♡7

72 14 14
                                    

"Apa hari ini menyenangkan?" Tanya Ruki setelah Fumi masuk kedalam mobil, ia juga memasangkan sitbelt Fumi. "Seragam mu kenapa kotor?" Tanya Ruki lagi setelah menyadari ada noda di rok sekolah adiknya.

"Oh, tidak apa-apa" jawab Fumi sambil mencoba membersihkan noda di rok nya, "Fumi..." panggil Ruki lembut,

Fumi menoleh kearah Ruki sekilas, nampaknya Ruki sangat butuh penjelasan. "Ano.. tadi, aku sempat terjatuh",

"Astaga Fumi, memang seharusnya jalan itu menghadap depan, bukan belakang. Kamu seharusnya lebih hati-hati" kata Ruki membuat Fumi mengerutkan dahinya, sejak kapan Ruki bisa bicara banyak seperti ini?

"Bagaimana kakak bisa tau?" Tanya Fumi curiga karna Fumi bahkan belum menceritakan apapun,

"um.. sebenarnya, aku tadi melihatnya" balas Ruki jujur. Ruki memang melihat adegan Fumi jatuh, bahkan kakinya sempat ingin berlari menolong namun tidak jadi karna nampaknya Fumi sudah bisa berdiri dengan baik.

"Melihat semuanya?"

"Mungkin?"

"Astaga kakak sejak kapan berdiri mengawasiku?"

"Hanya kebetulan. Serius" jawab Ruki cepat, khawatir Fumi salah paham dan merasa tidak nyaman karna diawasi,

"Hmm"

"Tapi, siapa lelaki itu? Apa kalian saling kenal?" tanya Ruki sambil melihat kearah Fumi karena sedang lampu merah,

"Kakak kelas. Kak Takumi" jawab Fumi sambil membuka tutup botol air dan meminumnya,

"Nampaknya dia menyukaimu"

"Uhuk uhuk", "astaga, Fumi.. minum pelan-pelan haduh" Ruki mengusap punggung Fumi yang sedang batuk, kemudian mengambilkan tisu dari dashboard,

"Bagaimana mungkin kak Takumi menyukai ku, kak, yang benar saja" kata Fumi setelah batuknya reda, kakak nya itu sangat membuatnya terkejut,

"Kenapa tidak?"

"Karna.. ya.. kak Takumi tampan dan sangat populer dikalangan murid perempuan" kata Fumi pesimis, namun itulah kenyataannya,

"Lalu?" Tanya Ruki lagi membuat Fumi geram "apa kakak ingin aku memuji kak Takumi lebih banyak lagi?"

"Bukan, maksudku, Fumi juga cantik, lagipula jika sudah suka maka tidak perlu melihat hal lain", "maksud kakak? Kak Takumi bisa saja menyukaiku?" Tanya Fumi bingung,

"Ya, siapa tau"

"Tidak mungkin"

"Namun jika iya, aku menyetujuinya, sepertinya Takumi orang yang baik"

"Kakak, sudah, aku tidak ingin membicarakannya" Fumi memalingkan wajahnya ke arah luar, berusaha menyembunyikan rona merah di wajahnya.

"Oh iya, kak. Apakah aku boleh pergi menonton pertandingan baseball, minggu depan? Tanya Fumi hati-hati karna kemungkinan besar Ruki akan melarangnya untuk pergi,

"Dengan siapa?"

"Ai, Shion, Sukai, Shosei, dan teman-teman lainnya"

"Teman-teman lainnya?"

"Ya, karna pertandingannya diadakan di lapangan baseball sekolah. Apakah aku boleh pergi?"

Ruki berfikir sebentar, memikirkan segala kemungkinan yang terjadi jika pergi dan segala kemungkinan yang terjadi jika ia melarangnya. Ternyata mempunyai adik perempuan juga memerlukan analisa ekstra,

"Baiklah, Fumi boleh pergi" jawab Ruki membuat Fumi sangat senang, "tapi, kakak yang antar" tambahnya.

Fumi mengangguk, ia sudah mengira Ruki akan berkata demikian. Tak apa sedikit posesif, asal ia bisa pergi menonton pertandingan baseball. Dan bertemu dengan kak Takumi tentunya.

My Oniichan-s || JO1 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang