♡40

79 12 3
                                    

Fumi baru keluar dari kelasnya, hari ini ujian terakhir yang seharusnya membuatnya lega karna sudah melewati masa ujian dengan baik. Namun hari ini, seperti hari-hari sebelumnya, Fumi terlihat tidak semangat bahkan sampai teman-temannya heran, kecuali Ai.

Ai mengetahui alasan kenapa Fumi seperti ini. Itu karna Keigo belum memberikannya kabar sama sekali selama lebih dari satu minggu. Dan Syoya sempat menghubunginya, mengatakan semua yang terjadi dan meminta Ai untuk merahasiakannya dari Fumi sampai waktu yang tepat.

"Aahhh akhirnyaaa aku bisa mendapatkan ps5 ku lagi" kata Shion yang paling menunggu hari terakhir ujian,

"Akhirnya aku tidak harus belajar dengan kakak menyebalkan lagi" kata Sukai akhirnya bisa bebas dari cara mengajar Wonu yang kelewat disiplin,

"Sepertinya aku salah memilih jawaban? Tapi, aku yakin dari semua pilihan yang-"

"Sudahlah, Shosei. Ujian sudah berlalu tidak usah membahasnya lagi" putus Shion sambil merangkul Shosei dari belakang, "bagaimana kalau kita ke kafe keluargamu? Apakah tidak ada diskon untuk murid yang sudah melaksanakan ujian?"

"Ayo, aku traktir! Asalkan kalian semua ikut" jawab Shosei,

"Fumi, kamu ikut kan?" Tanya Ai

Fumi menoleh, "hm?" Tidak fokus dengam pembicaraan,

"Shosei akan menraktir kita, ayo ikut" jelas Ai,

Fumi berfikir sejenak, namun ia malah mendapatkan telfon dari kakaknya.

Setelah berbicara cukup singkat, Fumi menoleh kearah teman-temannya lalu menyatukan kedua tangannya, tanda ia meminta maaf.

"Gomen (maaf). Kak Ruki sudah menjemputku" katanya,

Shosei sedih, Shion dan Ai sudah menduga hal ini sedangkan Sukai hanya bisa diam tanpa melihat Fumi.

"Gomen, sukai" kata Fumi mencoba membuat Sukai melihat kearahnya dan menerima permohonan maafnya,

Sukai menoleh, salah tingkah. Sudah lama ia tidak mendengar namanya disebut oleh Fumi. Membuatnya merasa ada percikan di hatinya yang membuatnya otomatis tersenyum dihadapan Fumi.

"Un, shikataganai (mau bagaimana lagi)" jawab Sukai-mengundang senyuman lega di wajah Fumi.

Setelah itu Fumi pergi, menaiki mobil putih yang biasa Ruki kendarai ketika menjemput Fumi. Bukankah terlalu mencolok? padahal Ruki bisa saja menggunakan mobil hitam yang tidak terlalu mengundang perhatian murid-murid lain. Tapi Fumi sudah terbiasa, menjadi pusat perhatian dengan bermacam anggapan seperti ini adalah makanan sehari-harinya.

"Eh? Syoya?"

Syoya muncul dari bangku belakang, lebih tepatnya ia pindah ke bangku belakang sebelum Fumi datang.

"hai"

"kenapa?"

"apa kamu tidak senang aku berada disini?" tanya Syoya

"bukan, maksudku. Tidak biasanya"

"Syoya ingin berkunjung kerumah, jadi kakak menjemput kalian bersamaan" kata Ruki menjaawab pertanyaan Fumi.

"baiklah. karna kalian sudah melaksanakan ujian. Bagaimana kalau kita sedikit bersenang-senang?"

"apa tidak apa-apa?" tanya Fumi tiba-tiba khawatir, "kakak belakangan ini terlihat sangat sibuk, di kantor maupun di rumah" tambah Fumi

Ruki terdiam sejenak, mencari jawaban yang membuat Fumi merasa lebih baik "hari ini istimewa, kakak ingin memberikan hadiah atas kerja keras kalian"

My Oniichan-s || JO1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang