim sama kamu." ucapku lagi setelah Aga tidak ada respon.
Aga terlihat menggelengkan kepalanya sebentar, setelah itu dia tersenyum tipis ke arahku.
"Yaudah, ayo tidur lagi." ujarnya sambil mengulurkan tangannya kearah ku.
Aku menerimanya dengan senang hati, dan ya. kita tidur berpelukan.
***
Pagi hari ini, keluarga Aga seperti Mama dan Papa datang ke rumah, dan jangan lupakan Eyang yang selalu ikut. Dari tadi Eyang Swastika terus menasihatiku tentang kehamilan, aku rasa Eyang sudah membuka hatinya untukku, mungkin saja karena aku hamil anaknya Aga.
"Perbanyak makan buah-buahan. Kaila, biar anak yang kamu kandung tetap sehat."
"Iya Eyang."
Aku hanya menjawab se-adanya petuah-petuah yang Eyang sampaikan setelah sarapan pagi tadi. Saat ini aku sedang berada di Gazebo, bersama Eyang yang sudah mengupasakan buah mangga kepadaku. Aku jadi tidak enak, makan buah saja Eyang yang kupaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life (Completed)
ChickLitMenikah dengan teman sendiri, bisa dibayangkan? Kaila Syifana tak menyangka bisa menikah dengan Aga Rion Danendra. Di saat ia sudah putus asa akan cinta bertepuk sebelah tangannya terhadap Aga. Pernikahan ini terjadi karena perintah dari Papanya. da...