♡21

60 10 26
                                    

Fumi berdiri didepan cerminnya sekali lagi, memastikan penampilannya tidak ada yang kurang. Jemarinya menyisir rambut agar keliahatan rapih meskipun itu sudah dilakukannya secara berulang. Ia memasangkan jepit dengan warna seragam, menambah kesan manis bagi siapapun yang melihat. Fumi mengangguk sekali, lalu pergi keluar dari kamarnya.

"Maaf, pasti sudah menunggu lama" kata Fumi berlari kecil kemudian menundukkan kepalanya sedikit,

"Tidak kok. Ayo"

"Un" Fumi menggandeng lengan Keigo, tersenyum singkat kearah lelaki itu lalu bersiap untuk kencan hari ini.

Ini kencan kedua mereka, ya, baru kedua karna Keigo selalu beralasan sibuk dengan perusahaan sehingga kencan mereka sering ditunda atau bahkan dibatalkan secara tiba-tiba. Dan karna hari ini tidak dibatalkan, maka Fumi merasa sangat senang. Ia bahkan menyiapkan pakaiannya sejak semalam.

Setelah sampai-disebuah pusat pembelanjaan, Fumi menutuskan untuk kencan di gamezone. Karna pikirnya pasti akan sangat menyenangkan.

"Kak, ayo main itu" kata Fumi sambil menunjuk game basket. "Oke. Tapi yang kalah ada hukumannya" jawab Keigo,

"Apa?"

"Nanti saja setelah bermain" jawabnya lagi lalu pergi menuju mesih game itu.

Karna Keigo tinggi juga genggamannya kuat, maka sudah pasti dengan mudah dia memenangkan game ini. "Yeay aku menang!" Kata Keigo bersorak. Seketika itu Fumi merasa menyesal telah memilih game ini.

"Aahh, aku kala-"

"Hukuman" Kata Keigo kemudian mengecup singkat bibir Fumi. "Sudah, kamu mau main apalagi?" Keigo mengedarkan pandangannya untuk melihat-lihat permainan yang ada disana. Ia tidak melihat kalau Fumi sudah terdiam kaku karena terkejut, tangannya masih memegang bibirnya yang barusaja dikecup Keigo tanpa izin.

"Fumi?"

"Ah- aa.. terserah kakak" jawab Fumi pelan,

"Hm? Apa kamu sakit?" Tanya Keigo setelah menyadari suara Fumi yang lemah.

"Oh. Tidak. Aku tidak apa-apa"

Keigo tersenyum miring, padahal hanya kecupan singkat-pikirnya.

"Baiklah. Ayo" ajak Keigo lalu menggandeng tangan Fumi. Sedangkan Fumi hanya bisa menyamakan langkah besar dari kekasihnya itu.


"Kak, ambilkan aku boneka itu" Fumi menunjuk mesin pencapit boneka diujung, berharap Keigo mau mengabulkan permintaanya,

"Tidak ah"

"Kenapa?" Tanya Fumi cemberut, sebelum Keigo sempat menjawab, tiba-tiba ponselnya berdering dan Keigo pun langsung mengangkatnya.

Setelah beberapa saat, Keigo yang tadinya berdiri agak menjauh dari Fumi pun menghampiri gadis itu. "Fumi..."

"Pekerjaan?"

Keigo mengangguk, lalu berusaha memberikan tatapan penuh penyesalan.

"Aku antar kamu pulang ya?"

Fumi terdiam sebentar, merasa sedih juga kesal karna hari ini seharusnya ia bisa menghabiskan waktu sepanjang hari bersama Keigo. Namun urusan lain selalu datang membuat Fumi mau tidak mau harus mengalah.

"Fumi?" Panggil Keigo lagi, "iya, kak. Ayo pulang" jawab Fumi lemas lalu mereka keluar dan pulang.

----

Syoya menutup telfon lalu melempar ponselnya keatas sofa. Ia kemudian duduk dan memijat pilipisnya sendiri dengan mata tertutup.

"Hhhhh" Syoya menghela nafasnya berat. Lalu mengambil ponselnya lagi dan mengangkat telfon yang baru masuk,


My Oniichan-s || JO1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang