Fumi mengaduk-aduk minumannya yang masih penuh sambil mencati celah untum mencoba memulai pembicaraan karena sejak tadi ia dan Keigo tidak berbicara apapun. Lelaki tinggi didepannya itu masih sibuk memainkan ponselnya yang Fumi anggap pekerjaan penting walaupun sebenarnya itu chat dari pacar lain Keigo.
"Kak..."
"Hmm? Ada apa, Fumi-chan?" Tanya Keigo dengan mata yang masih fokus menatap ponselnya,
"Kak Keigo menjadi orang pertama yang ingin ku beritahu tentang ini. Umm..." Fumi menjeda perkataannya sambil mencoba merangkai kata-kata yang penuh berada dalam pikirannya,
"Aku sudah sering memikirkan ini belakangan ini dan sedikit ragu. Tapi kurasa aku sudah yakin sekarang... aku berencana untuk bersekolah diluar negeri"
Keigo menghentikan kegiatannya setelah mendengar pernyataan Fumi. Ia meletakkan ponselnya dan menoleh kearah gadis bermarga Shiroiwa itu, "Fumi ingin bersekolah diluar negeri?" Tanya Keigo memastikan,
Fumi mengangguk "iya.. aku masih me..."
"Tidak usah!" Potong Keigo,
"Kenapa?" Tanya Fumi heran dan kini melihat raut wajah Keigo yang sepertinya tidak senang,
"Untuk apa sekolah, kamu tidak perlu sekolah lagi, Fumi-chan. Pada akhirnya kamu akan menikah dengan ku bukan?"
"Me-menikah?"
"Kita sudah berpacaran lalu langkah selanjutnya ya menikah. Kamu tidak perlu bersekolah dan fokus saja dengan ku" jawab Keigo ringan,
"Tapi, aku ingin bersekolah untuk menggapai cita-cita ku.."
"Cita-cita? Kamu menginginkan apa? Kamu bisa bilang kepadaku dan aku akan memberikannya untukmu, apapun itu" Keigo meraih tangan Fumi untuk ia genggam,
"Aku belum siap jika menikah, kak" jawab Fumi memikirkan hal yang bahkan belum pernah ia pikirkan sebelumnya. Fumi kira ia akan mendapat dukungan dan akan segera mendiskusikannya kepada kak Ruki, tapi ternyata Keigo malah melarangnya.
"Apa yang belum siap? Tidak usah bersekolah lagi. Karna pada akhirnya kamu akan berada dirumah, Fumi" kata Keigo membuat hati Fumi sakit. Memang benar perempuan mempunyai peran lebih dirumah, tetapi bukankah perempuan juga memiliki hak untuk menggapai cita-citanya?
Fumi menarik tangannya dari genggaman Keigo, ia menjadi marah karena merasa cita-citanya dianggap tidak penting, "kenapa seperti itu? Kenapa aku hanya boleh dirumah dan tidak boleh sekolah?" Tanya Fumi, "bahkan kakak belum bertanya apa cita-citaku"
"Sekolah tidak penting untuk perempuan, apalagi kamu sudah memiliki semuanya. Jadi untuk apa?"
Fumi terdiam setelah mendengar perkataan Keigo, ia marah dan tidak menyangka Keigo akan berkata demikian,
"itu tidak benar" jawab Fumi kemudian berdiri dan hendak pergi darisana sebelum ia melakukan hal diluar kendalinya,
"Kamu mau kemana?"
"Aku mau pulang"
Keigo ikut berdiri dari tempat duduknya kemudian menyusul Fumi dan meraih lengan gadis itu, "aku antar.."
"Tidak usah, aku naik taxi saja" jawab Fumi dingin, ia tetap diam sampai Keigo akhirnya melepas genggamannya.
Saat Fumi berjalan sedikit jauh, Keigo yang kesal karena ditinggal berteriak hingga membuat air mata Fumi hampir jatuh,
"RUKI JUGA TIDAK AKAN MENYETUJUINYA! KAMU AKAN BERAKHIR SEPERTI APA YANG AKU KATAKAN, FUMI!"
------

KAMU SEDANG MEMBACA
My Oniichan-s || JO1
FanfictionOniichan adalah panggilan dari seorang adik untuk kakak laki-laki kesayangannya. Lalu bagaimana jika memiliki dua orang kakak? Menyenangkan? Atau malah membuat bingung? Cast : - Shiroiwa Fumi (OC) - Shiroiwa Ruki - Kono Junki - and other JO1 memb...